120 Orang ODP di Papua Ikuti Test Covid-19, Hasilnya Negatif
A
A
A
JAYAPURA - Satgas Covid-19 Dinas Kesehatan Provinsi Papua melakukan pemeriksaan Corona terhadap 120 orang anggota Komunitas Masyarakat Tanpa Riba (MTR) Kota Jayapura yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Pemeriksaan yang dilakukan di Koya Barat Kota Jayapura ini menggunakan alat RDP (Rapid Diangnotic Test) bantuan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, yang baru tiba menggunakan pesawat Hercules TNI AU beberapa waktu lalu.
Tim Satgas Covid-19 Provinsi Papua yang dikoordinir Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Provinsi Papua, dr. Aron Rumainum kepada awak media mengatakan, hasil pemeriksaan terhadap 120 orang tersebut negatif Covid-19.
"Hasilnya Rapid Test semua negatif. Ini pemeriksaan kedua setelah beberapa melakukan pemeriksaan Balitbangkes Jayapura. Kegiatan mereka MTR yaitu tanggal 9 di Hotel Syahid Jayapura, dan sampai sekarang sudah tanggal 2 April. Jadi sudah 24 hari. Semua tampak sehat-sehat," kata dr. Aron sekaligus memberikan penjelasan soal tudingan masyarakat atas kegiatan MTR tersebut yang membawa virus Covid-19 masuk di Papua.
Ditegaskan, meski menjadi hak semua warga terlebih yang berstatus ODP untuk melakukan test menggunakan RDT, namun dikatakan ketersediaan RDT di Provinsi Papua sangat terbatas.
"Kita hanya memiliki 7.200 RDT, jadi ini terbatas, tidak semua orang kita Rapid Test. Kecuali ada dalam satu rumah yang positif Covid-19 selama 14 hari terkahir, atau yang memiliki kontak erat dengan pasien Positif. Itu baru kita periksa atau diutamakan," jelasnya.
Pihaknya meminta, meski hasil pemeriksaan negatif Covid-19, namun tetap mematuhi imbauan pemerintah terkait Social Distancing, demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Papua.
"Peperangan melawan Covid-19 belum selesai. Tetap jaga kesehatan, jaga mental, tetap menjaga hubungan sosial dengan masyarakat dengan social distancing. Kita harus sadar untuk menjaga keselamatan orang lain, sehingga harus dukung langkah pemerintah. Dan pesan saya, tetap kuat dalam iman kita masing-masing," ucapnya.
Jufri, salah satu pengurus MTR Jayapura mengaku pihaknya tunduk dan taat kepada pemerintah untuk pemeriksaan Covid-19 bagi anggota MTR Kota Jayapura.
Dikatakan, Rapid test sendiri dilakukan untuk membantah tudingan masyarakat bahwa awal virus Corona tersebut masuk ke Kota Jayapura bermula dari kegiatan MTR tersebut.
"Komunitas sudah melakukan tahapan dari Satgas Covid, semua peserta yang ikut kegiatan tanggal 9 di Hotel Sahid melakukan test hari ini, dan hasilnya Alhamdulillah kami semua negatif. Dan kami bukan penyebab tersebarnya Covid-19 di Kota Jayapura," ucapnya.
Namun demikian, pihaknya meminta semua pihak tetap berhati-hati terhadap virus Covid-19 yang hingga saat ini kasus positif Covid-19 sudah mencapai 10 orang se Papua. "Mari tetap hati-hati. Kita harus dukung pemerintah untuk memutus Covid-19. Semoga virus ini segera berakhir, dan semua bisa kembali normal seperti semula," pungkasnya.
Pemeriksaan yang dilakukan di Koya Barat Kota Jayapura ini menggunakan alat RDP (Rapid Diangnotic Test) bantuan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, yang baru tiba menggunakan pesawat Hercules TNI AU beberapa waktu lalu.
Tim Satgas Covid-19 Provinsi Papua yang dikoordinir Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Provinsi Papua, dr. Aron Rumainum kepada awak media mengatakan, hasil pemeriksaan terhadap 120 orang tersebut negatif Covid-19.
"Hasilnya Rapid Test semua negatif. Ini pemeriksaan kedua setelah beberapa melakukan pemeriksaan Balitbangkes Jayapura. Kegiatan mereka MTR yaitu tanggal 9 di Hotel Syahid Jayapura, dan sampai sekarang sudah tanggal 2 April. Jadi sudah 24 hari. Semua tampak sehat-sehat," kata dr. Aron sekaligus memberikan penjelasan soal tudingan masyarakat atas kegiatan MTR tersebut yang membawa virus Covid-19 masuk di Papua.
Ditegaskan, meski menjadi hak semua warga terlebih yang berstatus ODP untuk melakukan test menggunakan RDT, namun dikatakan ketersediaan RDT di Provinsi Papua sangat terbatas.
"Kita hanya memiliki 7.200 RDT, jadi ini terbatas, tidak semua orang kita Rapid Test. Kecuali ada dalam satu rumah yang positif Covid-19 selama 14 hari terkahir, atau yang memiliki kontak erat dengan pasien Positif. Itu baru kita periksa atau diutamakan," jelasnya.
Pihaknya meminta, meski hasil pemeriksaan negatif Covid-19, namun tetap mematuhi imbauan pemerintah terkait Social Distancing, demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Papua.
"Peperangan melawan Covid-19 belum selesai. Tetap jaga kesehatan, jaga mental, tetap menjaga hubungan sosial dengan masyarakat dengan social distancing. Kita harus sadar untuk menjaga keselamatan orang lain, sehingga harus dukung langkah pemerintah. Dan pesan saya, tetap kuat dalam iman kita masing-masing," ucapnya.
Jufri, salah satu pengurus MTR Jayapura mengaku pihaknya tunduk dan taat kepada pemerintah untuk pemeriksaan Covid-19 bagi anggota MTR Kota Jayapura.
Dikatakan, Rapid test sendiri dilakukan untuk membantah tudingan masyarakat bahwa awal virus Corona tersebut masuk ke Kota Jayapura bermula dari kegiatan MTR tersebut.
"Komunitas sudah melakukan tahapan dari Satgas Covid, semua peserta yang ikut kegiatan tanggal 9 di Hotel Sahid melakukan test hari ini, dan hasilnya Alhamdulillah kami semua negatif. Dan kami bukan penyebab tersebarnya Covid-19 di Kota Jayapura," ucapnya.
Namun demikian, pihaknya meminta semua pihak tetap berhati-hati terhadap virus Covid-19 yang hingga saat ini kasus positif Covid-19 sudah mencapai 10 orang se Papua. "Mari tetap hati-hati. Kita harus dukung pemerintah untuk memutus Covid-19. Semoga virus ini segera berakhir, dan semua bisa kembali normal seperti semula," pungkasnya.
(nag)