Jelang Pelantikan Presiden RI, Bupati Pasangkayu Tolak Paham Radikalisme
A
A
A
PASANGKAYU - Menjelang pelaksanaan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, Bupati Pasangkayu Agus Ambo Djiwa, menyatakan sikap menolak paham radikalisme dan aksi terorisme di Indonesia, khususnya di Kabupaten Pasangkayu.
"Masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Kabupaten Pasangkayu harus menolak paham radikalisme dan aksi terorisme yang akan memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI)," kata Agus Ambo Djiwa, Rabu (16/10/2019).
Agus mengajak seluruh rakyat Indonesia, khususnya masyarakat Pasangkayu bersama-sama menolak paham radikalisme dan aksi tetorisme yang akan memecahkan keutuhan NKRI. Bagi kita NKRI harga mati.
Bupati dua periode ini juga menjelaskan, Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk, bermacam-macam suku, agama dan ras. Untuk itu katanya, marilah menjaga keutuhan NKRI agar supaya tetap kokoh.
"Kepada masyarakat agar menolak keberadaan paham radikalisme dan aksi terorisme. Kita harus menjaga dan jangan sampai kita bercerai-berai," himbaunya.
Pada kesempatan itu pula, Ketua PDIP Sulbar, menuturkan, dirinya mengajak masyarakat menolak paham Radikalisme dan aksi terorisme di Indonesia. "Mari kita sama-sama katakan tolak Radikalisme dan aksi terorisme, di wilayah NKRI, khususnya di wilayah Kabupaten Pasangkayu," tandasnya.
Pihaknya juga mengajak semua lapisan masyarakat untuk menjaga situasi agar tetap kondusif menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI, di Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2019.
"Kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya di Kabupaten Pasangkayu Provinsi Sulawesi Barat, mari kita secara bersama-sama menjaga situasi dan kondisi yang baik menjelang pelantikan Presiden RI dan Wakil Presiden RI," pungkas Agus.
"Masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Kabupaten Pasangkayu harus menolak paham radikalisme dan aksi terorisme yang akan memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI)," kata Agus Ambo Djiwa, Rabu (16/10/2019).
Agus mengajak seluruh rakyat Indonesia, khususnya masyarakat Pasangkayu bersama-sama menolak paham radikalisme dan aksi tetorisme yang akan memecahkan keutuhan NKRI. Bagi kita NKRI harga mati.
Bupati dua periode ini juga menjelaskan, Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk, bermacam-macam suku, agama dan ras. Untuk itu katanya, marilah menjaga keutuhan NKRI agar supaya tetap kokoh.
"Kepada masyarakat agar menolak keberadaan paham radikalisme dan aksi terorisme. Kita harus menjaga dan jangan sampai kita bercerai-berai," himbaunya.
Pada kesempatan itu pula, Ketua PDIP Sulbar, menuturkan, dirinya mengajak masyarakat menolak paham Radikalisme dan aksi terorisme di Indonesia. "Mari kita sama-sama katakan tolak Radikalisme dan aksi terorisme, di wilayah NKRI, khususnya di wilayah Kabupaten Pasangkayu," tandasnya.
Pihaknya juga mengajak semua lapisan masyarakat untuk menjaga situasi agar tetap kondusif menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI, di Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2019.
"Kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya di Kabupaten Pasangkayu Provinsi Sulawesi Barat, mari kita secara bersama-sama menjaga situasi dan kondisi yang baik menjelang pelantikan Presiden RI dan Wakil Presiden RI," pungkas Agus.
(akn)