Alat Berat Dikerahkan Atasi Kebocoran Pipa Utama PDAM Surya Sembada
A
A
A
SURABAYA - Perbaikan pipa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada yang bocor akibat pengerjaan tiang pancang proyek di sekitar Purimas Gunung Anyar, Surabaya, Jawa Timur, masih terus dilakukan sampai pagi ini, Minggu (8/3/2020).
Pipa berdiameter 1.000 milimeter ini menjadi urat nadi pasokan air bersih ke sebagian besar warga Surabaya. Sejak kemarin, banyak komplain dari warga yang mengaku belum bisa mendapatkan pasokan air bersih.
Direktur Utama PDAM Surya Sembada Mujiaman menuturkan, Pemerintah (Pemkot) Surabaya mengerahkan beberapa dinas terkait agar bekerja all out untuk mendukung perbaikan pipa yang mengalami kerusakan itu. "Target kami hari ini sudah bisa mengalir lagi airnya," kata Mujiaman.
Ia melanjutkan, pipa yang mengalami kerusakan tersebut berada di kedalaman 4 meter di bawah tanah. Dengan ukuran pipa berdiameter 1 meter yang mampu mengalirkan air 1,8 meter kubik per detik. "(Saat ini) pipa sudah kelihatan dan tinggal diberi sabuk dikencengi dan Insya Allah itu (air) bisa jalan," jelasnya. (Baca Juga: Perbaikan Pipa Utama Belum Selesai, PDAM Siapkan Tangki Air ke Rumah Warga).
Selama proses perbaikan pipa berlangsung, kata Mujiaman, Pemkot Surabaya telah mendistribusikan puluhan tangki air bersih untuk dibagikan ke rumah-rumah warga terdampak. Bahkan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga menginstruksikan kepada camat dan lurah untuk mengkoordinir terkait supplai air bersih di wilayah masing-masing.
"Alhamdulillah yang pertama kita punya tangki, kedua kita dibantu dari DKRTH dan PDAM tetangga kita. Ibu wali kota juga punya cadangan tangki-tangki plastik dan tiap-tiap dinas juga diinstruksikan untuk mengirim truk," terangnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya Erna Purnawati mengatakan, karena pipa PDAM yang mengalami kerusakan di kedalaman 4 meter, perlu dilakukan penggalian tanah pada sisi kiri dan kanan untuk pengamanan pengerjaan.
"Kita back up di peralatan, karena pipanya itu dalamnya 4 meter jadi perlu digali kiri dan kanan. Kemudian, yang bekerja di bawah juga harus diamankan sehingga perlu ada SSP (Sheet pile besi)," kata Erna.
Karena itu, pihaknya menerjunkan beberapa alat berat untuk membantu proses pengerukan dan mengamankan para pekerja yang sedang melakukan perbaikan pipa di bawah tanah. "Kita terjunkan tiga alat berat," jelasnya.
Pipa berdiameter 1.000 milimeter ini menjadi urat nadi pasokan air bersih ke sebagian besar warga Surabaya. Sejak kemarin, banyak komplain dari warga yang mengaku belum bisa mendapatkan pasokan air bersih.
Direktur Utama PDAM Surya Sembada Mujiaman menuturkan, Pemerintah (Pemkot) Surabaya mengerahkan beberapa dinas terkait agar bekerja all out untuk mendukung perbaikan pipa yang mengalami kerusakan itu. "Target kami hari ini sudah bisa mengalir lagi airnya," kata Mujiaman.
Ia melanjutkan, pipa yang mengalami kerusakan tersebut berada di kedalaman 4 meter di bawah tanah. Dengan ukuran pipa berdiameter 1 meter yang mampu mengalirkan air 1,8 meter kubik per detik. "(Saat ini) pipa sudah kelihatan dan tinggal diberi sabuk dikencengi dan Insya Allah itu (air) bisa jalan," jelasnya. (Baca Juga: Perbaikan Pipa Utama Belum Selesai, PDAM Siapkan Tangki Air ke Rumah Warga).
Selama proses perbaikan pipa berlangsung, kata Mujiaman, Pemkot Surabaya telah mendistribusikan puluhan tangki air bersih untuk dibagikan ke rumah-rumah warga terdampak. Bahkan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga menginstruksikan kepada camat dan lurah untuk mengkoordinir terkait supplai air bersih di wilayah masing-masing.
"Alhamdulillah yang pertama kita punya tangki, kedua kita dibantu dari DKRTH dan PDAM tetangga kita. Ibu wali kota juga punya cadangan tangki-tangki plastik dan tiap-tiap dinas juga diinstruksikan untuk mengirim truk," terangnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya Erna Purnawati mengatakan, karena pipa PDAM yang mengalami kerusakan di kedalaman 4 meter, perlu dilakukan penggalian tanah pada sisi kiri dan kanan untuk pengamanan pengerjaan.
"Kita back up di peralatan, karena pipanya itu dalamnya 4 meter jadi perlu digali kiri dan kanan. Kemudian, yang bekerja di bawah juga harus diamankan sehingga perlu ada SSP (Sheet pile besi)," kata Erna.
Karena itu, pihaknya menerjunkan beberapa alat berat untuk membantu proses pengerukan dan mengamankan para pekerja yang sedang melakukan perbaikan pipa di bawah tanah. "Kita terjunkan tiga alat berat," jelasnya.
(zik)