Soal Rekomendasi PDIP, Rudy Enggan Komentari Pernyataan Hasto
A
A
A
SOLO - Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) merespons dingin pernyataan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto terkait rekomendasi Calon Wali Kota (Cawali) Solo yang ditengarai mengarah ke putra sulung Presiden Joko Widodo ( Jokowi ), Gibran Rakabuming Raka .
Rudy menegaskan bahwa rekomendasi terkait siapa yang akan diusung dalam Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Solo merupakan kewenang Ketua Umum DPP DPIP Megawati Soekarnoputri. (Baca juga: Bersaing dengan Gibran, Purnomo Tetap Yakin Dapat Rekomendasi DPP PDIP)
"Kalau rekomendasinya keluar lha mau kita apakan. Kita serahkan semua rekomendasi kepada ketua umum dan pengurus DPP partai. Yang penting tugas saya selesai gitu aja," kata Rudy saat ditemui di Balai Kota Solo, Senin (13/1/2020).
Menurut Rudy, pihaknya telah menjalankan peraturan partai No 24 tahun 2017. Sedangkan lainnya mengenai mekanisme yang fleksibel yang mau dilakukan, dipersilahkan saja sepanjang yang mengeluarkan rekomendasi dari DPP PDIP. (Baca juga: Rekomendasi Pilkada Solo Keluar, PDIP Beri Sinyal untuk Gibran)
Rudy yang kini menjabat Wali Kota Solo menegaskan, pihaknya tidak mau menilai statemen dari Sekjen DPP PDIP terkait indikasi rekomendasi mengarah ke Gibran Rakabuming Raka.
Selain itu, dia menyatakan selama ini tidak pernah melarang siapapun mendaftar sebagai calon wali kota. Meski demikian, Rudy tidak mau menyakan kapan rekomendasi terkait siapa yang akan diusung dalam Pilwalkot Solo akan turun. (Baca juga: Maju Pilwalkot Solo, Gibran: Bapak Tak Perlu Turun Tangan)
Jika rekomendasi sudah ditangan, lanjut dia, maka tentunya akan segera dikirim ke DPC PDIP Solo. Dari pengalaman yang telah lalu, biasanya sebelum rekomendasi turun calon akan dipanggil. Namun dia tidak tahu apakah hal itu akan mengalami perubahan atau tidak.
Rudy menyatakan telah beberapa kali mengurus pencalonan, mulai dari Slamet Suryanto, Jokowi dengan dirinya, dan dirinya dengam Achmad Purnomo. "Sebelum rekomendasi turun, dulu kami dipanggil. Tapi enggak tahu kalau sekarang dengan kemajuan teknologi," katanya.
Karena itu, Rudy tidak mau berandai-andai jika rekomendasi turun kepada Gibran Rakabuming Raka. Termasuk sikap yang akan dipanggil. "Yang penting menunggu surat rekomendasi dari DPP partai," tegasnya.
Saat Rakernas PDIP di Jakarta kemarin, Rudy mengaku tidak datang karena menjaga Solo yang kategorikan daerah rawan bencana. Sehingga yang berangkat adalah bakal calon Wali Kota Solo Achmad Purnomo yang juga menjabat Wakil Wali Kota Solo.
Pada sisi lain, dia siap menerima jika Gibran ingin bertemu dengannya. Pascarakernas, dirinya juga belum bertemu dengan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Sukarnoputri. "Pada saat saat seperti ini enggak berani mengganggu saya," urainya.
Saat Rakernas kemarin, sebenarnya ada tugas dari DPP PDIP. Namun karena dirinya tengah menjaga Solo dalam rangka antisipasi bencana, maka tugas dialihkan kepada orang lain. Namun Rudy enggan membeberkan tugas yang dimaksud.
Sebelum Rakernas, Rudy mengaku telah dipanggil ketua umum DPP PDIP Megawati Sukarnoputri. Dalam pertemuan itu, dirinya ditanya mengenai Solo, tidak perlu emosi, statemennya sudah benar karena menjalankan tugas sudah selasai dengan peraturan partai Nomor 24 Tahun 2017, dan tinggal menunggu keputusan ketua umum DPP PDIP. Sehingga kini, pihaknya tidak memberikan statement yang lain. Diakuinya, Megawati Sukarnoputri selalu memantau perkembangan di Solo.
