Ini potensi bahaya Gunung Kelud

Selasa, 04 Februari 2014 - 15:40 WIB
Ini potensi bahaya Gunung Kelud
Ini potensi bahaya Gunung Kelud
A A A
Sindonews.com - Gunung Kelud di perbatasan Kabupaten Blitar dan Kediri, Jawa Timur, naik status dari Normal menjadi Waspada sejak 2 Februari. Tingginya aktivitas vulkanik di lokasi dalam kurun sebulan terakhir jadi pertimbangan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk menaikkan status.

"Potensi bahaya yang terjadi ke depan bila terjadi letusan adalah keberadaan kubah lava yang sekira empat juta meter kubik itu akan dibongkar menjadi (mengeluarkan) awan panas," Kepala Bidang Mitigasi Bencana, Gempa Bumi, dan Gerakan Tanah PVMBG, Gede Suantika, di Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/2/2014).

Potensi awan panas itu kemungkinan akan mencapai jarak hingga lima kilometer jika berkaca pada letusan Gunung Kelud pada 1990. "Letusan tahun 1990 itu sampai lima kilometer ke arah barat," ungkapnya.

Selain itu, ada juga ancaman material pijar yang keluar dari Gunung Sinabung. "Kalau dia (tipe letusannya) vertikal, material pijar mungkin akan sampai pada radius 5 kilometer," ungkapnya.

Tapi jika letusannya sektoral ke satu arah, kemungkinan material pijar akan terbawa pada jarak yang lebih jauh.

Gede lalu memaparkan sejarah letusan Gunung Kelud yang meletus tahun 1990. Tipe erupsinya saat itu bersifat eksplosif atau besar dan menghancurkan kubah lava yang ada.

"Saat itu banyak yang kena awan panas, ada permukiman dan sungai juga yang terdampak. Letusannya saat itu cuma sekali, selesai," ujarnya.

Setelah kubah lava hancur, rembesan air membuat daerah sekitarnya menjadi danau sebagai akibat dari rembesan air di dinding kawah dari 1990 sampai 2007.

Pada 2007, letusan kembali terjadi letusan. Tapi tipe letusannya bersifat efusif alias rendah. Akibatnya, terbentuk kubah lava baru yang membuat luas danau menyempit.

Sejak 2007 sampai sekarang, Gunung Kelud belum kembali meletus. Tapi peningkatan aktivitas vulkanik terjadi di sana pada Januari hingga awal Februari. PVMBG pun meningkatkan status dari Normal menjadi Waspada. Radius dua kilometer pun direkomendasikan untuk steril.

Tapi ia belum bisa memastikan apakah Gunung Kelud akan segera naik atau turun status, termasuk kemungkinan meletus. "Kita belum bisa mengatakan itu karena ini baru beberapa hari," ucapnya.

Dalam kurun sepekan sejak ditetapkan berstatus Waspada, Gunung Kelud akan dievaluasi berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian di lapangan. "Nanti kita evaluasi," jelas Gede.

Sementara di sana, pemukiman warga relatif jauh. "Di sana tidak ada (pemukiman) warga. Tapi ada tempat wisata," cetusnya.

Jarak terdekat pemukiman warga ada 7,3 ke arah barat (Kediri), 7,8 kilometer ke arah timur (Mojokerto, Kediri), 8,5 kilometer ke arah utara (Jombang), dan 6,2 kilometer ke arah selatan (Blitar).
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3459 seconds (0.1#10.140)