Gawat! 97 desa di Kediri terancam lahar dingin
A
A
A
Sindonews.com - Lahar dingin sisa erupsi Gunung Kelud mengancam 97 desa di wilayah Kabupaten Kediri.Terlebih saat ini, di sekitar puncak Kelud hujan masih mengguyur deras.
"Sampai hari ini hujan masih terus turun. Karenanya semua warga hendaknya tetap mewaspadai ancaman lahar dingin," imbau Kepala Pos Pantau Gunung Kelud Khoirul Huda kepada wartawan, Rabu (19/2/2014).
Menurut Khoirul sesuai peta bencana, ada 97 desa di Kabupaten Kediri yang dilalui enam aliran sungai yang berhulu langsung ke Kelud.
Di antaranya Kali Konto yang melintasi 14 desa. Sungai Lahar Lestari melewati 13 desa, Sungai Lahar Pulo, yang dibagi cabang utara dan selatan, masing masing melewati 19 desa dan 10 desa.
Kemudian Sungai Sumberagung melewati 19 desa, Sungai Lahar Gedog melewati 15 desa dan Sungai Petung Kobong melewati tujuh desa.
Untuk angin di puncak Kelud, lanjut Khoirul masih bergerak dari selatan ke arah utara (Kediri). Saat ini suhu kawah Kelud mencapai 20-22 derajat celcius dengan kelembaban 83 derajat celcius.
"Sedangkan kegempaan tremor berlangsung 0,5-2,5 mm. Status Kelud masih Awas, " jelasnya.
Sementara itu, gerakan debit air di sejumlah sungai itu terus dipantau. Muji, salah seorang petugas Waduk Damarwulan, mengatakan, saat ini pihaknya telah menerjunkan sedikitnya 20 orang untuk memantau pergerakan debit air.
"Sejauh ini kondisi air sudah kembali normal," ujarnya.
Seperti diketahui, Selasa sore (18/2), lahar dingin yang dikhawatirkan sejak awal benar - benar terjadi.
Hujan deras selama dua jam di sebelah utara puncak Kelud, membuat debit air Kali Konto di wilayah Desa Damarwulan Kecamatan Kandangan meningkat pesat.
Air berwarna coklat akibat campuran material Kelud itu telah melebihi batas normal. Bahkan jarak permukaan air dengan badan jembatan Kandangan hanya terpaut 30 cm.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, jembatan kandangan yang menjadi satu satunya jalur utama Kediri-Malang ditutup.
Lalu lintas dialihkan melalui jalur alternatif. Sebab di lokasi yang sama, lahar dingin sudah meluluhlantakkan tiga rumah warga dan sebuah mushola.
15 ribu ayam milik Budiono warga Desa Karangtengah, Kecamatan Kandangan hanyut terbawa arus air, kerugian diperkirakan mencapai Rp40 juta.
Tidak ada korban jiwa maupun luka. Sebab sejak hujan mengguyur deras, warga memutuskan mengungsi menyelamatkan diri.
Lahar dingin juga merusak puluhan hektar sawah di wilayah Kecamatan Badas. Kemudian merusak waduk Siman di Kecamatan Kepung.
Material vulkanik Kelud yang bercampur air hujan itu juga menyebabkan, tiga atap unit gudang milik PT Gudang Garam Tbk Kediri ambrol. Selain mengakibatkan delapan pekerja terluka, runtuhnya atap gedung juga merusak puluhan sepeda motor.
"Korban langsung dilarikan ke RS Gambiran Kediri dan RS Bhayangkara. Tidak ada korban meninggal dunia, " ujar Kabag Humas PT Gudang Garam Yuky Prasetyo Adi.
Kendati demikian, insiden yang terjadi tidak mempengaruhi produksi. Perusahaan rokok yang memiliki 35 ribu karyawan tersebut tetap produksi seperti biasa.
"Sampai hari ini hujan masih terus turun. Karenanya semua warga hendaknya tetap mewaspadai ancaman lahar dingin," imbau Kepala Pos Pantau Gunung Kelud Khoirul Huda kepada wartawan, Rabu (19/2/2014).
Menurut Khoirul sesuai peta bencana, ada 97 desa di Kabupaten Kediri yang dilalui enam aliran sungai yang berhulu langsung ke Kelud.
Di antaranya Kali Konto yang melintasi 14 desa. Sungai Lahar Lestari melewati 13 desa, Sungai Lahar Pulo, yang dibagi cabang utara dan selatan, masing masing melewati 19 desa dan 10 desa.
Kemudian Sungai Sumberagung melewati 19 desa, Sungai Lahar Gedog melewati 15 desa dan Sungai Petung Kobong melewati tujuh desa.
Untuk angin di puncak Kelud, lanjut Khoirul masih bergerak dari selatan ke arah utara (Kediri). Saat ini suhu kawah Kelud mencapai 20-22 derajat celcius dengan kelembaban 83 derajat celcius.
"Sedangkan kegempaan tremor berlangsung 0,5-2,5 mm. Status Kelud masih Awas, " jelasnya.
Sementara itu, gerakan debit air di sejumlah sungai itu terus dipantau. Muji, salah seorang petugas Waduk Damarwulan, mengatakan, saat ini pihaknya telah menerjunkan sedikitnya 20 orang untuk memantau pergerakan debit air.
"Sejauh ini kondisi air sudah kembali normal," ujarnya.
Seperti diketahui, Selasa sore (18/2), lahar dingin yang dikhawatirkan sejak awal benar - benar terjadi.
Hujan deras selama dua jam di sebelah utara puncak Kelud, membuat debit air Kali Konto di wilayah Desa Damarwulan Kecamatan Kandangan meningkat pesat.
Air berwarna coklat akibat campuran material Kelud itu telah melebihi batas normal. Bahkan jarak permukaan air dengan badan jembatan Kandangan hanya terpaut 30 cm.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, jembatan kandangan yang menjadi satu satunya jalur utama Kediri-Malang ditutup.
Lalu lintas dialihkan melalui jalur alternatif. Sebab di lokasi yang sama, lahar dingin sudah meluluhlantakkan tiga rumah warga dan sebuah mushola.
15 ribu ayam milik Budiono warga Desa Karangtengah, Kecamatan Kandangan hanyut terbawa arus air, kerugian diperkirakan mencapai Rp40 juta.
Tidak ada korban jiwa maupun luka. Sebab sejak hujan mengguyur deras, warga memutuskan mengungsi menyelamatkan diri.
Lahar dingin juga merusak puluhan hektar sawah di wilayah Kecamatan Badas. Kemudian merusak waduk Siman di Kecamatan Kepung.
Material vulkanik Kelud yang bercampur air hujan itu juga menyebabkan, tiga atap unit gudang milik PT Gudang Garam Tbk Kediri ambrol. Selain mengakibatkan delapan pekerja terluka, runtuhnya atap gedung juga merusak puluhan sepeda motor.
"Korban langsung dilarikan ke RS Gambiran Kediri dan RS Bhayangkara. Tidak ada korban meninggal dunia, " ujar Kabag Humas PT Gudang Garam Yuky Prasetyo Adi.
Kendati demikian, insiden yang terjadi tidak mempengaruhi produksi. Perusahaan rokok yang memiliki 35 ribu karyawan tersebut tetap produksi seperti biasa.
(lns)