Rangkaian bom ditemukan di Maros

Rabu, 10 April 2013 - 19:02 WIB
Rangkaian bom ditemukan...
Rangkaian bom ditemukan di Maros
A A A
Sindonews.com - Satu unit bahan peledak lengkap ditemukan di Desa Moncongloe, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Temuan rangkaian bom tersebut ditemukan oleh Adi (40), warga Dusun Pamanjengan, Desa Moncongloe, Kecamatan Moncongloe, di Perumahan Bukit hijau, Maros.

Bahan peledak itu ditemukan Adi di semak-semak sekitar Perumahan Bukit Hijau Kecamatan Moncongloe, Selasa 9 April pukul 17.30 Wita.

Menurut Adi, penemuan bahan peledak ditemukan tanpa sengaja. Pada saat itu, dia sedang mencari motor koleganya yang hilang. Berdasarkan petunjuk orang pintar, motor itu disembunyikan seseorang di semak-semak. Pada pencarian itu, tak sengaja dia menemukan dua buah kantong pelastik yang berisikan paku.

"Saya melihat paku, kemudian saya membukanya, ternyata didalam plastik itu, bukan hanya paku, tapi ada beberapa benda yang tidak lazim. Makanya saya langsung melaporkannya ke polisi," ungkapnya kepada wartawan saat melakukan olah TKP, Rabu (10/4/2013).

Rangkaian bom ini diduga milik Bakri salah seorang terduga teroris yang di tangkap 11 November 2012 lalu ini. Hal itu karena tempat penemuan tidak jauh dari tempat dibekuknya Bakri terduga teroris pelemparan pelaku ancaman bom Syahrul Yasin Limpo di depan Mandala Jalan Jendral Sudirman Makassar, beberapa waktu lalu.

Kapolres Maros AKBP Cornelis Ferdinan Hotman Sirait, menduga penemuan bahan peledak itu merupakan rangkaian kejadian pengejaran teroris beberpa waktu lalu di Moncongloe.

"Penemuan ini sekaitan dengan penemuan bahan peledak yang ditinggal lari oleh teroris saat aparat melakukan pengejaran di kompleks perumahan itu. Kita akui saat petugas melakukan penyisiran lokasi penemuan barang ini lepas dari pandangan mata sehingga tidak ditemukan petugas," kata Hotman.

Dia menjelaskan, lokasi penemuannya hanya berjarak sekitar 200 meter dengan penemuan bahan peledak yang lalu, yang terbungkus karung putih dan kardus air meneral yang juga berisi bahan peledak 11 November Tahun 2012 lalu.

"Ini adalah rangkaian kasus teror bom Syahrul Yasin Limpo saat menggelar kampanye Akbar di Mandala Makassar. Pelakunya melarikan diri ke Moncongloe dan dikejar oleh aparat," kata Hotman.

Hotman merinci isi dari dua buah kantong kresek temuan warga itu, yakni empat buah potongan pipa 8 cm berisi paku, sembilan bungkus plastik berisi serbuk, satu buah korek api, tiga sumbu detonator, dua buah adaptor, satu buah charger, dan satu tape recorder sony.

Hotman menjelaskan, saat ini pihak kepolisian belum bisa memastikan kekuatan daya ledak bahan peledak itu. Karenanya untuk mengetahuinya, barang bukti akan diserahkan laboratorium forensik Polda Sulsel untuk diteliti soal kandungan apa saja yang ada pada serbuk itu.

"Termasuk akan diteliti daya ledak rangkaiannya apakah kategori ledak rendah atau besar, " kata Hotman

Sementara itu Kepala Kecamatan Moncongloe Muh Haris menuturkan, dengan ditemukannya bahan peledak yang diduga bom tersebut, menandakan warga Moncongloe, sudah mulai paham dan mewaspadai keberadaan benda-benda mencurigakan. Padahal bila terlihat selintas, kantong kresek itu sama sekali tidak memiliki nilai.

"Tapi karena memang mereka sudah paham, makanya ketika menemukan benda itu dan mereka merasa aneh, warga pun melaporkannya ke polisi. Ini berarti hal yang positif," pungkasnya.

Menurutnya, penemuan ini merupakan kali kedua selama kurun waktu enam bulan
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1329 seconds (0.1#10.140)