15.200 warga Malang terancam letusan Gunung Kelud
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 15.200 warga yang tinggal di Kecamatan Ngantang dan Kasembon, Kabupaten Malang terancam letusan Gedung Kelud.
Untuk menghindari jatuhnya korban jiwa, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang melakukan sosialisasi kepada masyarakat di dua kecamatan itu.
Kepala BPBD Kabupaten Malang Hafi Lutfi menegaskan, pihaknya telah mengumpulkan warga Desa Pandansari, Pagersari dan Sumbersari, di Kecamatan Ngantang untuk diberi penjelasan terkait dampak letusan Gunung Kelud.
"Sesungguhnya di wilayah Kecamatan Ngantang ada sembilan desa yang bisa terkena dampak letusan Gunung Kelud. Di Kecamatan Kasembon ada tiga desa juga rawan terkena dampaknya. Warga di 11 desa itu sesungguhnya sudah paham terhadap ancaman yang terjadi. Sehingga kita mengimbau mereka agar tidak panik," ucap Lutfi, Rabu 5 Februari 2014.
Menurut dia, di Kecamatan Ngantang, jumlah penduduk yang rentang terkena asap dan abu vulkanik Gunung Kelud diperkirakan mencapai 6.312 kepala keluarga (KK) atau sebanyak 13.000 jiwa.
Sedangkan di Kecamatan Kasembon, terdapat 106 KK atau 2.200 jiwa yang masuk dalam daerah rawan bencana letusan Gunung Kelud.
"Sembilan desa di Kecamatan Ngantang antara lain terdiri dari Desa Pandansari, Sumbersari, Pagersari, Sidodadi, Desa Ngantru dan Baturejo. Di Kecamatan Kasembon ada Desa Bayem, Pondokagung dan Kasembon," terang dia.
Kata Lutfi, pihaknya juga telah memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang rute evakusi atau jalur pengungsian, tempat pengungsian, jumlah relawan yang akan diterjukan ke lapangan, termasuk peralatan yang akan disiapkan pemerintah untuk menolong masyarakat ketika Gunung Kelud jadi meletus.
"Semoga ancaman letusan Gunung Kelud itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa dan kerugian material yang besar. BPBD dibantu relawan bencana alam terus memantau setiap perkembangan yang terjadi di Kecamatan Ngantang dan Kasembon. Saat terjadi hal buruk ditengah masyarakat BPBD Kabupaten Malang bersama relawan lainnya siap turun ke lokasi yang terkena dampak bencana alam itu," sebut dia.
Kordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Malang Twi Adi menambahkan, terkait meningkatnya status Gunung Kelud, pihaknya sudah menyiapkan tenda, masker, truk dan mobil reaksi cepat.
"Masker sebanyak 35.000 lembar akan kami bagikan jika kondisi memburuk," jelasnya.
Baca:
"Biarlah Gunung Kelud meletus"
Untuk menghindari jatuhnya korban jiwa, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang melakukan sosialisasi kepada masyarakat di dua kecamatan itu.
Kepala BPBD Kabupaten Malang Hafi Lutfi menegaskan, pihaknya telah mengumpulkan warga Desa Pandansari, Pagersari dan Sumbersari, di Kecamatan Ngantang untuk diberi penjelasan terkait dampak letusan Gunung Kelud.
"Sesungguhnya di wilayah Kecamatan Ngantang ada sembilan desa yang bisa terkena dampak letusan Gunung Kelud. Di Kecamatan Kasembon ada tiga desa juga rawan terkena dampaknya. Warga di 11 desa itu sesungguhnya sudah paham terhadap ancaman yang terjadi. Sehingga kita mengimbau mereka agar tidak panik," ucap Lutfi, Rabu 5 Februari 2014.
Menurut dia, di Kecamatan Ngantang, jumlah penduduk yang rentang terkena asap dan abu vulkanik Gunung Kelud diperkirakan mencapai 6.312 kepala keluarga (KK) atau sebanyak 13.000 jiwa.
Sedangkan di Kecamatan Kasembon, terdapat 106 KK atau 2.200 jiwa yang masuk dalam daerah rawan bencana letusan Gunung Kelud.
"Sembilan desa di Kecamatan Ngantang antara lain terdiri dari Desa Pandansari, Sumbersari, Pagersari, Sidodadi, Desa Ngantru dan Baturejo. Di Kecamatan Kasembon ada Desa Bayem, Pondokagung dan Kasembon," terang dia.
Kata Lutfi, pihaknya juga telah memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang rute evakusi atau jalur pengungsian, tempat pengungsian, jumlah relawan yang akan diterjukan ke lapangan, termasuk peralatan yang akan disiapkan pemerintah untuk menolong masyarakat ketika Gunung Kelud jadi meletus.
"Semoga ancaman letusan Gunung Kelud itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa dan kerugian material yang besar. BPBD dibantu relawan bencana alam terus memantau setiap perkembangan yang terjadi di Kecamatan Ngantang dan Kasembon. Saat terjadi hal buruk ditengah masyarakat BPBD Kabupaten Malang bersama relawan lainnya siap turun ke lokasi yang terkena dampak bencana alam itu," sebut dia.
Kordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Malang Twi Adi menambahkan, terkait meningkatnya status Gunung Kelud, pihaknya sudah menyiapkan tenda, masker, truk dan mobil reaksi cepat.
"Masker sebanyak 35.000 lembar akan kami bagikan jika kondisi memburuk," jelasnya.
Baca:
"Biarlah Gunung Kelud meletus"
(rsa)