Kapal Pengangkut Alat Berat Terbalik, 1 Tewas dan 1 Hilang
A
A
A
KUTAI KARTANEGARA - Kapal landing craft tank (LCT) Mutiara 77 terbalik di perairan Sungai Kedang Kepala, tepatnya di Desa Kupang Baru, Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara , Kalimantan Timur.
Kapal bermuatan alat berat berupa 6 unit ekskavator yang dibawa dari Kutai Barat menuju Kutai Timur itu terbalik mendadak saat melaju dengan kecepatan 3,2 knot dengan alur sungai lurus pada Sabtu (30/11/2019) sekitar pukul 15.30 WITA. Sebelum terbalik, kapal sempat miring ke kiri secara tiba-tiba. (Baca juga: Kapal Tongkang Muat Biji Nikel Bocor dan Patah di Perairan Konawe Utara)
Karena tak mampu mengendalikan kapal, juru mudi, Afdaludin langsung berteriak meminta seluruh ABK (4 orang) dan penumpang kapal menyelamatkan diri. Selain ABK, kapal juga memuat karyawan perusahaan tambang batubara yang ikut mengantar alat berat.
Saat LCT alami kemiringan 90 derajat, seluruhnya loncat ke sungai. Saat itu juga seluruh muatan alat berat tumpah ke sungai. (Baca juga: Kepal Pengangkut Ternak Tenggelam, Ratusan Sapi dan 2 Penumpang Hilang)
Alat berat itu dibawa dari Kabupaten Kutai Barat, menuju Kabupaten Kutai Timur.
Kapal beelayar dengan kecepatan 3,2 knot dengan alur sungai lurus. Namun tiba-tiba kapal miring ke kiri.
Kapolsek Muarak Kaman Iptu Juwadu menjelaskan, atas peristiwa tersebut ada satu korban meninggal dunia, satu orang hilang, dan 8 orang selamat. Proses pencarian langsung dilakukan dengan melibatkan banyak pihak.
"Saat ini proses pencarian dilakulan oleh tim SAR gabungan dengan melibatkan banyak pihak untuk mencari satu korban hilang," katanya, Minggu (1/12/2019). ( Baca juga: Spead Boat Terbalik di Devil's Tears Bali, 2 Turis Asing Tewas)
Korban meninggal yakni Bima Purba warga Medan, Sumut serta korban hilang yaitu Suan warga Ponorogo, Jatim dikabarkan tenggelam saat meloncat ke sungai. Keduanya merupakan karyawan tambang batubara.
Kasi Ops Basarnas Kaltimtara Oktavianto menambahkan, pihaknya akan ikut membantu proses pencarian korban hilang. Hanya saja, informasi kapal terbalik baru diterima Minggu pagi (1/12/2019).
"Laporan baru kami terima tadi pagi, dan langsung bergerak cepat membantu proses pencarian," katanya.
Kapal bermuatan alat berat berupa 6 unit ekskavator yang dibawa dari Kutai Barat menuju Kutai Timur itu terbalik mendadak saat melaju dengan kecepatan 3,2 knot dengan alur sungai lurus pada Sabtu (30/11/2019) sekitar pukul 15.30 WITA. Sebelum terbalik, kapal sempat miring ke kiri secara tiba-tiba. (Baca juga: Kapal Tongkang Muat Biji Nikel Bocor dan Patah di Perairan Konawe Utara)
Karena tak mampu mengendalikan kapal, juru mudi, Afdaludin langsung berteriak meminta seluruh ABK (4 orang) dan penumpang kapal menyelamatkan diri. Selain ABK, kapal juga memuat karyawan perusahaan tambang batubara yang ikut mengantar alat berat.
Saat LCT alami kemiringan 90 derajat, seluruhnya loncat ke sungai. Saat itu juga seluruh muatan alat berat tumpah ke sungai. (Baca juga: Kepal Pengangkut Ternak Tenggelam, Ratusan Sapi dan 2 Penumpang Hilang)
Alat berat itu dibawa dari Kabupaten Kutai Barat, menuju Kabupaten Kutai Timur.
Kapal beelayar dengan kecepatan 3,2 knot dengan alur sungai lurus. Namun tiba-tiba kapal miring ke kiri.
Kapolsek Muarak Kaman Iptu Juwadu menjelaskan, atas peristiwa tersebut ada satu korban meninggal dunia, satu orang hilang, dan 8 orang selamat. Proses pencarian langsung dilakukan dengan melibatkan banyak pihak.
"Saat ini proses pencarian dilakulan oleh tim SAR gabungan dengan melibatkan banyak pihak untuk mencari satu korban hilang," katanya, Minggu (1/12/2019). ( Baca juga: Spead Boat Terbalik di Devil's Tears Bali, 2 Turis Asing Tewas)
Korban meninggal yakni Bima Purba warga Medan, Sumut serta korban hilang yaitu Suan warga Ponorogo, Jatim dikabarkan tenggelam saat meloncat ke sungai. Keduanya merupakan karyawan tambang batubara.
Kasi Ops Basarnas Kaltimtara Oktavianto menambahkan, pihaknya akan ikut membantu proses pencarian korban hilang. Hanya saja, informasi kapal terbalik baru diterima Minggu pagi (1/12/2019).
"Laporan baru kami terima tadi pagi, dan langsung bergerak cepat membantu proses pencarian," katanya.
(shf)