Ayah Puvelia belum beri izin soal rencana amputasi

Kamis, 01 Mei 2014 - 17:45 WIB
Ayah Puvelia belum beri izin soal rencana amputasi
Ayah Puvelia belum beri izin soal rencana amputasi
A A A
Sindonews.com - Tim dokter Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) berencana mengamputasi lengan Puvelia Audriani Putri (5,5). Tapi ada kendala yang membuat dokter enggan melakukan operasi dalam waktu dekat.

"Ada satu kendala bahwa (Joko) ayahnya yang sebagai penanggungjawab utamanya belum bisa memberikan izin tertulis resmi untuk tindakan medis," kata Kepala SMF Ilmu Kesehatan Anak RSHS, Djatnika Setiabudi, di RSHS, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (1/5/2014).

Saat ini, baru Siti halimah (ibu Puvelia) yang memberikan izin untuk rencana amputasi. Tapi izin dari ayah Puvelia harus ada demi menjaga kemungkinan buruk di kemudian hari.

"Kita bermaksud baik, tapi nanti bapaknya menuntut kita. Kita enggak mau (seperti itu)," tegasnya.

Tapi jika kondisinya darurat sehingga Puvelia harus diamputasi secepatnya, izin tertulis itu bisa saja hanya dari sang ibu.

Meski begitu, RSHS akan mengupayakan agar ayah Puvelia bisa segera menandatangani surat persetujuan untuk operasi. "Kita upayakan dulu," ujar Djatnika.

Langkah untuk meminta persetujuan resmi menurutnya sudah pernah dilakukan melalui telepon dan pesan singkat. Tapi belum ada respon dari ayah Puvelia.

RSHS akan kembali berupaya meminta persetujuan dari sang ayah dengan menemuinya di rumahnya di kawasan Cimahi.

"Telepon dan SMS semua sudah diupayakan, tapi sampai saat ini belum (direspon). Bahkan besok dari tim promosi kesehatan RSHS akan ke rumah (ayah Puvelia)," tuturnya.

Untuk amputasi, hal itu perlu dilakukan mengingat jaringan lengan Puvelia sudah mati. Jika dibiarkan, dikhawatirkan kondisi lengannya akan jadi sumber infeksi baru.

"Kita tahu ini kan jaringan mati, kalau dibiarkan, jadi sumber infeksi baru. Dan secara kosmetik juga masa kita membiarkan anak pulang dalam keadaan begitu. Secara psikologis kan tidak etis," tandasnya.

Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, mengatakan pihaknya akan mendatangi ayah Puveli pekan ini ke rumahnya.

"Ini tentu tugas Komnas Perlindungan Anak agar ayahnya juga ikut membubuhkan tandatangan agar sesegera mungkin tindakan medis operasi itu dilakukan," tegasnya.

Soal hubungan orangtua Puvelia, Arist mengatakan keduanya tidak bercerai. Tapi mereka tidak lagi tinggal serumah.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9329 seconds (0.1#10.140)
pixels