Bendungan Way Ela dikuras, warga akan direlokasi
A
A
A
Sindonews.com - Bendungan Way Ela yang jebol beberapa hari lalu dikatakan sudah tidak memiliki ancaman lagi. Hal itu dipastikan Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif, di lokasi bencana, Jumat (26/7).
Menurut Saymsul, bendungan tersebut tidak memiliki ancaman karena sebagian besar volume airnya sudah 'memuntahkan' sebagian isinya. "Sehingga ancaman lanjutan dipastikan sudah tidak ada lagi," jelasnya.
Meski begitu, pihaknya saat ini tengah fokus terhadap langkah penanganan terhadap bendungan yang memiliki volume 20 kali lipat dari Situ Gintung yang berada di Tangerang Selatan, Banten.
"Kami masih memikirkan apakan bendungan ini akan dipertahankan atau dikuras dan tidak difungsikan lagi agar tak menimbulkan bahaya. Karena ini memang membahayakan," jelasnya.
Sementara itu terkait pengungsi, saat ini pihaknya bersama pemerintah setempat telah memberlakukan 14 hari status tanggap darurat untuk pemulihan lokasi dan pengungsi, termasuk pencarian tiga korban yang hingga kini masih dinyatakan hilang. BNPB sendiri menyatakan telah menyiapkan dana Rp1 miliar untuk pemulihan jangka pendek
"Untuk rumah warga kemungkinan besar akan direlokasi ke tempat yang lebih aman. Karena memang seluruh harta benda mereka terutama rumah sudah hancur. Namun meski begitu kami masih melakukan berbagai pertimbangan-pertimbangan strategis untuk warga," jelasnya.
Meski begitu ia menyampaikan apresiasi positif karena bencana tersebut tidak menimbulkan korban jiwa seperti halnya yang terjadi di Situ Gintung beberapa tahun silam.
Menurut Saymsul, bendungan tersebut tidak memiliki ancaman karena sebagian besar volume airnya sudah 'memuntahkan' sebagian isinya. "Sehingga ancaman lanjutan dipastikan sudah tidak ada lagi," jelasnya.
Meski begitu, pihaknya saat ini tengah fokus terhadap langkah penanganan terhadap bendungan yang memiliki volume 20 kali lipat dari Situ Gintung yang berada di Tangerang Selatan, Banten.
"Kami masih memikirkan apakan bendungan ini akan dipertahankan atau dikuras dan tidak difungsikan lagi agar tak menimbulkan bahaya. Karena ini memang membahayakan," jelasnya.
Sementara itu terkait pengungsi, saat ini pihaknya bersama pemerintah setempat telah memberlakukan 14 hari status tanggap darurat untuk pemulihan lokasi dan pengungsi, termasuk pencarian tiga korban yang hingga kini masih dinyatakan hilang. BNPB sendiri menyatakan telah menyiapkan dana Rp1 miliar untuk pemulihan jangka pendek
"Untuk rumah warga kemungkinan besar akan direlokasi ke tempat yang lebih aman. Karena memang seluruh harta benda mereka terutama rumah sudah hancur. Namun meski begitu kami masih melakukan berbagai pertimbangan-pertimbangan strategis untuk warga," jelasnya.
Meski begitu ia menyampaikan apresiasi positif karena bencana tersebut tidak menimbulkan korban jiwa seperti halnya yang terjadi di Situ Gintung beberapa tahun silam.
(rsa)