Basmi tikus, dapat Rp500 per ekor
A
A
A
Sindonews.com - Untuk memberantas serangan hama tikus di tujuh kecamatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, petani setempat melakukan perburuan. Setiap satu ekor tikus yang didapat akan dihargai Rp500 oleh Posko Peduli Petani Perjuangan Hama Tikus.
Sejumlah petani di Desa Sumberagung, Kecamatan SUmberbaru, Siren mengatakan, saat ini secara beramai-ramai warga mulai melakukan perburuan tikus di areal persawahan.
"Petani senang karena selain untuk membebaskan sawah mereka dari tikus, mereka juga dapat bayaran," ujar Siren di sawahnya, Sabtu (2/2/2013).
Siren menerangkan, karena untuk satu ekor tikus yang ditangkap akan dihargai Rp 500 oleh Posko Peduli Petani Perjuangan Hama Tikus yang didirikan oleh para petani setempat.
Sementara itu, salah satu pengurus posko, Ahmad Burhani menerangkan, Posko Peduli Petani Perjuangan Hama Tikus didirikan untuk meningkatkan semangat dan kepedulian petani dalam memerangi hama tikus di Desa Sumberagung Kecamatan Sumberbaru yang sudah masuk dalam kategori endemik.
"Apalagi, sejak hama tikus mewabah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pertanian setempat terkesan tidak pernah berupaya untuk menanggulangi hama ini. Padahal hama tikus telah menyebabkan 250 hektare lahan pertanian yang ditanami padi terancam mengalami gagal panen," kata Burhani.
Sejumlah petani di Desa Sumberagung, Kecamatan SUmberbaru, Siren mengatakan, saat ini secara beramai-ramai warga mulai melakukan perburuan tikus di areal persawahan.
"Petani senang karena selain untuk membebaskan sawah mereka dari tikus, mereka juga dapat bayaran," ujar Siren di sawahnya, Sabtu (2/2/2013).
Siren menerangkan, karena untuk satu ekor tikus yang ditangkap akan dihargai Rp 500 oleh Posko Peduli Petani Perjuangan Hama Tikus yang didirikan oleh para petani setempat.
Sementara itu, salah satu pengurus posko, Ahmad Burhani menerangkan, Posko Peduli Petani Perjuangan Hama Tikus didirikan untuk meningkatkan semangat dan kepedulian petani dalam memerangi hama tikus di Desa Sumberagung Kecamatan Sumberbaru yang sudah masuk dalam kategori endemik.
"Apalagi, sejak hama tikus mewabah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pertanian setempat terkesan tidak pernah berupaya untuk menanggulangi hama ini. Padahal hama tikus telah menyebabkan 250 hektare lahan pertanian yang ditanami padi terancam mengalami gagal panen," kata Burhani.
(ysw)