Kaca Wisma Dolly Dilempari Batu
A
A
A
SURABAYA - Sehari jelang deklarasi penutupan lokalisasi Dolly, aksi provokasi mulai terjadi. Kaca jendela di dua wisma yang ada di lokalisasi di Jalan Jarak, Kelurahan Putat Jaya, dilempari batu oleh orang tidak dikenal.
Peristiwa ini terjadi Selasa (17/6/2014) sekitar pukul 07.00 WIB. Sontak, kejadian ini mengagetkan warga sekitar. Dari keterangan saksi, pelaku yang mengendarai sepeda motor melempar batu ke kaca Wisma Sumber Rejeki dan Ratu Ayu. Batu seukuran kepalan tangan. Saat itu kondisi jalanan masih sepi. Apalagi masih turun hujan. Si pelaku yang diperkirakan menjalankan aksi teror ini seorang diri. Meski pelaku sempat berhasil kabur, warga dan aktivis yang tengah berjaga disekitar lokalisasi ini berhasil mencegat si pelaku.
"Soal identitasnya saya kurang tahu. Tapi, ini ada indikasi provokasi agar kami terpancing emosi,'' terang salah satu warga Dolly, Johan.
Untuk menghindari amuk warga, pelaku akhirnya dibawa dan diserahkan kepada pihak kepolisian yang tengah berjaga sejak malam. Kondisi kawasan Dolly dan Jarak sendiri saat ini mulai dijaga warga yang bertahan menolak penutupan. Di sisi lain, puluhan personel kepolisian mulai melakukan penjagaan dari radius satu kilometer dari Dolly guna berjaga jelang seremonial deklarasi penutupan.
"Kami akan tetap menahan diri. Karena kami manusia yang punya perikemanusian. Kami tetap ingin menjaga Surabaya tetap kondusif. Sebenarnya pelaku bisa saja digebuki warga, tapi kami tidak melakukan itu dan memilih menyerahkan pada pihak berwajib," imbuh Tim Advokasi dari Front Pekerja Lokalisasi (FPL) Anisa.
Peristiwa ini terjadi Selasa (17/6/2014) sekitar pukul 07.00 WIB. Sontak, kejadian ini mengagetkan warga sekitar. Dari keterangan saksi, pelaku yang mengendarai sepeda motor melempar batu ke kaca Wisma Sumber Rejeki dan Ratu Ayu. Batu seukuran kepalan tangan. Saat itu kondisi jalanan masih sepi. Apalagi masih turun hujan. Si pelaku yang diperkirakan menjalankan aksi teror ini seorang diri. Meski pelaku sempat berhasil kabur, warga dan aktivis yang tengah berjaga disekitar lokalisasi ini berhasil mencegat si pelaku.
"Soal identitasnya saya kurang tahu. Tapi, ini ada indikasi provokasi agar kami terpancing emosi,'' terang salah satu warga Dolly, Johan.
Untuk menghindari amuk warga, pelaku akhirnya dibawa dan diserahkan kepada pihak kepolisian yang tengah berjaga sejak malam. Kondisi kawasan Dolly dan Jarak sendiri saat ini mulai dijaga warga yang bertahan menolak penutupan. Di sisi lain, puluhan personel kepolisian mulai melakukan penjagaan dari radius satu kilometer dari Dolly guna berjaga jelang seremonial deklarasi penutupan.
"Kami akan tetap menahan diri. Karena kami manusia yang punya perikemanusian. Kami tetap ingin menjaga Surabaya tetap kondusif. Sebenarnya pelaku bisa saja digebuki warga, tapi kami tidak melakukan itu dan memilih menyerahkan pada pihak berwajib," imbuh Tim Advokasi dari Front Pekerja Lokalisasi (FPL) Anisa.
(zik)