Dua Warga Diterkam, Masyarakat Banjar Sari Lampung Buru Buaya Ganas di Sungai
A
A
A
LAMPUNG - Seekor buaya liar meresahkan masyarakat Banjar Sari, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus, Lampung. Buaya ganas tersebut berkeliaran di Sungai Semaka di wilayah itu yang selama ini menjadi tempat warga beraktivitas, seperti mandi dan mencuci.
Dengan menggunakan senapan angin, tongkat, golok dan kayu, masyarakat setempat nekat memburu buaya tersebyt. Sebab dua warga sudah menjadi korban keganasan buaya di sungai itu.
Sering kali buaya yang sudah menerkam dua orang warga itu muncul di permukaan, sehingga membuat takut dan resah warga yang akan beraktivitas di sungai.
(Baca juga: Dua Warga Tanggamus Lampung Diterkam Buaya)
Ketua RT 01 Banjar Sari, Supri , mengatakan, perburuan buaya sudah dilakukan dua hari dua malam, namun belum juga membuahkan hasil. Mereka nekat memburu buaya itu secara tradisional karena khawatir ada jatuh korban berikutnya.
“Kami masyarakat Banjar Sari resah. Setiap hari dia (buaya) nongol. Makanya malam pun kami buru sampai dapat, karena dia nongol terus membuat warga resah dan ketakutan,” ujarnya, Senin (21/10/2019). (Baca juga: Ngeri, Buaya Sepanjang 4 Meter Berkeliaran di Halaman Rumah Warga Siak)
Perburuan ini juga sekaligus bentuk protes warga kepada pihak pemerintah Tanggamus yang hingga kini belum juga merespon atas insiden dua warga yg diterkam buaya pada Sabtu pekan lalu saat hendak mandi di sungai.
Narti, warga Banjar Sari lainnya menambahkan, warga kini sangat was-was saat beraktivitas di sungai. Perlu kewaspadaan karena buaya bisa saja muncul secara tiba-tiba.
Ia tak punya pilihan harus ke sungai lantaran sumur ditempatnya mengering karena musim kemarau. Saat ini sungai tersebut merupakan harapan warga untuk memenuhi kebutuhan pasokan air seperti mencuci dan mandi. “Takut juga, tapi mau gimana lagi, sumur kering, butuh mau mandi dan nyuci” tukasnya.
Saat ini kondisi Sungai Semaka memang mengalami pengerusan akibat aktivitas tambang pasir. Kondisi ini diduga menjadi faktor habitat buaya terganggu, sehingga muncul di area dekat permukiman warga.
Dengan menggunakan senapan angin, tongkat, golok dan kayu, masyarakat setempat nekat memburu buaya tersebyt. Sebab dua warga sudah menjadi korban keganasan buaya di sungai itu.
Sering kali buaya yang sudah menerkam dua orang warga itu muncul di permukaan, sehingga membuat takut dan resah warga yang akan beraktivitas di sungai.
(Baca juga: Dua Warga Tanggamus Lampung Diterkam Buaya)
Ketua RT 01 Banjar Sari, Supri , mengatakan, perburuan buaya sudah dilakukan dua hari dua malam, namun belum juga membuahkan hasil. Mereka nekat memburu buaya itu secara tradisional karena khawatir ada jatuh korban berikutnya.
“Kami masyarakat Banjar Sari resah. Setiap hari dia (buaya) nongol. Makanya malam pun kami buru sampai dapat, karena dia nongol terus membuat warga resah dan ketakutan,” ujarnya, Senin (21/10/2019). (Baca juga: Ngeri, Buaya Sepanjang 4 Meter Berkeliaran di Halaman Rumah Warga Siak)
Perburuan ini juga sekaligus bentuk protes warga kepada pihak pemerintah Tanggamus yang hingga kini belum juga merespon atas insiden dua warga yg diterkam buaya pada Sabtu pekan lalu saat hendak mandi di sungai.
Narti, warga Banjar Sari lainnya menambahkan, warga kini sangat was-was saat beraktivitas di sungai. Perlu kewaspadaan karena buaya bisa saja muncul secara tiba-tiba.
Ia tak punya pilihan harus ke sungai lantaran sumur ditempatnya mengering karena musim kemarau. Saat ini sungai tersebut merupakan harapan warga untuk memenuhi kebutuhan pasokan air seperti mencuci dan mandi. “Takut juga, tapi mau gimana lagi, sumur kering, butuh mau mandi dan nyuci” tukasnya.
Saat ini kondisi Sungai Semaka memang mengalami pengerusan akibat aktivitas tambang pasir. Kondisi ini diduga menjadi faktor habitat buaya terganggu, sehingga muncul di area dekat permukiman warga.
(thm)