Rudy menegaskan bahwa rekomendasi terkait siapa yang akan diusung dalam Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Solo merupakan kewenang Ketua Umum DPP DPIP Megawati Soekarnoputri. (Baca juga: Bersaing dengan Gibran, Purnomo Tetap Yakin Dapat Rekomendasi DPP PDIP)
"Kalau rekomendasinya keluar lha mau kita apakan. Kita serahkan semua rekomendasi kepada ketua umum dan pengurus DPP partai. Yang penting tugas saya selesai gitu aja," kata Rudy saat ditemui di Balai Kota Solo, Senin (13/1/2020).
Menurut Rudy, pihaknya telah menjalankan peraturan partai No 24 tahun 2017. Sedangkan lainnya mengenai mekanisme yang fleksibel yang mau dilakukan, dipersilahkan saja sepanjang yang mengeluarkan rekomendasi dari DPP PDIP. (Baca juga: Rekomendasi Pilkada Solo Keluar, PDIP Beri Sinyal untuk Gibran)
Rudy yang kini menjabat Wali Kota Solo menegaskan, pihaknya tidak mau menilai statemen dari Sekjen DPP PDIP terkait indikasi rekomendasi mengarah ke Gibran Rakabuming Raka.
Selain itu, dia menyatakan selama ini tidak pernah melarang siapapun mendaftar sebagai calon wali kota. Meski demikian, Rudy tidak mau menyakan kapan rekomendasi terkait siapa yang akan diusung dalam Pilwalkot Solo akan turun. (Baca juga: Maju Pilwalkot Solo, Gibran: Bapak Tak Perlu Turun Tangan)
Jika rekomendasi sudah ditangan, lanjut dia, maka tentunya akan segera dikirim ke DPC PDIP Solo. Dari pengalaman yang telah lalu, biasanya sebelum rekomendasi turun calon akan dipanggil. Namun dia tidak tahu apakah hal itu akan mengalami perubahan atau tidak.
Rudy menyatakan telah beberapa kali mengurus pencalonan, mulai dari Slamet Suryanto, Jokowi dengan dirinya, dan dirinya dengam Achmad Purnomo. "Sebelum rekomendasi turun, dulu kami dipanggil. Tapi enggak tahu kalau sekarang dengan kemajuan teknologi," katanya.
Karena itu, Rudy tidak mau berandai-andai jika rekomendasi turun kepada Gibran Rakabuming Raka. Termasuk sikap yang akan dipanggil. "Yang penting menunggu surat rekomendasi dari DPP partai," tegasnya.
Saat Rakernas PDIP di Jakarta kemarin, Rudy mengaku tidak datang karena menjaga Solo yang kategorikan daerah rawan bencana. Sehingga yang berangkat adalah bakal calon Wali Kota Solo Achmad Purnomo yang juga menjabat Wakil Wali Kota Solo.
Pada sisi lain, dia siap menerima jika Gibran ingin bertemu dengannya. Pascarakernas, dirinya juga belum bertemu dengan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Sukarnoputri. "Pada saat saat seperti ini enggak berani mengganggu saya," urainya.
Saat Rakernas kemarin, sebenarnya ada tugas dari DPP PDIP. Namun karena dirinya tengah menjaga Solo dalam rangka antisipasi bencana, maka tugas dialihkan kepada orang lain. Namun Rudy enggan membeberkan tugas yang dimaksud.
Sebelum Rakernas, Rudy mengaku telah dipanggil ketua umum DPP PDIP Megawati Sukarnoputri. Dalam pertemuan itu, dirinya ditanya mengenai Solo, tidak perlu emosi, statemennya sudah benar karena menjalankan tugas sudah selasai dengan peraturan partai Nomor 24 Tahun 2017, dan tinggal menunggu keputusan ketua umum DPP PDIP. Sehingga kini, pihaknya tidak memberikan statement yang lain. Diakuinya, Megawati Sukarnoputri selalu memantau perkembangan di Solo.
(shf)