Miris, Warga Nagekeo NTT Gotong Peti Jenazah Priska Menembus Sungai Deras
A
A
A
KABUPATEN NAGEKEO - Pemandangan mengharukan sekaligus menegangkan terlihat di Sungai Aesesa Desa Alorawe, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Kamis (20/2/2020) pagi.
Sejumlah warga menggotong peti jenazah Priska Woi (17) anak pasangan Alfonsu Uka dan Lidia Konga warga RT 1 Dusun 1 Desa Alorawe yang meninggal di RSUD Bajawa pada Rabu (19/2/2020) melewati sungai dengan arus deras sedalam 1,5 meter, karena jembatan penghubung Desa Alorawe dan Desa Dhereisa tak kunjung diperbaiki oleh Pemerintah Kabupaten Nagekeo.
"Ini masih lumayan, tidak begitu dalam," ujar Kepala Desa Alorawe Donbosco Baka, Kamis (20/2/2020).
Don menjelaskan, Priska meninggal di RSUD Bajawa pada Rabu (19/2/2020) siang. Jenazah tiba di Desa Aloerawe pada Rabu (17/2) sore. Karena banjir di Sungai Aesesa, jenazah harus istrahat semalam di rumah keluarga yang berada diseberang kali. Baru pada Kamis (20/2/20200 pagi jenazah baru menyeberang Sungai Aesesa menuju rumah duka.
Don mengatakan sudah puluhan tahun aarga Alorawe tak ada jembatan penghubung jalan utama Desa Alorawe dan Desa Dhereisa.
"Kalau angkat jeznazah lewat kali, bagi kami sudah terbiasa. Kalau tidak lewat kali mau lewat mana lagi Pak. Terpaksa dipikul, karena kendaraan roda dua maupun roda empat tidak bisa lewat. Karena Air sungainya deras dan dalam, apa lagi kali ini adalah jalan satu-satunya menujung kampung Alorawe," ujarnya.
Dia menceritakan, warga Desa Alorawe apabila ada yang sakit atau meninggal semua warga berhenti bekerja karena harus bergotong royo mengangkat pasien atau orng meninggal menyeberang kali.
Don sangat berharap pemerintah segera membangun jembatan, sehingga akses transportasi masyarakat cepat terhububung.
Sejumlah warga menggotong peti jenazah Priska Woi (17) anak pasangan Alfonsu Uka dan Lidia Konga warga RT 1 Dusun 1 Desa Alorawe yang meninggal di RSUD Bajawa pada Rabu (19/2/2020) melewati sungai dengan arus deras sedalam 1,5 meter, karena jembatan penghubung Desa Alorawe dan Desa Dhereisa tak kunjung diperbaiki oleh Pemerintah Kabupaten Nagekeo.
"Ini masih lumayan, tidak begitu dalam," ujar Kepala Desa Alorawe Donbosco Baka, Kamis (20/2/2020).
Don menjelaskan, Priska meninggal di RSUD Bajawa pada Rabu (19/2/2020) siang. Jenazah tiba di Desa Aloerawe pada Rabu (17/2) sore. Karena banjir di Sungai Aesesa, jenazah harus istrahat semalam di rumah keluarga yang berada diseberang kali. Baru pada Kamis (20/2/20200 pagi jenazah baru menyeberang Sungai Aesesa menuju rumah duka.
Don mengatakan sudah puluhan tahun aarga Alorawe tak ada jembatan penghubung jalan utama Desa Alorawe dan Desa Dhereisa.
"Kalau angkat jeznazah lewat kali, bagi kami sudah terbiasa. Kalau tidak lewat kali mau lewat mana lagi Pak. Terpaksa dipikul, karena kendaraan roda dua maupun roda empat tidak bisa lewat. Karena Air sungainya deras dan dalam, apa lagi kali ini adalah jalan satu-satunya menujung kampung Alorawe," ujarnya.
Dia menceritakan, warga Desa Alorawe apabila ada yang sakit atau meninggal semua warga berhenti bekerja karena harus bergotong royo mengangkat pasien atau orng meninggal menyeberang kali.
Don sangat berharap pemerintah segera membangun jembatan, sehingga akses transportasi masyarakat cepat terhububung.
(zil)