261 hektare pertanian diserang wereng coklat
A
A
A
Sindonews.com - Sedikitnya 261 hektare lahan pertanian di lima kecamatan yang ada di Kabupaten Kudus diserang hama wereng coklat. Diprediksi, akibat serangan hama tersebut akan menurunkan produksi petani hingga 20 persen.
Ketua Kelompok Tani Desa Mejobo, Warso mengatakan luasan lahan pertanian di wilayahnya yang diserang hama wereng coklat sekitar 261 hektare.
“Hampir seluruh sawah di Desa Mejobo ini diserang hama wereng. Ini yang membuat kita resah,” kata Warso, di Kudus, Rabu (20/2/2013).
Terkait persoalan ini, kata Warso, pihaknya pun melakukan penyemprotan massal di lahan pertanian yang diserang hama tersebut. Penyemprotan dengan pestisida tersebut dilakukan agar hama wereng tidak kian mengganas dan berpindah ke sawah lainnya.
Warso mengaku sudah mendapat bantuan obat semprot hama dari Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Kudus. Hanya sayangnya, obat bantuan tersebut belum mampu memenuhi luas lahan yang diserang.
Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Kudus Budi Santoso mengatakan munculnya hama wereng itu disebabkan karena migrasi atau faktor cuaca.
“Faktor cuaca ini yang paling besar kontribusinya dalam perkembangan hama wereng,” jelasnya.
Budi sendiri memprediksi, jika tak segera ditangani bisa menurunkan produksi padi hingga 20 persen.
“Kita sudah memberikan bantuan obat. Mudah-mudahan dengan penyemprotan massal ini hama wereng bisa diatasi,” tandasnya.
Ketua Kelompok Tani Desa Mejobo, Warso mengatakan luasan lahan pertanian di wilayahnya yang diserang hama wereng coklat sekitar 261 hektare.
“Hampir seluruh sawah di Desa Mejobo ini diserang hama wereng. Ini yang membuat kita resah,” kata Warso, di Kudus, Rabu (20/2/2013).
Terkait persoalan ini, kata Warso, pihaknya pun melakukan penyemprotan massal di lahan pertanian yang diserang hama tersebut. Penyemprotan dengan pestisida tersebut dilakukan agar hama wereng tidak kian mengganas dan berpindah ke sawah lainnya.
Warso mengaku sudah mendapat bantuan obat semprot hama dari Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Kudus. Hanya sayangnya, obat bantuan tersebut belum mampu memenuhi luas lahan yang diserang.
Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Kudus Budi Santoso mengatakan munculnya hama wereng itu disebabkan karena migrasi atau faktor cuaca.
“Faktor cuaca ini yang paling besar kontribusinya dalam perkembangan hama wereng,” jelasnya.
Budi sendiri memprediksi, jika tak segera ditangani bisa menurunkan produksi padi hingga 20 persen.
“Kita sudah memberikan bantuan obat. Mudah-mudahan dengan penyemprotan massal ini hama wereng bisa diatasi,” tandasnya.
(ysw)