Hama cekek beheung hantui petani Majalengka
A
A
A
Sindonews.com - Memasuki masa pembuahan padi, sejumlah petani di Kabupaten Majalengka dibayang-bayangi ancaman serangan hama yang belum diketahui jenisnya. Akibat serangan hama tersebut, padi yang baru berisi itu berubah menjadi kecoklat-coklatan sebelum akhirnya mati.
Seorang petani di Desa Biyawak, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Warman, menjelaskan hama tersebut diduga pertama kali menyerang bagian batang yang menjadi tempat tumbuhnya padi. Padi yang mulai berisi, jelas dia, menjadi sasaran hama serangan tersebut.
“Yang diserang itu awalnya bagian batang yang akan berisi, sehingga petani di sini menyebutnya dengan hama Cekek beheung, yang artinya mencekik leher. Otomatis, setelah itu isi padi pun jadi kecoklat-coklatan dan akhirnya mati,” kata Warman, Selasa (19/2/2013).
Dijelaskan Warman, serangan hama cekek beheung tersebut baru terjadi pada musim tanam kali ini. Sebelumnya, hama yang biasa menyerang tanaman padi petani di desa tersebut hama jenis wereng.
“Wereng bisa diatasi, sekarang malah muncul hama seperti ini. Sekira 100 hektar padi di sini yang terserang,” ungkap dia.
“Mungkin akan bertambah lagi, karena masih ada sebagian padi yang belum mulai berisi. Sebab, hama ini menyerang tanaman padi yang mulai berisi, sedangkan usia padi di sini tidak merata,” lanjut dia.
Hal serupa jug dialami oleh petani di Desa Panyingkiran, Kecamatan Jatitujuh. Yahya, salah satu petani di desa tersebut mengatakan, kondisi tersebut terjadi sejak dua minggu lalu.
“Tidak diketahui pasti dari mana awalnya, karena kondisi tanaman padi tiba-tiba seperti itu. Begitu juga padi yang baru dipupuk mengalami hal yang sama,” jelas dia.
Disebukan dia, untuk rumpun padi sendiri awalnya, nampak tumbuh subur. Namun, ketika memasuki masa berbuah (berisi), tiba-tiba kondisinya berubah menjadi kecoklatan.
“Tanaman padinya mah bagus, rumputnya juga subur. Tapi ketika akan berisi, tiba-tiba terserang hama seperti itu,” papar dia.
Seorang petani di Desa Biyawak, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Warman, menjelaskan hama tersebut diduga pertama kali menyerang bagian batang yang menjadi tempat tumbuhnya padi. Padi yang mulai berisi, jelas dia, menjadi sasaran hama serangan tersebut.
“Yang diserang itu awalnya bagian batang yang akan berisi, sehingga petani di sini menyebutnya dengan hama Cekek beheung, yang artinya mencekik leher. Otomatis, setelah itu isi padi pun jadi kecoklat-coklatan dan akhirnya mati,” kata Warman, Selasa (19/2/2013).
Dijelaskan Warman, serangan hama cekek beheung tersebut baru terjadi pada musim tanam kali ini. Sebelumnya, hama yang biasa menyerang tanaman padi petani di desa tersebut hama jenis wereng.
“Wereng bisa diatasi, sekarang malah muncul hama seperti ini. Sekira 100 hektar padi di sini yang terserang,” ungkap dia.
“Mungkin akan bertambah lagi, karena masih ada sebagian padi yang belum mulai berisi. Sebab, hama ini menyerang tanaman padi yang mulai berisi, sedangkan usia padi di sini tidak merata,” lanjut dia.
Hal serupa jug dialami oleh petani di Desa Panyingkiran, Kecamatan Jatitujuh. Yahya, salah satu petani di desa tersebut mengatakan, kondisi tersebut terjadi sejak dua minggu lalu.
“Tidak diketahui pasti dari mana awalnya, karena kondisi tanaman padi tiba-tiba seperti itu. Begitu juga padi yang baru dipupuk mengalami hal yang sama,” jelas dia.
Disebukan dia, untuk rumpun padi sendiri awalnya, nampak tumbuh subur. Namun, ketika memasuki masa berbuah (berisi), tiba-tiba kondisinya berubah menjadi kecoklatan.
“Tanaman padinya mah bagus, rumputnya juga subur. Tapi ketika akan berisi, tiba-tiba terserang hama seperti itu,” papar dia.
(rsa)