Komitmen Pemkot Tingkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat
A
A
A
GORONTALO - Komitmen Pemerintah Kota Gorontalo, untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tidak hanya melalui pelaksanaan program kegiatan di instansi terkait dan pusat pelayanan kesehatan masyarakat saja. Tetapi mengakar sampai ke lembaga pendidikan kesehatan, dalam hal ini Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Gorontalo. Diwujudkan dengan diterimanya dan masuk proses pelepasan 214 mahasiswa Poltekkes, dalam praktek kerja lapangan (PKL), yang simbolis dilakukan oleh Wakil Wali Kota Gorontalo Ryan F. Kono, Sabtu (07/03/2020) pagi.
Wakil Wali Kota Gorontalo jelaskan, 214 mahasiswa Poltekkes Gorontalo dari tiga kejuruan, diantaranya jurusan keperawatan 83 orang, kebidanan 51 orang dan terakhir jurusan gizi 80 orang. Kemudian telah selesai menunaikan kewajiban mereka, baik itu sebagai mahasiswa serta abdi masyarakat di dua kecamatan, masing-masing di Kecamatan Hulondalangi dan Kecamatan Kota Barat. Dirinya berterima kasih kepada seluruh mahasiswa, yang telah membantu tugas Pemerintah Kota Gorontalo di bidang kesehatan.
“Semoga, kehadiran dan tugas yang dijalani adik-adik mahasiswa di dua kecamatan di Kota Gorontalo, memberikan manfaat banyak khususnya terhadap masyarakat. Salah satunya dalam penekanan angka kasus di kesehatan, seperti stunting, Angka Kematian Ibu dan Anak. Karena kesehatan keluarga merupakan hal yang sangat urgen, untuk segera di identifikasi dan mengatasi penyebab permasalahan,” ujar Ryan.
Ia jelaskan lagi, PKL ini merupakan kegiatan pembelajaran langsung dalam masyarakat, bagi mahasiswa, ini menjadi kesempatan emas yang tidak boleh disia- Siakan. Kegiatan ini dapat menyelesaikan beban akademik, dan dapat memberi manfaat yang besar baik bagi peserta. Termasuk Pemerintah Kota Gorontalo maupun masyarakat sebagai tempat praktek.
“Kemampuan untuk memotivasi masyarakat, dalam mengatasi masalah kesehatan secara optimal dan mandiri, amat sangat diperlukan. perangkat Kelayang baik dengan pihak Puskesmas, Pustu, maupun Perangkat Kelurahan dimana kalian ditempatkan. Data yang telah dikumpulkan juga menjadi dasar bagi kami dalam menentukan kebijakan, terutama dalam bidang kesehatan di masa yang akan datang,” terang Ryan.
Dipenghujung sambutan pemerintahan daerah, Wakil Wali Termuda ini menitipkan dua hal untuk mahasiswa Poltekkes Kemenkes Gorontalo. Yaitu, setelah kembalinya di lingkungan kampus, Ia berharap mahasiswa menjadi mahasiswa yang matang dalam segi ilmu akademi dan non akademik. Ia meminta, ilmu yang telah didapatkan selama PKL, agar dijadikan sebagai bekal dan modal serta pengalaman yang sangat berharga.
“Supaya kedepannya, mahasiswa ini bisa menjadi tenaga kesehatan yang handal, bisa berguna untuk masyarakat, daerah, institusi dan diri sendiri tentunya. Pesan yang terakhir, yakni mengajak mahasiswa menjadi pelopor gerakan masyarakat hidup sehat (Germas), dengan menjunjung tinggi tujuh pilar Germas. Diantaranya, Melakukan Aktifitas Fisik, aktivitas fisik merupakan segala sesuatu aktifitas yang menggerakkan fisik atau tubuh kita. Mengkonsumsi Sayur dan Buah, Tidak Merokok. Tidak Mengkonsumsi Alkohol. Memeriksa Kesehatan Secara Rutin. Membersihkan Lingkungan terakhir Menggunakan Jamban,” tutup Ryan.
Sementara itu Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Poltekkes Kemenkes Gorontalo, Paulus Pangalo, SKM, M.KES, jelaskan. Bahwa, kegiatan yang dijalankan oleh pegawai dan non pegawai kesehatan adalah sangat muliah. Karena, tugas di bidang kesehatan ini adalah tugas yang muliah, serta menjadi tanggungjawab bersama.
“Berbicara tentang kesehatan, tentu tidak menjadi tanggungjawab semata-mata dari institusi kesehatan saja. Kalau kita mengacu pada teori H.L Blum, ada empat faktor yang mempengaruhi daerajat kesehatan masyarakat. Diantaranya, faktor perilaku atau gaya hidup (life style), faktor lingkungan (sosial, ekonomi, politik, budaya), faktor pelayanan kesehatan (jenis cakupan dan kualitasnya), dan faktor genetik (keturunan), dimana keempat faktor tersebut saling berinteraksi yang mempengaruhi kesehatan,” ujar Paulus Pangalo.
