Demo Bupati Majalengka ricuh, 7 kendaraan dirusak
A
A
A
Sindonews.com - Aksi unjukrasa ribuan orang yang menyoroti kasus korupsi Bupati Majalengka, berujung ricuh. Kericuhan itu terjadi setelah para demonstran yang didominasi anggota kepemudaan Pemuda Pancasila (PP) membubarkan diri.
Akibatnya sejumlah kendaraan dan aula Satpol PP rusak. Kejadian tersebut terjadi saat mereka melintas kantor Satpol PP setempat.
Tidak diketahui secara pasti penyebab terjadinya bentrokkan tersebut. Namun, berdasarkan informasi yang dihimpun, bentrokan tersebut diduga dipicu dari saling olok antara massa dengan petugas satpol PP.
“Tidak tahu secara pasti, apa penyebabnya. Tiba-tiba massa melempar batu,” kata salah satu warga yang ada di sekitar kantor Pol PP, Kamis (26/9/2013).
Akibat aksi tersebut, sedikitnya enam mobil yang diparkir di kantor Pol PP mengalami rusak pecah di bagian kaca depan dan belakang. Enam mobil yang rusak tersebut, masing-masing dua pelat merah dengan Nopol E 286 U dan E 8130 U, dan empat mobil plat hitam, masing-masing E 1539 KB, D 1525 WF, E 1481 KK dan E 59 U.
“Setidaknya ada enam mobil yang rusak, yang terdiri dari mobil dinas dan mobil pribadi. Kaca aula juga pecah dan sejumlah anggota mengalami luka akibat lemparan dari massa,” kata salah satu petugas Satpol PP, Endi Ernawandi.
Bentrokkan tersebut akhirnya bisa diredakkan setelah petugas mencoba menghalau massa yang bersitegang. Hingga saat berita ini disusun, polisi belum mengamankan seorangpun yang diduga sebagai provokator.
“Belum ada yang diamankan, kita baru olah TKP dan mencari alat bukti tentang peristiwa ini,” kata Kasatreskrim Polres Majalengka, AKP Dedi Budiana.
Sementara itu, ketagangan sudah nampak mewarnai aksi yang dimulai sejak sekira pukul 10.00 WIB. Bahkan, jendela kaca ruangan Kejari pecah, diduga akibat dilempar oleh massa. Selain itu, pelang yang bertuliskan alamat nama kantor dan alamat Kejari pun roboh.
Selain itu, saat di depan Pendopo, massa juga nekat membakar sepeda motor bekas yang belum diketahui kepemilikannya. Namun demikian, selama aksi, tidak sampai terjadi aksi anarkhis yang berkepanjangan.
Puncaknya, terjadi saat massa membubarkan diri saat melintas di depan kantor Satpol PP Kabupaten Majalengka. Dalam aksi tersebut nampak ratusan petugas gabungan dari TNI/Polri, Satpol PP dan Dakmar disiagakan di lokasi aksi.
Baca juga: Bupatinya diduga korupsi, ribuan warga Majalengka demo
Akibatnya sejumlah kendaraan dan aula Satpol PP rusak. Kejadian tersebut terjadi saat mereka melintas kantor Satpol PP setempat.
Tidak diketahui secara pasti penyebab terjadinya bentrokkan tersebut. Namun, berdasarkan informasi yang dihimpun, bentrokan tersebut diduga dipicu dari saling olok antara massa dengan petugas satpol PP.
“Tidak tahu secara pasti, apa penyebabnya. Tiba-tiba massa melempar batu,” kata salah satu warga yang ada di sekitar kantor Pol PP, Kamis (26/9/2013).
Akibat aksi tersebut, sedikitnya enam mobil yang diparkir di kantor Pol PP mengalami rusak pecah di bagian kaca depan dan belakang. Enam mobil yang rusak tersebut, masing-masing dua pelat merah dengan Nopol E 286 U dan E 8130 U, dan empat mobil plat hitam, masing-masing E 1539 KB, D 1525 WF, E 1481 KK dan E 59 U.
“Setidaknya ada enam mobil yang rusak, yang terdiri dari mobil dinas dan mobil pribadi. Kaca aula juga pecah dan sejumlah anggota mengalami luka akibat lemparan dari massa,” kata salah satu petugas Satpol PP, Endi Ernawandi.
Bentrokkan tersebut akhirnya bisa diredakkan setelah petugas mencoba menghalau massa yang bersitegang. Hingga saat berita ini disusun, polisi belum mengamankan seorangpun yang diduga sebagai provokator.
“Belum ada yang diamankan, kita baru olah TKP dan mencari alat bukti tentang peristiwa ini,” kata Kasatreskrim Polres Majalengka, AKP Dedi Budiana.
Sementara itu, ketagangan sudah nampak mewarnai aksi yang dimulai sejak sekira pukul 10.00 WIB. Bahkan, jendela kaca ruangan Kejari pecah, diduga akibat dilempar oleh massa. Selain itu, pelang yang bertuliskan alamat nama kantor dan alamat Kejari pun roboh.
Selain itu, saat di depan Pendopo, massa juga nekat membakar sepeda motor bekas yang belum diketahui kepemilikannya. Namun demikian, selama aksi, tidak sampai terjadi aksi anarkhis yang berkepanjangan.
Puncaknya, terjadi saat massa membubarkan diri saat melintas di depan kantor Satpol PP Kabupaten Majalengka. Dalam aksi tersebut nampak ratusan petugas gabungan dari TNI/Polri, Satpol PP dan Dakmar disiagakan di lokasi aksi.
Baca juga: Bupatinya diduga korupsi, ribuan warga Majalengka demo
(rsa)