2.055 rumah rusak diterjang erupsi Kelud
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 2.055 rumah warga di Kecamatan Ngantang dan Kasembon, Kabupaten Malang, mengalami rusak parah akibat diterjang erupsi Gunung Kelud, pada Kamis 13 Februari 2014 malam.
Komandan Accident Erupsi Gunung Kelud Letkol Inf A Solihin menegaskan, kerusakan rumah paling banyak terjadi di Dusun Konto, Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang.
"Dua desa di Kecamatan Kasembon, yaitu Desa Mendalan dan Desa Wonoagung, juga mengalami rusak parah. Dari 13 desa di Kecamatan Ngantang, jumlah bangunan rumah yang rusak mencapai 1.778 rumah. Sedangkan di Kasembon hanya 277 rumah," ujar Letkol Inf A Solihin, kepada wartawan, Senin (17/2/2014).
Data itu, merupakan hasil sementara yang dilakukan petugas dan akan terus diperbaharui. "Anggota kami bersama Polri dan relawan terus melakukan pendataan. Kita masih belum bisa memetakan berapa kerugian material akibat dari kerusakan kebun, sawah dan ternak milik masyarakat,” terangnya.
Dandim 0818 menambahkan, untuk wilayah Malang-Batu, total kerugian yang diderita masyarakat dari 15 desa diperkirakan mencapai Rp40,2 miliar untuk Kecamatan Ngantang, dan Rp1.93 miliar untuk Kecamatan Kasembon.
"Anggota TNI, Polri, bersama para relawan yang berjumlah 1.500 orang sedang berusaha untuk memperbaiki fasilitas umum dulu seperti kantor desa, kecamatan, sekolah, termasuk tempat ibadah. Kantor pemerintah harus dikembalikan dulu fungsinya agar bisa melayani masyarakat kembali saat pulang dari pengungsian," ungkapnya.
Rata-rata rumah warga yang rusak berada di ring satu yang berjarak 1-7 kilometer dari pusat letusan. Ketebalan abu pada Dusun Konto, Desa Pandasari, mencapai sekira 10-20 centimeter. Sehingga banyak atap dan rumah warga roboh.
Komandan Accident Erupsi Gunung Kelud Letkol Inf A Solihin menegaskan, kerusakan rumah paling banyak terjadi di Dusun Konto, Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang.
"Dua desa di Kecamatan Kasembon, yaitu Desa Mendalan dan Desa Wonoagung, juga mengalami rusak parah. Dari 13 desa di Kecamatan Ngantang, jumlah bangunan rumah yang rusak mencapai 1.778 rumah. Sedangkan di Kasembon hanya 277 rumah," ujar Letkol Inf A Solihin, kepada wartawan, Senin (17/2/2014).
Data itu, merupakan hasil sementara yang dilakukan petugas dan akan terus diperbaharui. "Anggota kami bersama Polri dan relawan terus melakukan pendataan. Kita masih belum bisa memetakan berapa kerugian material akibat dari kerusakan kebun, sawah dan ternak milik masyarakat,” terangnya.
Dandim 0818 menambahkan, untuk wilayah Malang-Batu, total kerugian yang diderita masyarakat dari 15 desa diperkirakan mencapai Rp40,2 miliar untuk Kecamatan Ngantang, dan Rp1.93 miliar untuk Kecamatan Kasembon.
"Anggota TNI, Polri, bersama para relawan yang berjumlah 1.500 orang sedang berusaha untuk memperbaiki fasilitas umum dulu seperti kantor desa, kecamatan, sekolah, termasuk tempat ibadah. Kantor pemerintah harus dikembalikan dulu fungsinya agar bisa melayani masyarakat kembali saat pulang dari pengungsian," ungkapnya.
Rata-rata rumah warga yang rusak berada di ring satu yang berjarak 1-7 kilometer dari pusat letusan. Ketebalan abu pada Dusun Konto, Desa Pandasari, mencapai sekira 10-20 centimeter. Sehingga banyak atap dan rumah warga roboh.
(san)