Pekanbaru Kota Cerdas dalam Segala Bidang Pembangunan
A
A
A
JAKARTA - Pembangunan di segala bidang dalam mewujudkan Pekanbaru Smart City atau Kota Pintar sudah menjadi kebutuhan. Hal itu seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi IT yang terjadi saat ini.
Wali Kota Pekan Baru Firdaus menjelaskan, Smart City yang dilakukan di wilayahnya terdiri dari enam pilar yaitu smart governance (tata kelola pemerintah yang pintar), smart people (penduduk yang pintar), smart economy (ekonomi yang pintar), smart environment (lingkungan yang pintar) smart living (kehidupan yang pintar), dan smart mobility (mobilitas yang pintar).
"Pilar-pilar ini sudah menjadi sebuah kebutuhan di Kota Pekanbaru. Makanya semua komponen harus cerdas menyikapinya, sehingga pembangunan terus meningkat di masa datang," ungkapnya usai menerima penghargaan dan anugrahan gerakan 100 Smart City di Balai Sudirman, Jakarta, Rabu (6/11/2019).
Ditambahkan Firdaus, sebagai langkah awal untuk mewujudkan pembangunan, Pemko Pekanbaru telah meluncurkan aplikasi berbasis online untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. "Itu langkah yang akan terus kami berikan kepada masyarakat. Hal ini kami lakukan agar pelayanan semakin cepat, tepat, akurat dan tuntas.
Demi percepatan menjadikan Pekanbaru menuju kota cerdas, Firdaus juga membuat Smart Card (Kartu pintar), banyak kegunaan dari Smart Card ini dan bisa juga dipakai sebagai kartu ATM, Identitas, kartu prabayar dan sebagainya.
"Kartu ini nantinya digunakan sebagai pelayanan. Seperti pelayanan di dinas pendidikan, dinas kesehatan dan dinas perhubungan. Selain itu, juga digunakan belanja di mall nantinya," ujar Firdaus.
Percontohan
Sejalan dengan bergulirnya otonomi daerah dan bergantinya kepemimpinan, Kota Pekanbaru terus berkembang pesat menjadi sebuah smart city yang luar biasa di Indonesia dalam satu dekade terakhir ini. Dengan pencapaiannya, tak heran jika kota bisnis ini dijadikan sebagai rujukan bagi kota lainnya.
Dari segi perekonomian regional, Pekanbaru telah berkontribusi dengan meraih peredaran uang terbesar di Indonesia di luar pulau Jawa berkat berbagai kegiatan jasa, perdagangan dan industri (MICE dan manufaktur).
Presiden Joko Widodo pernah menyatakan Pekanbaru sebagai kota masa depan yang berperan sebagai Ibu Kota dari pulau Sumatera. Studi Mc. Kinsey dan Boston Consulting Group pada tahun 2012 juga membuktikan Pekanbaru memiliki prospek sebagai daerah tujuan investasi terbaik di Indonesia pada tahun 2030.
Namun, keberhasilan dan kemajuan ini tidak terlepas dari kolaborasi antara kepemimpinan wali kota dan dukungan masyarakat unggul atau madani.
"Ini adalah hasil kinerja dan kerja keras pemerintah bersama seluruh elemen masyarakat kota Pekanbaru dalam membangun dan menjaga ibukota Provinsi Riau dan mewujudkan Pekanbaru sebagai Smart City Madani," ujar Wali Kota Firdaus.
Walaupun tidak memiliki sumber daya alam sebagai modal, visi yang diusung pasangan Wali Kota dan Wakil Firdaus-Ayat pada kedua periode kepemimpinannya (2012-2017 dan 2017-2022) ini berhasil menjadikan Pekanbaru sebagai sebuah smart city madani.
Dengan mengedepankan inovasi dan kreatifitas dalam peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan, kota cerdas ini berhasil meraih Indeks Pembangunan (IPM) sebesar 80,66 yang memperlihatkan tingkat pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan IPM yang tertinggi di Riau (72,44) dan bahkan di atas rata-rata nasional (71,39) maupun Jakarta (80,47), perkembangan Pekanbaru patut dihargai.
Sebagai sebuah smart city dengan pencapaian luar biasa, pemerintah pusat menilai Pekanbaru sebagai lokasi ideal untuk implementasi berbagai proyek percontohan berbagai pengembangan infrastruktur yang dapat menginspirasi kota lainnya.
Bekerja sama dengan berbagai kementerian, smart city Pekanbaru ini terus mengembangkan proyek percontohan yang menyentuh berbagai aspek -- baik infrastruktur perairan ataupun angkutan umum massal, inovasi daerah, pariwisata, kesejahteraan sosial maupun pembentukan kawasan industri Tenayan Eco Industrial Park.
Tak hanya itu, Pekanbaru termasuk dalam gerakan 100 Smart City di mana konsep yang diusung oleh Pekanbaru ini dapat dikatakan berbeda. Saat ini, Pekanbaru mengadopsi konsep smart government dan smart mobility sebagai pilar utama bersama 4 pilar lainnya yaitu smart people, smart economy, smart environment dan smart living.
