Tolak Camry, Ridwan Kamil pilih mobil sampah
A
A
A
Sindonews.com - Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil (RK), dan Wakil Wali Kota Bandung, Oded M Danial, sepakat menolak pengadaan mobil dinas Toyota Camry.
Padahal mereka masing-masing punya jatah satu Toyota Camry sebagai kepala daerah. Keduanya lalu hanya menggunakan jatah kendaraan dinas berupa Toyota Kijang Innova.
"Cukup mobil Kijang kalau di Bandung mah," kata RK saat ditemui di Universitas Padjadjaran, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (12/12/2013).
Menurutnya, penolakan pengadaan Toyota Camry itu adalah bagian dari efisiensi anggaran yang dilakukan di Pemkot Bandung. "Kita melihat kebutuhan kendaraan dinas itu seperlunya saja," ungkapnya.
Selama ini, RK sendiri lebih banyak menggunakan sepeda dari rumah dinas ke kantornya. Di luar itu, ia baru menggunakan kendaraan dinasnya.
"Saya kan juga bike to work tiap hari karena jaraknya dekat, dan untuk operasional di Bandung di luar sepeda sehari-hari, cukup mobil Kijang," jelasnya.
Ia berharap, langkah itu benar-benar efektif sebagai langkah positif. "Mudah-mudahan bisa diapresiasi juga sebagai bagian dari semangat penghematan dari kita," ucap RK.
Untuk anggaran pengadaan Toyota Camry, ia berharap nantinya anggaran itu bisa dialokasikan untuk kebutuhan lain.
"Dipakai tahun depan aja untuk alokasi yang sama, tapi mungkin bisa jadi mobil sampah kalau memang anggarannya buat kendaraan, kita masih butuh banyak (mobil sampah)," tandasnya.
Padahal mereka masing-masing punya jatah satu Toyota Camry sebagai kepala daerah. Keduanya lalu hanya menggunakan jatah kendaraan dinas berupa Toyota Kijang Innova.
"Cukup mobil Kijang kalau di Bandung mah," kata RK saat ditemui di Universitas Padjadjaran, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (12/12/2013).
Menurutnya, penolakan pengadaan Toyota Camry itu adalah bagian dari efisiensi anggaran yang dilakukan di Pemkot Bandung. "Kita melihat kebutuhan kendaraan dinas itu seperlunya saja," ungkapnya.
Selama ini, RK sendiri lebih banyak menggunakan sepeda dari rumah dinas ke kantornya. Di luar itu, ia baru menggunakan kendaraan dinasnya.
"Saya kan juga bike to work tiap hari karena jaraknya dekat, dan untuk operasional di Bandung di luar sepeda sehari-hari, cukup mobil Kijang," jelasnya.
Ia berharap, langkah itu benar-benar efektif sebagai langkah positif. "Mudah-mudahan bisa diapresiasi juga sebagai bagian dari semangat penghematan dari kita," ucap RK.
Untuk anggaran pengadaan Toyota Camry, ia berharap nantinya anggaran itu bisa dialokasikan untuk kebutuhan lain.
"Dipakai tahun depan aja untuk alokasi yang sama, tapi mungkin bisa jadi mobil sampah kalau memang anggarannya buat kendaraan, kita masih butuh banyak (mobil sampah)," tandasnya.
(rsa)