Gubernur Lukas Enembe dan Khofifah Ditolak Bertemu Mahasiswa Papua
A
A
A
SURABAYA - Gubernur Papua Lukas Enembe didampingi Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa, sekitar pukul 17.30 WIB mendatangi asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya. Sayangnya, kedatangan mereka ditolak masuk oleh penghuni asrama.
Para mahasiswa yang tinggal di asrama tersebut bersikukuh tidak mau membuka pintu pagar yang sejak awal terkunci. Di pintu pagar juga diberi pengumuman yang bertuliskan "siapa pun yang datang kami tolak". Sejumlah mahasiswa itu bahkan meneriaki gubernur dan rombongan, dengan teriakan Papua Merdeka.
Gubernur Lukas bersama dengan rombongan dari Papua berupaya bernegosiasi dengan para penghuni asrama. Namun sayang, lagi-lagi upaya negosiasi ini tidak membuahkan hasil. Penghuni asrama itu terus melakukan pengusiran terhadap rombongan. Mereka bernyanyi. Penghuni asrama juga meneriaki rombongan dengan segala macam kata-kata.
Bahkan, sempat terjadi pelemparan dari dalam Asrama Papua Kamasan III menggunakan buah Jambu Biji. Keriuhan makin menjadi-jadi akibat rombongan tak kunjung meninggalkan asrama. Untuk meredakan ketegangan, rombongan Gubernur Lukas pun meninggalkan asrama.
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan yang juga turut mendampingi rombongan mengatakan, tujuan dari kedatangan Gubernur Papua Lukas Enembe ke asrama mahasiswa Papua untuk berkomunikasi dengan para penghuni asrama.
Namun, karena mungkin rombongan dianggap terlalu banyak, membuat para penghuni asrama menolak kedatangan rombongan.
Kedatangan gubernur memang bermaksud menjalin komunikasi. Karena mungkin rombongan yang terlalu banyak, membuat miskomunikasi (salah paham)," tandasnya.
Para mahasiswa yang tinggal di asrama tersebut bersikukuh tidak mau membuka pintu pagar yang sejak awal terkunci. Di pintu pagar juga diberi pengumuman yang bertuliskan "siapa pun yang datang kami tolak". Sejumlah mahasiswa itu bahkan meneriaki gubernur dan rombongan, dengan teriakan Papua Merdeka.
Gubernur Lukas bersama dengan rombongan dari Papua berupaya bernegosiasi dengan para penghuni asrama. Namun sayang, lagi-lagi upaya negosiasi ini tidak membuahkan hasil. Penghuni asrama itu terus melakukan pengusiran terhadap rombongan. Mereka bernyanyi. Penghuni asrama juga meneriaki rombongan dengan segala macam kata-kata.
Bahkan, sempat terjadi pelemparan dari dalam Asrama Papua Kamasan III menggunakan buah Jambu Biji. Keriuhan makin menjadi-jadi akibat rombongan tak kunjung meninggalkan asrama. Untuk meredakan ketegangan, rombongan Gubernur Lukas pun meninggalkan asrama.
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan yang juga turut mendampingi rombongan mengatakan, tujuan dari kedatangan Gubernur Papua Lukas Enembe ke asrama mahasiswa Papua untuk berkomunikasi dengan para penghuni asrama.
Namun, karena mungkin rombongan dianggap terlalu banyak, membuat para penghuni asrama menolak kedatangan rombongan.
Kedatangan gubernur memang bermaksud menjalin komunikasi. Karena mungkin rombongan yang terlalu banyak, membuat miskomunikasi (salah paham)," tandasnya.
(sms)