Jalan rusak di Kabupaten Sleman bertambah parah
A
A
A
Sindonews.com - Jalan rusak di Kabupaten Sleman kian memprihatinkan. Satu diantaranya berada di ruas Jalan Kabupaten Koroulon-Kejambon, Bimomartani, Ngemplak. Tepatnya mulai dari timur perempatan Koroulon, sampai dengan barat jembatan Dayakan, Ngemplak.
Kerusakan di ruas jalan itu, tidak hanya berlubang. Namun di beberapa titik jalan aspal sudah mengelupas. Akibatnya, saat hujan jalan tersebut menjadi kubangan air.
Atas kondisi ini, bukan hanya menyebabkan tersendatnya arus lalu lintas. Sebab, pengendara kendaraan bermotor harus memilih jalan dan antre saat melewati ruas jalan itu. Tetapi juga keamanan bagi pengguna jalan. Terutama saat malam hari atau yang tidak biasa melalui jalan tersebut.
Namun begitu, hingga sekarang belum juga ada tanda-tanda Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman, akan melakukan perbaikan kerusakan jalan itu. Padahal rusaknya ruas jalan yang menghubungkan Ngemplak, Sleman dan Manisrenggo, Klaten ini sudah lama.
Sehingga, jika tidak segera ada perbaikan, dipastikan akan menghambat kelancaran lalu lintas saat mudik dan balik nanti. Apalagi, jalan Koroulon juga menjadi jalur alternative dari Magelang menuju Solo, dan sebaliknya.
“Jalan ini sudah lama rusak, pasca erupsi Merapi 2010 lalu. Tetapi, tetap saja belum ada perbaikan,” kata Poniman (50), warga setempat, Senin (15/7/2013).
Poniman menjelaskan air dan kelebihan tonase kendaraan, terutama truk yang membawa pasir diduga menjadi penyebab utama rusaknya jalan tersebut. Ini lantaran, truk-truk pengangkut pasir setiap hari menindas jalan itu. Ditambah, hilir mudik kendaraan yang akan ke Yogyakarta maupun Solo melalui jalan ini. Sehingga semakin memperparah kerusakan jalan.
“Melihat kondisi jalan sekarang, sudah tidak layak disebut jalan, namun sawah yang ada di jalan,” tandas Poniman.
Poniman dan warga lainnya meminta Pemkab Sleman segera melakukan peninjauan dan perbaikan jalan tersebut. Sebab jalan itu sangat vital. Bukan hanya sebagai jalan utama dari Ngemplak Sleman ke Manisrenggo, Klaten. Namun juga jalur evakuasi saat ada bencana lahar dingin bagi warga yang ada di daerah sekitar bantaran Sungai Gendol yang melintas di daerah tersebut.
“Kami juga tidak mengerti mengapa, pemkab tidak segera memperbaiki kerusakan jalan ini,” tanyanya heran.
Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan (DPUP) Sleman Mirza Anfanzury, mengakui jika pemkab Sleman sudah mengetahui ruas jalan Kuroulon-Kejambon, Bimomartani, Ngemplak mengalami kerusakan.
Namun begitu, karena jalan kabupaten di Sleman yang rusak cukup banyak, sehingga untuk perbaikan harus antri. Selain itu, dalam perbaikan juga dengan skala prioritas.
Kerusakan di ruas jalan itu, tidak hanya berlubang. Namun di beberapa titik jalan aspal sudah mengelupas. Akibatnya, saat hujan jalan tersebut menjadi kubangan air.
Atas kondisi ini, bukan hanya menyebabkan tersendatnya arus lalu lintas. Sebab, pengendara kendaraan bermotor harus memilih jalan dan antre saat melewati ruas jalan itu. Tetapi juga keamanan bagi pengguna jalan. Terutama saat malam hari atau yang tidak biasa melalui jalan tersebut.
Namun begitu, hingga sekarang belum juga ada tanda-tanda Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman, akan melakukan perbaikan kerusakan jalan itu. Padahal rusaknya ruas jalan yang menghubungkan Ngemplak, Sleman dan Manisrenggo, Klaten ini sudah lama.
Sehingga, jika tidak segera ada perbaikan, dipastikan akan menghambat kelancaran lalu lintas saat mudik dan balik nanti. Apalagi, jalan Koroulon juga menjadi jalur alternative dari Magelang menuju Solo, dan sebaliknya.
“Jalan ini sudah lama rusak, pasca erupsi Merapi 2010 lalu. Tetapi, tetap saja belum ada perbaikan,” kata Poniman (50), warga setempat, Senin (15/7/2013).
Poniman menjelaskan air dan kelebihan tonase kendaraan, terutama truk yang membawa pasir diduga menjadi penyebab utama rusaknya jalan tersebut. Ini lantaran, truk-truk pengangkut pasir setiap hari menindas jalan itu. Ditambah, hilir mudik kendaraan yang akan ke Yogyakarta maupun Solo melalui jalan ini. Sehingga semakin memperparah kerusakan jalan.
“Melihat kondisi jalan sekarang, sudah tidak layak disebut jalan, namun sawah yang ada di jalan,” tandas Poniman.
Poniman dan warga lainnya meminta Pemkab Sleman segera melakukan peninjauan dan perbaikan jalan tersebut. Sebab jalan itu sangat vital. Bukan hanya sebagai jalan utama dari Ngemplak Sleman ke Manisrenggo, Klaten. Namun juga jalur evakuasi saat ada bencana lahar dingin bagi warga yang ada di daerah sekitar bantaran Sungai Gendol yang melintas di daerah tersebut.
“Kami juga tidak mengerti mengapa, pemkab tidak segera memperbaiki kerusakan jalan ini,” tanyanya heran.
Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan (DPUP) Sleman Mirza Anfanzury, mengakui jika pemkab Sleman sudah mengetahui ruas jalan Kuroulon-Kejambon, Bimomartani, Ngemplak mengalami kerusakan.
Namun begitu, karena jalan kabupaten di Sleman yang rusak cukup banyak, sehingga untuk perbaikan harus antri. Selain itu, dalam perbaikan juga dengan skala prioritas.
(san)