Ini alasan PVMBG naikkan status Gunung Kelud

Senin, 03 Februari 2014 - 21:28 WIB
Ini alasan PVMBG naikkan status Gunung Kelud
Ini alasan PVMBG naikkan status Gunung Kelud
A A A
Sindonews.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mempunyai alasan mengapa Gunung Kelud yang terletak di perbatasan Kabupaten Kediri dan Kabupaten Blitar dinaikkan statusnya menjadi Waspada (level II).

Kepala Bidang Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Gerakan Tanah PVMBG Gede Suantika mengatakan, kenaikan status itu dilakukan menyusul aktivitas kegempaan di gunung berketinggian 1,731 meter di atas permukaan laut (MDPL) itu meningkat tajam.

Peningkatan aktivitas kegempaan itu tercatat selama Januari hingga awal Februari. "Pada minggu pertama Januari, selama seminggu gempa vulkanik dalam terjadi satu kali. Gempa vulkanik dangkalnya cukup banyak, ada 18 kali," ujar Gede di Kantor PVMBG, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (3/2/2014).

Pekan kedua Januari, aktivitas vulkanik meningkat. Selama sepekan, gempa vulkanik dalam terjadi empat kali dan gempa vulkanik dangkal 10 kali. "Minggu ketiga Januari, gempa vulkanik dalam jadi 98 kali dan gempa vulkanik dangkal jadi 34 kali," ungkapnya.

Pada pekan keempat Januari, gempa vulkanik dalam menjadi 79 kali dalam sepekan. Sedangkan gempa vulkanik dangkal meningkat drastis jadi 234 kali. "Setelah ada peningkatan aktivitas dalam sebulan itu, kita mulai mendiskusikan gunung ini," jelas Gede.

Pada akhir Januari hingga awal Februari, aktivitas vulkanik masih tinggi. "Baru beberapa hari, gempa vulkanik dangkal sudah 30 kali, gempa vulkanik dalamnya sudah 111 kali," ungkapnya.

Selain itu, suhu di sekitar danau di Gunung Kelud juga mengalami peningkatan. Dari yang semula hanya pada kisaran 50 derajat celcius menjadi 55,5 derajat celcius. Ada juga beberapa pertimbangan lainnya. "Oleh karena itu kita menaikkan status kegiatan gunung ini dari Normal menjadi Waspada," ujar Gede.

PVMBG kemudian merekomendasikan agar 2 kilometer dari pusat kawah disterilkan. Itu untuk meminimalisir jika Gunung Kelud meletus dan mengeluarkan awan panas, korban jiwa bisa dihindarkan.

Dalam sepekan ke depan, status Gunung Kelud akan dievalusi untuk ditentukan statusnya tetap, diturunkan, atau dinaikkan. "Gunung api ini diamati 24 jam oleh petugas pengamat gunung api," tuturnya.

Gede mengatakan, dalam melakukan pengamatan, petugas didukung sejumlah peralatan, yaitu empat stasiun pemantau gempa, satu stasiun deformasi untuk mengukur penggelembungan gunung, serta satu unit alat pengukur suhu.

Baca:
Pra erupsi Gunung Kelud sekarang mirip 1990 & 2007
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7029 seconds (0.1#10.140)