Banjir Rendam 12 Desa di Kabupaten Karawang
A
A
A
KARAWANG - Banjir juga merendam ribuan rumah di 12 desa di Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang , Jawa Barat, sejak Jumat (10/1/2020) dini hari. Banjir setinggi 20 centimeter hingga 1 meter membuat mobil bantuan Pemkab Karawang kesulitan menjangkau lokasi untuk mengevakuasi warga.
Banjir terjadi akibat meluapnya sungai Cilamaya dan sungai Kecepet hingga menggenangi rumah warga. Kedua sungai tersebut meluap setelah turun hujan selama sehari semalam sejak Kamis (9/1/2020) pagi.
"Sudah sejak semalam banjir mulai menggenangi rumah -rumah warga, karena hujan tidak pernah berhenti sejak pagi hingga ketemu pagi lagi. Berdasarkan data sementara, banjir sudah menggenangi 12 desa hingga kebanyakan warga harus mengungsi," kata Camat Cilamaya Wetan, Basuki Rahmat.
Menurut Basuki, pemerintah daerah sudah menyiapkan lahan untuk pengungsi agar tetap aman dan nyaman. Warga dilarang untuk kembali ke rumah sampai air benar-benar banjir surut.
"Kita minta warga tetap di pengungsian karena banjir masih tinggi hingga siang ini. Kami juga mengerahkan petugas untuk mengamankan rumah warga agar mereka tetap tenang di pengungsian," katanya.
Basuki mengatakan, dari data sementara ada dua desa yang sudah terisolir yaitu Desa Muara dan Muara Baru, hingga menyulitkan petugas untuk memberikan bantuan. Sedangkan kantor pemerintah yaitu kantor kecamatan, Polsek Cilamaya, sekolah, dan juga rumah ibadah, kebanjiran. "Detailnya saya belum mendapat laporan dari setiap desa karena mungkin desa-desa juga kesulitan mengakses jalan keluar," katanya.
Banjir terjadi akibat meluapnya sungai Cilamaya dan sungai Kecepet hingga menggenangi rumah warga. Kedua sungai tersebut meluap setelah turun hujan selama sehari semalam sejak Kamis (9/1/2020) pagi.
"Sudah sejak semalam banjir mulai menggenangi rumah -rumah warga, karena hujan tidak pernah berhenti sejak pagi hingga ketemu pagi lagi. Berdasarkan data sementara, banjir sudah menggenangi 12 desa hingga kebanyakan warga harus mengungsi," kata Camat Cilamaya Wetan, Basuki Rahmat.
Menurut Basuki, pemerintah daerah sudah menyiapkan lahan untuk pengungsi agar tetap aman dan nyaman. Warga dilarang untuk kembali ke rumah sampai air benar-benar banjir surut.
"Kita minta warga tetap di pengungsian karena banjir masih tinggi hingga siang ini. Kami juga mengerahkan petugas untuk mengamankan rumah warga agar mereka tetap tenang di pengungsian," katanya.
Basuki mengatakan, dari data sementara ada dua desa yang sudah terisolir yaitu Desa Muara dan Muara Baru, hingga menyulitkan petugas untuk memberikan bantuan. Sedangkan kantor pemerintah yaitu kantor kecamatan, Polsek Cilamaya, sekolah, dan juga rumah ibadah, kebanjiran. "Detailnya saya belum mendapat laporan dari setiap desa karena mungkin desa-desa juga kesulitan mengakses jalan keluar," katanya.
(wib)