Kediri - Blitar cerah, Jateng masih hujan abu

Jum'at, 14 Februari 2014 - 11:15 WIB
Kediri - Blitar cerah, Jateng masih hujan abu
Kediri - Blitar cerah, Jateng masih hujan abu
A A A
Sindonews.com - Pasca erupsi Gunung Kelud, sejak pukul 08.00 WIB tadi cuaca di Kediri dan Blitar cerah. Sudah tidak ada hujan abu maupun pasir. Sinar matahari tembus sampai ke permukaan tanah dan langit terlihat biru. Namun beberapa wilayah di Jawa Tengah dan DIY dilaporkan masih terjadi hujan pasir.

Kepala Pusat Informasi Data dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, dampak erupsi Gunung Kelud menyebabkan hujan abu merata di beberapa wilayah di luar daerah terdekat dari Gunung Kelud. Bahkan hingga saat ini hujan abu masih terjadi, padahal Kediri dan Blitar sudah cerah.

"Erupsi Gunung Kelud pada Kamis (13/2) pukul 23.30 WIB setinggi 17 kilometer dan melontarkan jutaan meter kubik abu vulkanik dan pasir. BMKG menganalisis, abu dan pasir pada lapisan 1.500 meter terbawa ke arah Timur Laut, pada lapisan 5.000 meter ke arah Barat Laut dan pada 9.000 meter ke arah barat," jelas Sutopo, Jumat (14/2/2014).

Menurut Sutopo, material abu dan pasir tersebut melayang-layang di atmosfer dan menyebar di daerah yang jauh dari Gunung Kelud.

Wilayah barat, memang lebih banyak terjadi hujan abu dan pasir seperti di Pacitan, Ponorogo, Wonogiri, Bantul, Yogya, Sleman, Kulon Progo, Purworejo, Kebumen, Solo, Boyolali, Salatiga, Temanggung dan sebagainya yang terkena abu dan pasir belakangan waktunya.Sedangkan di bagian timur hujan abu hingga ke Malang, Surabaya, Banyuwangi dan Ampenan NTB.

Dampak hujan abu dan pasir ini juga menyebabkan 40 penerbangan dari Bandara Juanda, Bandara Adi Sucipto Yogya dan Bandara Adi Sumarmo Solo tertuda.

Saat ini banyak masyarakat di luar radius 10 kilometer yang sebelumnya mengungsi telah kembali ke rumahnya untuk bersih-bersih rumah.

"Diperlukan relawan untuk bersih-bersih rumah dan membersihkan jalan dari abu pasir. Bukan relawan dapur umum apalagi relawan SAR. Bantuan bahan pokok diperlukan selama masyarakat belum bekerja," tukasnya.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5352 seconds (0.1#10.140)