BMKG Tegaskan Kabut Asap di Malaysia Bukan dari Riau
A
A
A
PEKANBARU - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, Riau menyatakan bencana kabut asap di Malaysia bukan berasal dari Riau. Pernyataan ini menepis kabar kabut asap yang terjadi di Negeri Jiran tersebut berasal dari Riau.
"Berdasarkan analisa yang kami buat, asap dari kita tidak sampai ke Malaysia dan Singapura," ungkap Kepala BMKG Pekanbaru, Sukisno Jumat (2/8/2019).
Sukisno tak menampik erdasarkan arah mata angin, memang jika arahnya ke Malaysia.
Namun karena kondisi asap Riau belum begitu parah, asap hanya sampai Selat Malaka yang masih berada di Perairan Indonesia."Asap hanya berada di Pesisir Riau dan juga ada terpatau di Selat Malaka bagian utara, tetapi tidak menyeberang ke Malaysia. Sekarang memang ada asap tadi tidak separah 2014 dan 2015," ujarnya.
Menegenai kabut asap di Malaysia, Sukisno tidak mau berkomentar banyak."Saya tidak punya data banyak tetang asap di sana (Malaysia). Bisa saja disana ada hot spot (kebakaran) juga di sana, saya kurang tau," tegasnya.( Baca: Dampak Karhutla, Kota Pekanbaru Diselimuti Kabut Asap )
Dia menjelaskan bahwa di Riau sudah mengalami musim kering sejak Juli 2019 dan kemungkinan sampai Oktober 2019. Untuk itu diminta semua waspada dengan Karhutla.
"Berdasarkan analisa yang kami buat, asap dari kita tidak sampai ke Malaysia dan Singapura," ungkap Kepala BMKG Pekanbaru, Sukisno Jumat (2/8/2019).
Sukisno tak menampik erdasarkan arah mata angin, memang jika arahnya ke Malaysia.
Namun karena kondisi asap Riau belum begitu parah, asap hanya sampai Selat Malaka yang masih berada di Perairan Indonesia."Asap hanya berada di Pesisir Riau dan juga ada terpatau di Selat Malaka bagian utara, tetapi tidak menyeberang ke Malaysia. Sekarang memang ada asap tadi tidak separah 2014 dan 2015," ujarnya.
Menegenai kabut asap di Malaysia, Sukisno tidak mau berkomentar banyak."Saya tidak punya data banyak tetang asap di sana (Malaysia). Bisa saja disana ada hot spot (kebakaran) juga di sana, saya kurang tau," tegasnya.( Baca: Dampak Karhutla, Kota Pekanbaru Diselimuti Kabut Asap )
Dia menjelaskan bahwa di Riau sudah mengalami musim kering sejak Juli 2019 dan kemungkinan sampai Oktober 2019. Untuk itu diminta semua waspada dengan Karhutla.
(whb)