Jasa cuci mobil & motor kebanjiran rezeki
A
A
A
Sindonews.com - Erupsi Gunung Kelud yang berlangsung Kamis-Jumat lalu, justru menjadi rezeki bagi para warga di wilayah Boyolali dan sekitarnya.
Akibat banyaknya abu yang mengguyur tersebut sejumlah jasa pencucian mobil dan motor di Kota Susu tersebut mengalami peningkatan mencapai 300% dari hari-hari sebelumnya.
Salah satu pemilik jasa cuci mobil dan motor di Desa Jelok Cepogo, Boyolali, Widodo Waluyo, menyebutkan jika hari-hari sebelumnya pelanggan yang datang hanya berkisar pada 10-15 kendaraan, saat ini pelanggan yang datang mencapai lebih dari 45 kendaraan.
Menurut Widodo, akibat banyaknya pelanggan yang datang tersebut, pihaknya mengaku sangat kewalahan hingga akhirnya banyak menolak para pelanggan yang datangnya di urutan belakang.
Banjir rezeki juga dialami sejumlah warga yang membersihkan kaca mobil di pemberhentian lampu merah di Kota Boyolali.
Salah seorang penjual jasa bersih kaca, Rudi, menyebutkan dalam waktu setengah hari uang yang didapatkan mencapai Rp50.000. Padahal untuk membeli lap tersebut dia hanya mengeluarkan uang sebesar Rp15.000.
"Lumayan buat tambah-tambahan, kami hanya mengelap mobil yang berhenti di lampu merah pusat Kota boyolali," kata warga Karanggeneng tersebut.
Akibat banyaknya abu yang mengguyur tersebut sejumlah jasa pencucian mobil dan motor di Kota Susu tersebut mengalami peningkatan mencapai 300% dari hari-hari sebelumnya.
Salah satu pemilik jasa cuci mobil dan motor di Desa Jelok Cepogo, Boyolali, Widodo Waluyo, menyebutkan jika hari-hari sebelumnya pelanggan yang datang hanya berkisar pada 10-15 kendaraan, saat ini pelanggan yang datang mencapai lebih dari 45 kendaraan.
Menurut Widodo, akibat banyaknya pelanggan yang datang tersebut, pihaknya mengaku sangat kewalahan hingga akhirnya banyak menolak para pelanggan yang datangnya di urutan belakang.
Banjir rezeki juga dialami sejumlah warga yang membersihkan kaca mobil di pemberhentian lampu merah di Kota Boyolali.
Salah seorang penjual jasa bersih kaca, Rudi, menyebutkan dalam waktu setengah hari uang yang didapatkan mencapai Rp50.000. Padahal untuk membeli lap tersebut dia hanya mengeluarkan uang sebesar Rp15.000.
"Lumayan buat tambah-tambahan, kami hanya mengelap mobil yang berhenti di lampu merah pusat Kota boyolali," kata warga Karanggeneng tersebut.
(sms)