Keok di Pilkades, 2 Calon Kades di Sumut Minta Pengembalian Uang
A
A
A
DAIRI - Dua calon kepala desa yang kalah dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Palding Jaya, Tigalingga, Dairi, Sumut meminta warga mengembalikan uang yang telah diberikan.
Gara-gara tidak terima kalah dalam Pilkades di Desa Pading Jaya, 2 calon kepala desa meminta kembali uang yang telah diberikan kepada warga. (Baca juga: 5 Pelaku Suap Pilkades di Kediri Ditangkap)
Peristiwa ini membuat Hasiana Marbun (85) tahun jatuh sakit dan masuk instalasi gawat darutat (IGD) RSUD Sidikalang karena menerima ancaman dan permintaan pengembalian uang dari calon kepala desa yang kalah.
Toira Sinurat, anak korban menjelaskan sebelum H pencoblosan, amplop dibagikan oleh calon kepala desa nomor 1 dan 4. "Jadi pas hari H karena kalah, calon nomer 1 dan 4 datang ke rumah mama minta uang dipulangkan. Kalau tidak dipulangkan mereka bilang nanti polisi yang jemput, sudah ada di atas," katanya menirukan ancaman yang disampaikan.
Nah, begitu dipulangkan nenek Hasiana Marbun gemetar dan drop. Akibat mendapat ancaman ibunya tiba tiba jatuh sakit dan langsung di bawa ke puskesmas. Namun karena kondisinya memburuk akhirnya dirujuk ke RSUD Sidikalang untuk mendapatkan perawatan yang serius. (Baca juga: Pilkades di Cirebon Mencekam, Dua Kubu Nyaris Saling Serang)
“Keluarga meminta calon kepala desa yang mengancam ibunya hingga jatuh sakit bertanggung jawab. Jika tidak maka akan melaporkan kasus ini kepihak kepolisian,” katanya.
Diketahui Pilkades serentak di Kabupaten Dairi dilaksanakan pada 12 September lalu yang dikuti sebanyak 33 desa dari total 161 desa yang ada.
Gara-gara tidak terima kalah dalam Pilkades di Desa Pading Jaya, 2 calon kepala desa meminta kembali uang yang telah diberikan kepada warga. (Baca juga: 5 Pelaku Suap Pilkades di Kediri Ditangkap)
Peristiwa ini membuat Hasiana Marbun (85) tahun jatuh sakit dan masuk instalasi gawat darutat (IGD) RSUD Sidikalang karena menerima ancaman dan permintaan pengembalian uang dari calon kepala desa yang kalah.
Toira Sinurat, anak korban menjelaskan sebelum H pencoblosan, amplop dibagikan oleh calon kepala desa nomor 1 dan 4. "Jadi pas hari H karena kalah, calon nomer 1 dan 4 datang ke rumah mama minta uang dipulangkan. Kalau tidak dipulangkan mereka bilang nanti polisi yang jemput, sudah ada di atas," katanya menirukan ancaman yang disampaikan.
Nah, begitu dipulangkan nenek Hasiana Marbun gemetar dan drop. Akibat mendapat ancaman ibunya tiba tiba jatuh sakit dan langsung di bawa ke puskesmas. Namun karena kondisinya memburuk akhirnya dirujuk ke RSUD Sidikalang untuk mendapatkan perawatan yang serius. (Baca juga: Pilkades di Cirebon Mencekam, Dua Kubu Nyaris Saling Serang)
“Keluarga meminta calon kepala desa yang mengancam ibunya hingga jatuh sakit bertanggung jawab. Jika tidak maka akan melaporkan kasus ini kepihak kepolisian,” katanya.
Diketahui Pilkades serentak di Kabupaten Dairi dilaksanakan pada 12 September lalu yang dikuti sebanyak 33 desa dari total 161 desa yang ada.
(shf)