Ingin Hidup Mewah tanpa Kerja, Pengangguran di Palembang Cetak Uang Sendiri

Jum'at, 13 Maret 2020 - 17:26 WIB
Ingin Hidup Mewah tanpa Kerja, Pengangguran di Palembang Cetak Uang Sendiri
Ingin Hidup Mewah tanpa Kerja, Pengangguran di Palembang Cetak Uang Sendiri
A A A
PALEMBANG - Hidup mewah tanpa harus bekerja menjadi impian M Teguh (54) warga Kelurahan 15 Ulu, Seberang Ulu I, Kota Palembang. Untuk itu, pengangguran ini nekat mencetak dan mengedarkan uang palsu. Dalam sehari, Teguh mampu mencetak hingga senilai Rp50 juta per harinya.

Dengan uang palsu hasil cetakan sendiri, pelaku Teguh menjalani hidup mewah tanpa harus bekerja. Sayangnya, aksi pelaku berhenti setelah dia ditangkap polisi.

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Anom Setyadji mengatakan, penangkapan terhadap pelaku pencetak uang palsu ini setelah pihaknya melakukan penyelidikan tentang informasi yang sudah beredar luas di media sosial.

Selanjutnya, pihaknya menurunkan tim yang kemudian hasil penyelidikan mengarah kepada pelaku.

“Ada informasi di media sosial bahwa pedagang resah dengan peredaran uang palsu di Palembang. Tim Tekab 134 melakukan penyelidikan, akhirnya menangkap pelaku di rumahnya tanpa perlawanan,” ujar Kapolrestabes dalam rilis didampingi Kasat Reskrim AKBP Nuryono dan Kanit Tekab Iptu Tohirin di Mapolrestabes Palembang, Jumat (13/3/2020).

Setelah meringkus pelaku dan mengamankan sejumlah barang bukti, saat ini polisi terus mengumpulkan informasi untuk pengembangan untuk mengetahui jumlah korban dan berapa banyak uang palsu yang beredar.

"Sementara untuk korban dan berapa banyaknya uang yang sudah beredar, masih kita lakukan pengembangan. Dari pengakuan pelaku, uang palsu yang telah dibelanjakan dengan nominal Rp100.000 sebanyak Rp20 juta,” kata Kapolrestabes.

Sebagai barang bukti, petugas mengamankan satu printer Canon MP 287 dan 72 lembar uang palsu yang belum sempat diedarkan.

Atas ulahnya pelaku dijerat Pasal 245 KUHP subsider Pasal 36 Ayat 1, 2, dan 3 UU RI No 7 tahun 2011 tentang mata uang dengan ancaman penjara 12 tahun penjara.

Sementara pelaku Teguh mengaku mencetak uang palsu dengan belajar dari salah satu temanya di Bandung, Jabar. "Saya gunakan untuk keperluan sehari-hari, sudah saya belanjakan sebanyak Rp20 juta untuk beli sepatu dan keperluan hidup lainya," tuturnya.
(zil)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6016 seconds (0.1#10.140)