Puluhan Rumah di Mojokerto Terendam Banjir

Selasa, 07 Januari 2020 - 10:08 WIB
Puluhan Rumah di Mojokerto...
Puluhan Rumah di Mojokerto Terendam Banjir
A A A
MOJOKERTO - Banjir merendam puluhan rumah warga di Desa Banyulegi, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Banjir disebabkan meluapnya aliran Sungai Lamong, Selasa (7/1/2020).

Informasi yang dihimpun di lokasi, banjir terjadi sejak Senin (6/1/2020) pukul 23.00 WIB. Air merendam rumah warga hingga ketinggian 60 cm. Banjir disebabkan aliran Sungai Lamong yang membentang hingga Kabupaten Gresik dan Bojonegoro itu meluap.

"Jadi Sungai Lamong meluap, ditambah lagi, seharian kemarin hujan cukup deras. Jadi banjir. Sejak jam 10 malam sudah meluber, tapi air baru masuk ke permukiman warga sekitar pukul 03.00 WIB dini hari," kata Siti Aminah, warga Dusun Balong, Desa Banyulegi.

Wanita berusia 38 tahun ini mengungkapkan, banjir ini merupakan banjir tahunan. Sebab, setiap musim hujan, puluhan rumah warga di Dusun Balong, Desa Banyulegi, dipastikan terendam air bah. (Baca juga; Sungai Lamong di Mojokerto Meluap 2 Desa Terendam Banjir )

"Tiap tahun selalu seperti ini, pasti banjir dan sampai masuk rumah. Ini yang kedua di tahun 2020. Banjir pertama saat tahun baru kemarin, hanya airnya tidak terlalu tinggi cuma masuk rumah juga, setinggi mata kaki," imbuhnya.

Menurut Siti Aminah, banjir yang melanda kali ini masih belum seberapa. Karena ketinggian air yang menggenangi rumah warga masih sebatas lutut. Biasanya banjir menerjang Dusun Balong hingga di atas 1 meter. Meski demikian, Siti memilih bertahan di rumah.

"Ini belum begitu parah, biasanya sampai di atas perut orang dewasa, sekitar 1 meter lebih di dalam rumah. Kalau sekarang hanya sebatas lutut, jadi tidak mengungsi jadi nunggu surut saja. Sebab, kalau telat membersihkan sisa banjir itu sulit," jelas ibu dua anak ini.

Pardi, warga lain mengatakan, ada puluhan rumah warga yang tergenang banjir luapan Sungai Lamong ini. Menurutnya, ketinggian air bah yang menggenang rumah warga Dusun Balong, Desa Banyulegi ini bervariasi antara 40-60 cm.

"Ada sekitar 25 rumah yang terendam banjir. Kalau di rumah saya sekarang 20 cm airnya, tapi di rumah warga lain seperti yang di pojok itu, sampai 60 cm. Tapi yang paling parah itu desa sebelah, namun sudah masuk wilayah Gresik," ujar Pardi, (70), saat ditemui di kediamannya.

Pardi berharap, pemerintah segera mengambil kebijakan untuk menyelesaikan persoalan banjir tahunan ini. Sebab, banjir ini sangat merugikan warga. Tak hanya mengganggu aktivitas, namun banjir juga membuat kesehatan warga terganggu.

Sementara itu, data yang dihimpun di lokasi, banjir tak hanya merendam puluhan rumah warga di Dusun Balong, Desa Banyulegi, namun banjir juga menerjang Dusun Klanting, Desa Pulo, Kecamatan Dawarblandong. Di dusun tersebut, sebanyak 6 rumah teredam air, dengan ketinggian 60-70 cm.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9011 seconds (0.1#10.140)