Kemenkes: Hirup debu letusan gunung berbahaya!

Jum'at, 14 Februari 2014 - 22:20 WIB
Kemenkes: Hirup debu letusan gunung berbahaya!
Kemenkes: Hirup debu letusan gunung berbahaya!
A A A
Sindonews.com - Dampak letusan Gunung Kelud dinilai patut diwaspadai. Pasalnya, padatan atau debu dan gas beracun akibat letusan gunung berapi berpotensi besar membahayakan manusia yang menghirupnya.

Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Tjandra Yoga Aditama mengatakan, debu itu dapat mengakibatkan gangguan pernapasan dan iritasi mata.

Tetapi yang lebih serius ialah bila debu tersebut mengandung beberapa unsur logam. Karenanya unsur-unsur logam yang perlu diwaspadai terutama silica yang secara fisik berupa butiran kecil dan sangat tajam.

"Bila terhidup akan menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan. Akibat yang lebih serius bisa terserang batuk berat yang mengakibatkan iritasi berat pada saluran pernapasan," ujarnya, Jumat (14/2/2014).

Selain debu, kandungan gas yang dikuatirkan SO2 karena dengan reaksi alam dapat membentuk unsur sulfat yang sangat iriatif pada kulit, mata dan saluran pernapasan. Secara umum terdapat enam penyakit yang perlu diwaspadai seperti gangguan pernapasan ISPA, pneumonia dan bronkitis.

Bila polutan udara akibat letusan mencemari air, tanaman dan bahan pangan, manusia yang berinteraksi langsung akan mengalami iritasi mata dalam bentuk radang, iritasi kulit, dan gangguan saluran pencernaan. Selain itu, daya tahan tubuh juga akan mengalami penurunan secara drastis.

"Untuk itu diharapkan masyarakat tetap berjaga dengan tidak keluar rumah bila tidak diperlukan, hindari berkendara terutama dengan sepeda motor. Gunakan masker dan helm saat keluar rumah," sebutnya.

Tjandra Yoga juga mengimbau agar masyarakat menutup saluran air seperti sumur galian yang terbuka dan penampungan air agar tidak terkana debu, serta mencuci bersih semua makanan sebelum dimakan.

"Jika merasakan batuk, sesak napas, iritasi mata dan kulit segera berobat dan jangan lupa mengkonsumsi obat yang diberikan," tegasnya.

Baca:
Kelud meletus, warga butuh masker & relawan bersih-bersih
Dampak Kelud, penumpang pesawat beralih ke KA
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7429 seconds (0.1#10.140)