Antisipasi terorisme, Polres Maros gelar razia

Antisipasi terorisme, Polres Maros gelar razia
A
A
A
Sindonews.com - Pascaaksi penembakan anggota polisi di Solo, Polres Maros melakukan antisipasi aksi terorisme dengan menggelar rasia senjata tajam dan senjata api di Jalan Jendran Sudirman Maros, Sulawesi Selatan.
Rasia itu dilakukan sejak 1 September hingga 8 September mendatang. Seperti halnya rasia oleh aparat gabungan kepolisian terhadap kendaraan umum dan pribadi di Kelurahan Hasanuddin Mandai. Razia itu dilakukan pada pukul 20.00 WITA hingga Pukul 22.00 WITA. Pada Razia hari pertama yang dipimpin oleh Wakapolres Maros Kompol Ardiansyah berhasil mengamankan tiga orang warga yang melintas di jalan tersebut karena membawa senjata tajam berupa badik.
Ardiansyah mengatakan, Rasia ini dilakukan sebagai upaya untuk mengantisipasi maraknya peledakan dan ancaman teror yang dilakukan teroris di Solo dan Pulau Jawa.
"Rasia ini akan lebih fokus pada pengamanan senjata tajam, bahan peledak dan senjata api, kalau pun ada kendaraan yang ditemukan tidak dilengkapi berkas dokumen maka kami juga akan proses sesuai dengan aturan yang berlaku," kata Ardiansyah menjelaskan kepada wartawan, Minggu (29/2012).
Ardiansyah melanjutkan, tidak semua kendaraan yang melintas baik yang masuk ke kota Makassar maupun kendaraan ke daerah lain yang dirazia. Hanya kendaraan yang dicurigai saja yang kendaraannya ditahan.
"Bisa saja kendaraan umum, tapi lebih dominan kami rasia adalah kendaraan pribadi, itupun kami kondisikan dengan keadaan kendaraan agar tidak terjadi kemacetan saat merazia," kata Ardiansyah.
Razia itu sendiri kata Ardiansyah, berdasarkan instruksi Kapolres. Hal itu senada dengan pernyataan Wakapolda Sulawesi Selatan dan Barat Brigjen, Syahrul Mamma, mengatakan seluruh jajaran kepolisan di Sulawesi Selatan dan Barat, akan menggelar razia senjata tajam dan senjata api secara serentak untuk mengantisipasi aksi teroris yang akan masuk di daerah ini.
Sementara itu, dari tiga orang yang terjaring razia karena membawa badik, salah satunya Sangkala Angga, warga Amma'rang Desa Allaere Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros. Dia mengaku, membawa senjata tajam berupa badik namun disimpan dibawa job sadel motornya.
"Saya memang habis minum (mabuk) di kampung Ammakrang, kemudian saya melintas di jalan ini, tujuannya ingin ke tempat kerja di kelurahan Mandai, badik yang saya bawa itu hanya untuk melindungi diri saja," sebutnya.
Sangkala mengaku setiap hari membawa badik saat bekerja sebagai buruh di sebuah perusahaan air mineral di Mandai. Namun badik itu tidak dipergunakan untuk mengancam atau maksud melukai orang lain.
Rasia itu dilakukan sejak 1 September hingga 8 September mendatang. Seperti halnya rasia oleh aparat gabungan kepolisian terhadap kendaraan umum dan pribadi di Kelurahan Hasanuddin Mandai. Razia itu dilakukan pada pukul 20.00 WITA hingga Pukul 22.00 WITA. Pada Razia hari pertama yang dipimpin oleh Wakapolres Maros Kompol Ardiansyah berhasil mengamankan tiga orang warga yang melintas di jalan tersebut karena membawa senjata tajam berupa badik.
Ardiansyah mengatakan, Rasia ini dilakukan sebagai upaya untuk mengantisipasi maraknya peledakan dan ancaman teror yang dilakukan teroris di Solo dan Pulau Jawa.
"Rasia ini akan lebih fokus pada pengamanan senjata tajam, bahan peledak dan senjata api, kalau pun ada kendaraan yang ditemukan tidak dilengkapi berkas dokumen maka kami juga akan proses sesuai dengan aturan yang berlaku," kata Ardiansyah menjelaskan kepada wartawan, Minggu (29/2012).
Ardiansyah melanjutkan, tidak semua kendaraan yang melintas baik yang masuk ke kota Makassar maupun kendaraan ke daerah lain yang dirazia. Hanya kendaraan yang dicurigai saja yang kendaraannya ditahan.
"Bisa saja kendaraan umum, tapi lebih dominan kami rasia adalah kendaraan pribadi, itupun kami kondisikan dengan keadaan kendaraan agar tidak terjadi kemacetan saat merazia," kata Ardiansyah.
Razia itu sendiri kata Ardiansyah, berdasarkan instruksi Kapolres. Hal itu senada dengan pernyataan Wakapolda Sulawesi Selatan dan Barat Brigjen, Syahrul Mamma, mengatakan seluruh jajaran kepolisan di Sulawesi Selatan dan Barat, akan menggelar razia senjata tajam dan senjata api secara serentak untuk mengantisipasi aksi teroris yang akan masuk di daerah ini.
Sementara itu, dari tiga orang yang terjaring razia karena membawa badik, salah satunya Sangkala Angga, warga Amma'rang Desa Allaere Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros. Dia mengaku, membawa senjata tajam berupa badik namun disimpan dibawa job sadel motornya.
"Saya memang habis minum (mabuk) di kampung Ammakrang, kemudian saya melintas di jalan ini, tujuannya ingin ke tempat kerja di kelurahan Mandai, badik yang saya bawa itu hanya untuk melindungi diri saja," sebutnya.
Sangkala mengaku setiap hari membawa badik saat bekerja sebagai buruh di sebuah perusahaan air mineral di Mandai. Namun badik itu tidak dipergunakan untuk mengancam atau maksud melukai orang lain.
(azh)