Kerugian akibat letusan Kelud di Malang ratusan miliar
A
A
A
Sindonews.com - Pasca letusan Gunung Kelud, Bupati Malang Rendra Kresna meninjau posko pengungsian di kantor Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.
Bersama jajaran Pemkab Malang, Palang Merah Indonesia (PMI), Taruna Siaga Bencana (Tagana), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI dan Polri, Rendra mengatakan, dampak letusan Kelud ini menyebabkan kerugian material yang besar.
"Kerugiannya mencapai ratusan miliar, lahan pertanian warga jadi gagal panen. Ribuan sapi perah di Kecamatan Ngantang dan Kasembon terancam mati karena ditinggal mengungsi oleh pemiliknya," ujar Rendra, Jumat (14/2/2014).
Menurutnya, pihaknya dan seluruh relawan sebenarnya sudah bersiaga menyiapkan jalur evakuasi, pengungsian, serta lokasi dapur umum di Desa Pagersari dan Ngantru, Kecamatan Ngantang.
Namun, letusan Gunung Kelud yang terjadi Kamis 13 Februari 2014 tengah malam itu justru memporak-porandakan wilayah Desa Mulyoagung, Kaumrejo dan Sumberagung serta Tulungrejo. Tiga wilayah desa ini lokasinya dekat kantor Kecamatan dan Polsek Ngantang.
"Abu vulkanik di tiga desa itu tebalnya sampai 10-15 cm. Banyak bangunan teras rumah dan atap rumah warga yang roboh. Kandang sapi juga banyak yang roboh karena tidak mampu menahan tebalnya abu Gunung Kelud," urai Rendra.
Baca:
Kubah Gunung Kelud berubah menjadi danau
Bersama jajaran Pemkab Malang, Palang Merah Indonesia (PMI), Taruna Siaga Bencana (Tagana), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI dan Polri, Rendra mengatakan, dampak letusan Kelud ini menyebabkan kerugian material yang besar.
"Kerugiannya mencapai ratusan miliar, lahan pertanian warga jadi gagal panen. Ribuan sapi perah di Kecamatan Ngantang dan Kasembon terancam mati karena ditinggal mengungsi oleh pemiliknya," ujar Rendra, Jumat (14/2/2014).
Menurutnya, pihaknya dan seluruh relawan sebenarnya sudah bersiaga menyiapkan jalur evakuasi, pengungsian, serta lokasi dapur umum di Desa Pagersari dan Ngantru, Kecamatan Ngantang.
Namun, letusan Gunung Kelud yang terjadi Kamis 13 Februari 2014 tengah malam itu justru memporak-porandakan wilayah Desa Mulyoagung, Kaumrejo dan Sumberagung serta Tulungrejo. Tiga wilayah desa ini lokasinya dekat kantor Kecamatan dan Polsek Ngantang.
"Abu vulkanik di tiga desa itu tebalnya sampai 10-15 cm. Banyak bangunan teras rumah dan atap rumah warga yang roboh. Kandang sapi juga banyak yang roboh karena tidak mampu menahan tebalnya abu Gunung Kelud," urai Rendra.
Baca:
Kubah Gunung Kelud berubah menjadi danau
(rsa)