Kisah Putri Kaca Mayang dan Asal Usul Pekanbaru
loading...
A
A
A
KISAH Putri Kaca Mayang dan asal usul Pekanbaru, sarat dengan pesan moral. Cerita rakyat ini kerap disampaikan secara lisan dari mulut ke mulut dan masih terjaga hingga kini. Seperti apa? Berikut ulasan Cerita Pagi.
Putri Kaca Mayang berasal dari Kerajaan Gasib yang berada di tepi Sungai Siak. Meski kecantikan Putri Kaca Mayang masyhur, tetapi tidak ada raja yang berani melamar. Mereka takut dengan Panglima Kerajaan Gasib, Gimpan.
Hingga suatu ketika, Raja Aceh memberanikan diri untuk melamar Putri Kaca Mayang. Dia lantas mengirimkan dua orang panglimanya ke Kerajaan Gasib. Namun, lamaran Raja Aceh itu ditolak oleh Raja Gasib.
Penolakan, berarti perang. Raja Gasib lalu menyiapkan pasukan perang kerajaan untuk menghadapi serangan. Tetapi persiapan ini diketahui oleh Raja Aceh. Hal pertama yang dicari tahu Raja Aceh adalah keberadaan Gimpan.
Setelah tahu Panglima Gimpan dan pasukannya berjaga di Kuala Gasib, daerah di sekitar Sungai Siak, Raja Aceh memerintahkan pasukannya yang akan melakukan penyerbuan agar mencari jalan lain ke Kerajaan Gasib.
Akhirnya dia menemukan warga sekitar dan menawannya agar memberitahu jalan masuk lain menuju ke kerajaan.
Jalan pun ditemukan dan pasukan Raja Aceh berhasil masuk wilayah Kerajaan Gasib tanpa diketahui Panglima Gimpan. Penduduk yang dilalui pasukan Raja Aceh lalu dibunuh, dan kampungnya dihancurkan.
Begitupun dengan para prajurit di Kerajaan Gasib yang tidak siap dengan serangan dadakan itu banyak yang tewas diujung rencong prajurit Raja Aceh. Seketika, Kerajaan Gasib digenangi darah.
Putri Kaca Mayang berasal dari Kerajaan Gasib yang berada di tepi Sungai Siak. Meski kecantikan Putri Kaca Mayang masyhur, tetapi tidak ada raja yang berani melamar. Mereka takut dengan Panglima Kerajaan Gasib, Gimpan.
Hingga suatu ketika, Raja Aceh memberanikan diri untuk melamar Putri Kaca Mayang. Dia lantas mengirimkan dua orang panglimanya ke Kerajaan Gasib. Namun, lamaran Raja Aceh itu ditolak oleh Raja Gasib.
Penolakan, berarti perang. Raja Gasib lalu menyiapkan pasukan perang kerajaan untuk menghadapi serangan. Tetapi persiapan ini diketahui oleh Raja Aceh. Hal pertama yang dicari tahu Raja Aceh adalah keberadaan Gimpan.
Setelah tahu Panglima Gimpan dan pasukannya berjaga di Kuala Gasib, daerah di sekitar Sungai Siak, Raja Aceh memerintahkan pasukannya yang akan melakukan penyerbuan agar mencari jalan lain ke Kerajaan Gasib.
Akhirnya dia menemukan warga sekitar dan menawannya agar memberitahu jalan masuk lain menuju ke kerajaan.
Jalan pun ditemukan dan pasukan Raja Aceh berhasil masuk wilayah Kerajaan Gasib tanpa diketahui Panglima Gimpan. Penduduk yang dilalui pasukan Raja Aceh lalu dibunuh, dan kampungnya dihancurkan.
Begitupun dengan para prajurit di Kerajaan Gasib yang tidak siap dengan serangan dadakan itu banyak yang tewas diujung rencong prajurit Raja Aceh. Seketika, Kerajaan Gasib digenangi darah.