Kematian ibu hamil masih tinggi
A
A
A
Sindonews.com - Angka kematian ibu hamil (bumil) di Jember ternyata masih tergolong tinggi. Pihak Dinas Kesehatan berupaya menekan angka kematian ibu hamil ketika melahirkan.
Berdasarkan data yang ada, Jember menduduki peringkat 31 tertinggi di Jawa Timur. Sedangkan Dinas Kesehatan Jember mencatat, pada tahun 2011 jumlah angka kematian ibu hamil atau melahirkan tercatat 56 orang, kemudian pada tahun 2012 mencapai 43 orang.
"Angka itu merupakan angka signifikan jika dibandingkan dengan beberapa kabupaten tetangga, makanya tahun ini kita terus menekan angka potensi kematian ibu hamil," kata Kabag Humasnya Dinas kesehatan, Yumarlis di kantornya, Kamis (30/5/2013).
Dia juga mengatakan, dinas berupaya menekan angka kematian ibu hamil atau melahirkan hingga ke angka serendah mungkin.
"Kami tahun ini menggalakkan program penurunan angka kematian untuk ibu hamil hingga 30 orang," ujarnya.
Pihaknya juga memantau ketat kasus kematian ibu hamil dengan terus melakukan koordinasi dengan petugas lapangan termasuk kader kesehatan untuk membantu melakukan sosialisasi dan pemantauan kesehatan.
Dia menerangkan, salah satu faktor tingginya angka kematian ibu hamil paling dominan disebabkan adanya penyakit bawaan ibu. Penyakit itu diantaranya, hipertensi, diabetes, serta penyakit lain yang yang diderita ibu hamil tersebut sehingga perlu adanya pemantauan dari kader kesehatan dilapangan.
Berdasarkan data yang ada, Jember menduduki peringkat 31 tertinggi di Jawa Timur. Sedangkan Dinas Kesehatan Jember mencatat, pada tahun 2011 jumlah angka kematian ibu hamil atau melahirkan tercatat 56 orang, kemudian pada tahun 2012 mencapai 43 orang.
"Angka itu merupakan angka signifikan jika dibandingkan dengan beberapa kabupaten tetangga, makanya tahun ini kita terus menekan angka potensi kematian ibu hamil," kata Kabag Humasnya Dinas kesehatan, Yumarlis di kantornya, Kamis (30/5/2013).
Dia juga mengatakan, dinas berupaya menekan angka kematian ibu hamil atau melahirkan hingga ke angka serendah mungkin.
"Kami tahun ini menggalakkan program penurunan angka kematian untuk ibu hamil hingga 30 orang," ujarnya.
Pihaknya juga memantau ketat kasus kematian ibu hamil dengan terus melakukan koordinasi dengan petugas lapangan termasuk kader kesehatan untuk membantu melakukan sosialisasi dan pemantauan kesehatan.
Dia menerangkan, salah satu faktor tingginya angka kematian ibu hamil paling dominan disebabkan adanya penyakit bawaan ibu. Penyakit itu diantaranya, hipertensi, diabetes, serta penyakit lain yang yang diderita ibu hamil tersebut sehingga perlu adanya pemantauan dari kader kesehatan dilapangan.
(ysw)