Ini Akhir Kasus Video Anak Durhaka Tendang Kepala Ibu Kandung
A
A
A
SURABAYA - Sebuah video penganiayaan yang dilakukan anak lelaki (AN) terhadap seorang wanita paruh baya yang tak lain ibu kandungnya sendiri beredar di media sosial (medsos). Dalam video berdurasi 39 detik tersebut terlihat AN menendang wajah ibunya yang sedang tiduran.
Kapolsek Tegalsari Kompol Rendy S A mengatakan, bahwa peristiwa tersebut terjadi di wilayah hukum Polsek Tegalsari. Saat ini kasusnya sudah ditangani dan sudah berakhir damai. Sebelumnya, dilakukan mediasi antara AN dengan keluarganya serta perangkat kelurahan dan kecamatan.
“Ini masalah keluarga dan yang bersangkutan kesal karena dia minta uang tidak dituruti ibunya. Menurut pengakuan kakaknya, ibunya memang tidak punya uang untuk diberikan pada yang bersangkutan,” katanya, Rabu (21/8/2019).
Dari hasil pemeriksaan terhadap pelaku, lanjut Rendy, tindakan itu (menendang wajah ibunya sendiri) dilakukan karena khilaf. Mirisnya lagi, kondisi ibu tersebut dalam keadaan sakit.
“Sesuai permintaan keluarga, masalah ini hanya diselesaikan secara mediasi dan kekeluargaan. Ke depan, pelaku akan diawasi oleh Babinsa (Bintara Pembina Desa) setempat,” ujarnya.
Sementara itu, kakak kandung pelaku, N mengaku bahwa dia yang merekam video adiknya yang menendang kepala ibunya. Dia tidak menyangka video tersebut akan menjadi viral dan mendapat respon cepat dari pihak berwajib. “Saya hanya ingin memberi efek jera. Saya kasihan pada ibu saya. Terima kasih pada pak polisi atas penanganannya yang cepat. Kalau tidak begitu tidak bakal jera,” tandasnya.
Kapolsek Tegalsari Kompol Rendy S A mengatakan, bahwa peristiwa tersebut terjadi di wilayah hukum Polsek Tegalsari. Saat ini kasusnya sudah ditangani dan sudah berakhir damai. Sebelumnya, dilakukan mediasi antara AN dengan keluarganya serta perangkat kelurahan dan kecamatan.
“Ini masalah keluarga dan yang bersangkutan kesal karena dia minta uang tidak dituruti ibunya. Menurut pengakuan kakaknya, ibunya memang tidak punya uang untuk diberikan pada yang bersangkutan,” katanya, Rabu (21/8/2019).
Dari hasil pemeriksaan terhadap pelaku, lanjut Rendy, tindakan itu (menendang wajah ibunya sendiri) dilakukan karena khilaf. Mirisnya lagi, kondisi ibu tersebut dalam keadaan sakit.
“Sesuai permintaan keluarga, masalah ini hanya diselesaikan secara mediasi dan kekeluargaan. Ke depan, pelaku akan diawasi oleh Babinsa (Bintara Pembina Desa) setempat,” ujarnya.
Sementara itu, kakak kandung pelaku, N mengaku bahwa dia yang merekam video adiknya yang menendang kepala ibunya. Dia tidak menyangka video tersebut akan menjadi viral dan mendapat respon cepat dari pihak berwajib. “Saya hanya ingin memberi efek jera. Saya kasihan pada ibu saya. Terima kasih pada pak polisi atas penanganannya yang cepat. Kalau tidak begitu tidak bakal jera,” tandasnya.
(sms)