Gunung Kelud 'hamil tua'
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Pos Pantau Gunung Kelud Kediri Khoirul Huda menyatakan potensi erupsi gunung berketinggian 1.730 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu semakin besar.
Beralasan lantaran gunung yang sedang 'hamil tua' itu memiliki frekuensi gempa Vulkanik Dangkal (VB) yang semakin kuat.
Dari jarak 700 meter sampai 1 kilometer pusat gempa saja, piranti seismograf mencatat adanya 208 kali getaran. Berbeda dengan guncangan dari dalam bumi kemarin, yakni sebanyak 149 kali.
"Namun tidak ada yang bisa memastikan kapan gunung akan meletus. Semuanya wallahualam," ujarnya, Kamis (13/2/2014).
Mengenai Low Frekuensi (LF), dijelaskan bahwa hal itu terkait dengan gempa Vulkanik Dangkal (VD). Jika LF yang mendominasi, secara teori, kata Khoirul, erupsi Kelud akan mengulang peristiwa Tahun 2007.
"Yakni bisa muncul kubah baru (anak kelud) atau membuat kubah yang ada semakin besar," jelasnya.
Namun jika yang mendominasi adalah frekuensi tinggi, erupsi yang terjadi akan mengakibatkan rengkahan rengkahan.
Rengkahan atau kerusakan perut bumi menjadi jalan baru cairan magma yang terus mendesak keluar. "Artinya ada suplai energi yang sangat besar dari dalam," papar Khoirul.
Berdasarkan arsip yang tertulis, peristiwa erupsi Kelud Tahun 1990 membuat jalan baru. Letusan yang terjadi waktu itu bersifat eksplosif. Yakni meledak hebat dengan menyemburkan seluruh material dari dalam bumi.
Baca:
Alasan mengapa hewan di Kelud turun gunung
Beralasan lantaran gunung yang sedang 'hamil tua' itu memiliki frekuensi gempa Vulkanik Dangkal (VB) yang semakin kuat.
Dari jarak 700 meter sampai 1 kilometer pusat gempa saja, piranti seismograf mencatat adanya 208 kali getaran. Berbeda dengan guncangan dari dalam bumi kemarin, yakni sebanyak 149 kali.
"Namun tidak ada yang bisa memastikan kapan gunung akan meletus. Semuanya wallahualam," ujarnya, Kamis (13/2/2014).
Mengenai Low Frekuensi (LF), dijelaskan bahwa hal itu terkait dengan gempa Vulkanik Dangkal (VD). Jika LF yang mendominasi, secara teori, kata Khoirul, erupsi Kelud akan mengulang peristiwa Tahun 2007.
"Yakni bisa muncul kubah baru (anak kelud) atau membuat kubah yang ada semakin besar," jelasnya.
Namun jika yang mendominasi adalah frekuensi tinggi, erupsi yang terjadi akan mengakibatkan rengkahan rengkahan.
Rengkahan atau kerusakan perut bumi menjadi jalan baru cairan magma yang terus mendesak keluar. "Artinya ada suplai energi yang sangat besar dari dalam," papar Khoirul.
Berdasarkan arsip yang tertulis, peristiwa erupsi Kelud Tahun 1990 membuat jalan baru. Letusan yang terjadi waktu itu bersifat eksplosif. Yakni meledak hebat dengan menyemburkan seluruh material dari dalam bumi.
Baca:
Alasan mengapa hewan di Kelud turun gunung
(rsa)