Dikarenakan kecepatan Pekanbaru dalam menerapkan program baru, seringkali kota ini dijadikan sebagai rujukan daerah lainnya. Di antaranya adalah Mal Pelayanan Publik (MPP), Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Rumah Ibadah, Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Rukun Warga (PMB-RW). Selain itu, terdapat pula kartu Smart Madani yang mengadopsi konsep satu kartu untuk segalanya baik untuk bertransaksi sebagai uang elektronik ataupun sebagai identitas karena terkoneksi dengan data kependudukan. (ADV)
Wali Kota Pekan Baru Firdaus menjelaskan, Smart City yang dilakukan di wilayahnya terdiri dari enam pilar yaitu smart governance (tata kelola pemerintah yang pintar), smart people (penduduk yang pintar), smart economy (ekonomi yang pintar), smart environment (lingkungan yang pintar) smart living (kehidupan yang pintar), dan smart mobility (mobilitas yang pintar).
"Pilar-pilar ini sudah menjadi sebuah kebutuhan di Kota Pekanbaru. Makanya semua komponen harus cerdas menyikapinya, sehingga pembangunan terus meningkat di masa datang," ungkapnya usai menerima penghargaan dan anugrahan gerakan 100 Smart City di Balai Sudirman, Jakarta, Rabu (6/11/2019).
Ditambahkan Firdaus, sebagai langkah awal untuk mewujudkan pembangunan, Pemko Pekanbaru telah meluncurkan aplikasi berbasis online untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. "Itu langkah yang akan terus kami berikan kepada masyarakat. Hal ini kami lakukan agar pelayanan semakin cepat, tepat, akurat dan tuntas.
Demi percepatan menjadikan Pekanbaru menuju kota cerdas, Firdaus juga membuat Smart Card (Kartu pintar), banyak kegunaan dari Smart Card ini dan bisa juga dipakai sebagai kartu ATM, Identitas, kartu prabayar dan sebagainya.
"Kartu ini nantinya digunakan sebagai pelayanan. Seperti pelayanan di dinas pendidikan, dinas kesehatan dan dinas perhubungan. Selain itu, juga digunakan belanja di mall nantinya," ujar Firdaus.
Percontohan
Sejalan dengan bergulirnya otonomi daerah dan bergantinya kepemimpinan, Kota Pekanbaru terus berkembang pesat menjadi sebuah smart city yang luar biasa di Indonesia dalam satu dekade terakhir ini. Dengan pencapaiannya, tak heran jika kota bisnis ini dijadikan sebagai rujukan bagi kota lainnya.
Dari segi perekonomian regional, Pekanbaru telah berkontribusi dengan meraih peredaran uang terbesar di Indonesia di luar pulau Jawa berkat berbagai kegiatan jasa, perdagangan dan industri (MICE dan manufaktur).
Presiden Joko Widodo pernah menyatakan Pekanbaru sebagai kota masa depan yang berperan sebagai Ibu Kota dari pulau Sumatera. Studi Mc. Kinsey dan Boston Consulting Group pada tahun 2012 juga membuktikan Pekanbaru memiliki prospek sebagai daerah tujuan investasi terbaik di Indonesia pada tahun 2030.
Namun, keberhasilan dan kemajuan ini tidak terlepas dari kolaborasi antara kepemimpinan wali kota dan dukungan masyarakat unggul atau madani.
"Ini adalah hasil kinerja dan kerja keras pemerintah bersama seluruh elemen masyarakat kota Pekanbaru dalam membangun dan menjaga ibukota Provinsi Riau dan mewujudkan Pekanbaru sebagai Smart City Madani," ujar Wali Kota Firdaus.
Walaupun tidak memiliki sumber daya alam sebagai modal, visi yang diusung pasangan Wali Kota dan Wakil Firdaus-Ayat pada kedua periode kepemimpinannya (2012-2017 dan 2017-2022) ini berhasil menjadikan Pekanbaru sebagai sebuah smart city madani.
Dengan mengedepankan inovasi dan kreatifitas dalam peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan, kota cerdas ini berhasil meraih Indeks Pembangunan (IPM) sebesar 80,66 yang memperlihatkan tingkat pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan IPM yang tertinggi di Riau (72,44) dan bahkan di atas rata-rata nasional (71,39) maupun Jakarta (80,47), perkembangan Pekanbaru patut dihargai.
Sebagai sebuah smart city dengan pencapaian luar biasa, pemerintah pusat menilai Pekanbaru sebagai lokasi ideal untuk implementasi berbagai proyek percontohan berbagai pengembangan infrastruktur yang dapat menginspirasi kota lainnya.
Bekerja sama dengan berbagai kementerian, smart city Pekanbaru ini terus mengembangkan proyek percontohan yang menyentuh berbagai aspek -- baik infrastruktur perairan ataupun angkutan umum massal, inovasi daerah, pariwisata, kesejahteraan sosial maupun pembentukan kawasan industri Tenayan Eco Industrial Park.
Tak hanya itu, Pekanbaru termasuk dalam gerakan 100 Smart City di mana konsep yang diusung oleh Pekanbaru ini dapat dikatakan berbeda. Saat ini, Pekanbaru mengadopsi konsep smart government dan smart mobility sebagai pilar utama bersama 4 pilar lainnya yaitu smart people, smart economy, smart environment dan smart living.
Dikarenakan kecepatan Pekanbaru dalam menerapkan program baru, seringkali kota ini dijadikan sebagai rujukan daerah lainnya. Di antaranya adalah Mal Pelayanan Publik (MPP), Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Rumah Ibadah, Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Rukun Warga (PMB-RW). Selain itu, terdapat pula kartu Smart Madani yang mengadopsi konsep satu kartu untuk segalanya baik untuk bertransaksi sebagai uang elektronik ataupun sebagai identitas karena terkoneksi dengan data kependudukan. (ADV)
(akn)