“Jika kita melihat, faktor pelayanan itu pada posisi ke tiga, sehingga sangat kecil. Maka dari itu, melalui kegiatan ini, kami tentunya sangat mengharapkan peran serta masyarakat, dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” tutup Paulus Pangalo.
Wakil Wali Kota Gorontalo jelaskan, 214 mahasiswa Poltekkes Gorontalo dari tiga kejuruan, diantaranya jurusan keperawatan 83 orang, kebidanan 51 orang dan terakhir jurusan gizi 80 orang. Kemudian telah selesai menunaikan kewajiban mereka, baik itu sebagai mahasiswa serta abdi masyarakat di dua kecamatan, masing-masing di Kecamatan Hulondalangi dan Kecamatan Kota Barat. Dirinya berterima kasih kepada seluruh mahasiswa, yang telah membantu tugas Pemerintah Kota Gorontalo di bidang kesehatan.
“Semoga, kehadiran dan tugas yang dijalani adik-adik mahasiswa di dua kecamatan di Kota Gorontalo, memberikan manfaat banyak khususnya terhadap masyarakat. Salah satunya dalam penekanan angka kasus di kesehatan, seperti stunting, Angka Kematian Ibu dan Anak. Karena kesehatan keluarga merupakan hal yang sangat urgen, untuk segera di identifikasi dan mengatasi penyebab permasalahan,” ujar Ryan.
Ia jelaskan lagi, PKL ini merupakan kegiatan pembelajaran langsung dalam masyarakat, bagi mahasiswa, ini menjadi kesempatan emas yang tidak boleh disia- Siakan. Kegiatan ini dapat menyelesaikan beban akademik, dan dapat memberi manfaat yang besar baik bagi peserta. Termasuk Pemerintah Kota Gorontalo maupun masyarakat sebagai tempat praktek.
“Kemampuan untuk memotivasi masyarakat, dalam mengatasi masalah kesehatan secara optimal dan mandiri, amat sangat diperlukan. perangkat Kelayang baik dengan pihak Puskesmas, Pustu, maupun Perangkat Kelurahan dimana kalian ditempatkan. Data yang telah dikumpulkan juga menjadi dasar bagi kami dalam menentukan kebijakan, terutama dalam bidang kesehatan di masa yang akan datang,” terang Ryan.
Dipenghujung sambutan pemerintahan daerah, Wakil Wali Termuda ini menitipkan dua hal untuk mahasiswa Poltekkes Kemenkes Gorontalo. Yaitu, setelah kembalinya di lingkungan kampus, Ia berharap mahasiswa menjadi mahasiswa yang matang dalam segi ilmu akademi dan non akademik. Ia meminta, ilmu yang telah didapatkan selama PKL, agar dijadikan sebagai bekal dan modal serta pengalaman yang sangat berharga.
“Supaya kedepannya, mahasiswa ini bisa menjadi tenaga kesehatan yang handal, bisa berguna untuk masyarakat, daerah, institusi dan diri sendiri tentunya. Pesan yang terakhir, yakni mengajak mahasiswa menjadi pelopor gerakan masyarakat hidup sehat (Germas), dengan menjunjung tinggi tujuh pilar Germas. Diantaranya, Melakukan Aktifitas Fisik, aktivitas fisik merupakan segala sesuatu aktifitas yang menggerakkan fisik atau tubuh kita. Mengkonsumsi Sayur dan Buah, Tidak Merokok. Tidak Mengkonsumsi Alkohol. Memeriksa Kesehatan Secara Rutin. Membersihkan Lingkungan terakhir Menggunakan Jamban,” tutup Ryan.
Sementara itu Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Poltekkes Kemenkes Gorontalo, Paulus Pangalo, SKM, M.KES, jelaskan. Bahwa, kegiatan yang dijalankan oleh pegawai dan non pegawai kesehatan adalah sangat muliah. Karena, tugas di bidang kesehatan ini adalah tugas yang muliah, serta menjadi tanggungjawab bersama.
“Berbicara tentang kesehatan, tentu tidak menjadi tanggungjawab semata-mata dari institusi kesehatan saja. Kalau kita mengacu pada teori H.L Blum, ada empat faktor yang mempengaruhi daerajat kesehatan masyarakat. Diantaranya, faktor perilaku atau gaya hidup (life style), faktor lingkungan (sosial, ekonomi, politik, budaya), faktor pelayanan kesehatan (jenis cakupan dan kualitasnya), dan faktor genetik (keturunan), dimana keempat faktor tersebut saling berinteraksi yang mempengaruhi kesehatan,” ujar Paulus Pangalo.
“Jika kita melihat, faktor pelayanan itu pada posisi ke tiga, sehingga sangat kecil. Maka dari itu, melalui kegiatan ini, kami tentunya sangat mengharapkan peran serta masyarakat, dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” tutup Paulus Pangalo.
(atk)