Hasil Survei: Cakada dari PDIP Berpotensi Keok di Dapil Jawa Barat XI
loading...
A
A
A
JABAR - Calon kepala daerah ( Cakada ) yang diusung Partai Gerindra dan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus di Kabupaten Subang, Majalengka, dan Sumedang unggul atas calon bupati yang didukung PDI Perjuangan (PDIP) di Pilkada 2024. Hal tersebut berdasarkan hasil survei peta elektoral terkini pilkada yang dirilis Polling Institute, Jumat, 22 November 2024.
Diketahui, dalam beberapa pemilu dan pilkada beberapa tahun ke belakang, tiga kabupaten di Daerah Pemilihan Jawa Barat (Jabar) XI ini merupakan kandang Banteng di Jabar. Di Subang misalnya, calon bupati petahana yang diusung Gerindra Ruhimat-Aceng Kudus unggul 55,4% mengalahkan Reynaldy Putra dan Asep Rochman 26,9%.
“Approval rating Presiden Prabowo di Subang juga sangat tinggi mencapai 81,8% dan ini secara tidak langsung berimbas pada tingginya elektabilitas Kang Jimat-Aceng Kudus,” kata Peneliti Utama Polling Institute Kennedy Muslim saat memaparkan survei bertajuk ‘Peta Elektoral Terkini Kabupaten Subang, Majalengka, Sumedang di Pilkada 2024’, Sabtu (23/11/2024).
Kennedy menyatakan, dari segi popularitas dan kedisukaan, Ruhimat juga paling tinggi 93,6% dan 83,5% dibandingkan 2 kandidat lainnya. Di Kabupaten Majalengka sebaliknya, calon bupati penantang petahana yang diusung Gerindra, Eman Suherman justru mampu mengalahkan kandidat petahana Karna Sobahi yang didukung PDIP.
“Sebagian besar, 42,6% warga Majalengka tidak menginginkan kembali Karna Sobahi menjadi Bupati Majalengka periode mendatang ketimbang yg menginginkan kembali, 36,5%,” ujar Ken.
Sementara di Sumedang, kata Ken, situasinya mirip dengan Kabupaten Subang. Pasangan kandidat bupati petahana yang diusung Gerindra, Dony Ahmad Munir mengalahkan 3 kandidat penantang lainnya.
Dony-Fajar Aldila 64,7%, Eni Sumarni-Ridwan Solichin 18,8%, Irwansyah-GRA Mustikaningrat 7,1%, dan Hendrik-Radya Anom 2,4%.
Kennedy menduga, perubahan peta politik di Pilkada Subang, Majalengka, dan Sumedang (SMS) yang merupakan kandang Bantengnya Jabar ini antara lain disebabkan, terbelahkan kekuatan PDI Perjuangan di wilayah tersebut. “Termasuk banyak kader yang berpindah partai seperti Pak Ara (Maruarar Sirait) yang sudah lama berjuang di Dapil XI tapi kemudian pindah ke Gerindra,” ucapnya.
Diketahui, dalam beberapa pemilu dan pilkada beberapa tahun ke belakang, tiga kabupaten di Daerah Pemilihan Jawa Barat (Jabar) XI ini merupakan kandang Banteng di Jabar. Di Subang misalnya, calon bupati petahana yang diusung Gerindra Ruhimat-Aceng Kudus unggul 55,4% mengalahkan Reynaldy Putra dan Asep Rochman 26,9%.
“Approval rating Presiden Prabowo di Subang juga sangat tinggi mencapai 81,8% dan ini secara tidak langsung berimbas pada tingginya elektabilitas Kang Jimat-Aceng Kudus,” kata Peneliti Utama Polling Institute Kennedy Muslim saat memaparkan survei bertajuk ‘Peta Elektoral Terkini Kabupaten Subang, Majalengka, Sumedang di Pilkada 2024’, Sabtu (23/11/2024).
Kennedy menyatakan, dari segi popularitas dan kedisukaan, Ruhimat juga paling tinggi 93,6% dan 83,5% dibandingkan 2 kandidat lainnya. Di Kabupaten Majalengka sebaliknya, calon bupati penantang petahana yang diusung Gerindra, Eman Suherman justru mampu mengalahkan kandidat petahana Karna Sobahi yang didukung PDIP.
“Sebagian besar, 42,6% warga Majalengka tidak menginginkan kembali Karna Sobahi menjadi Bupati Majalengka periode mendatang ketimbang yg menginginkan kembali, 36,5%,” ujar Ken.
Sementara di Sumedang, kata Ken, situasinya mirip dengan Kabupaten Subang. Pasangan kandidat bupati petahana yang diusung Gerindra, Dony Ahmad Munir mengalahkan 3 kandidat penantang lainnya.
Dony-Fajar Aldila 64,7%, Eni Sumarni-Ridwan Solichin 18,8%, Irwansyah-GRA Mustikaningrat 7,1%, dan Hendrik-Radya Anom 2,4%.
Kennedy menduga, perubahan peta politik di Pilkada Subang, Majalengka, dan Sumedang (SMS) yang merupakan kandang Bantengnya Jabar ini antara lain disebabkan, terbelahkan kekuatan PDI Perjuangan di wilayah tersebut. “Termasuk banyak kader yang berpindah partai seperti Pak Ara (Maruarar Sirait) yang sudah lama berjuang di Dapil XI tapi kemudian pindah ke Gerindra,” ucapnya.
(cip)