Kubah Gunung Kelud berubah menjadi danau
A
A
A
Sindonews.com - Plt Pengawasan dan Penyelidikan Gunung Api PVMBG Bandung Gede Suantika menyatakan, letusan Gunung Kelud yang terjadi Kamis 13 Februari 2014 malam, seperti tahun 2007.
Kesamaan itu terletak pada kondisi fisik kubah Kelud yang lebur bersamaan dengan erupsi eksplosif. Hanya saja, dia belum bisa memastikan apakah Kelud akan kembali menjadi danau, seperti sebelum peristiwa tahun 2007.
"Dimungkinkan kembali menjadi danau. Karena kubahnya telah hancur," ujarnya, kepada wartawan, Jumat (14/2/2014).
Sejak meletus Kamis malam, dipastikan erupsi Gunung Kelud telah berhenti. Tidak ada lagi gejala kegempaan. Baik vulkanik dalam (VA), vulaknik dangkal (VB), tektonik jauh, maupun tremor.
Secara eksplosif, seluruh material pasir batu bercampur lava pijar telah ditumpahkan dan menjelma menjadi hujan abu. Karenanya, semburan gumpalan awan hitam yang berlangsung Jumat sore ini hanyalah sisa-sisa dari erupsi.
"Erupsi telah berhenti. Asap yang keluar itu hanya sisa gas yang sebelumnya tersimpan," terangnya.
Gas berwarna coklat kehitaman yang berarak mengikuti angin tersebut, dipastikan tidak membawa material. Asap tebal serupa cendawan itu juga bukan sejenis wedus gembel (awan panas) seperti yang terjadi pada peristiwa erupsi Gunung Merapi.
"Namun kalau terhisap manusia juga tetap berbahaya," paparnya.
Baca juga:
Gunung Kelud berhenti erupsi
Kesamaan itu terletak pada kondisi fisik kubah Kelud yang lebur bersamaan dengan erupsi eksplosif. Hanya saja, dia belum bisa memastikan apakah Kelud akan kembali menjadi danau, seperti sebelum peristiwa tahun 2007.
"Dimungkinkan kembali menjadi danau. Karena kubahnya telah hancur," ujarnya, kepada wartawan, Jumat (14/2/2014).
Sejak meletus Kamis malam, dipastikan erupsi Gunung Kelud telah berhenti. Tidak ada lagi gejala kegempaan. Baik vulkanik dalam (VA), vulaknik dangkal (VB), tektonik jauh, maupun tremor.
Secara eksplosif, seluruh material pasir batu bercampur lava pijar telah ditumpahkan dan menjelma menjadi hujan abu. Karenanya, semburan gumpalan awan hitam yang berlangsung Jumat sore ini hanyalah sisa-sisa dari erupsi.
"Erupsi telah berhenti. Asap yang keluar itu hanya sisa gas yang sebelumnya tersimpan," terangnya.
Gas berwarna coklat kehitaman yang berarak mengikuti angin tersebut, dipastikan tidak membawa material. Asap tebal serupa cendawan itu juga bukan sejenis wedus gembel (awan panas) seperti yang terjadi pada peristiwa erupsi Gunung Merapi.
"Namun kalau terhisap manusia juga tetap berbahaya," paparnya.
Baca juga:
Gunung Kelud berhenti erupsi
(san)