Abu Vulkanik Masih 20%, Gunung Tangkuban Parahu Belum Dibuka

Senin, 29 Juli 2019 - 14:56 WIB
Abu Vulkanik Masih 20%,...
Abu Vulkanik Masih 20%, Gunung Tangkuban Parahu Belum Dibuka
A A A
BANDUNG BARAT - Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu, Lembang belum dibuka karena proses pembersihan abu vulkanik belum selesai.

Pengelola masih memantau kondisi terakhir aktivitas di Kawah Ratu yang menjadi objek wisata utama di gunung ini.

Selain itu pengelola juga terus berupaya keras untuk membersihkan sisa-sisa material abu vulkanik yang menutupi sebagian besar kawasan di sekitar Kawah Ratu dan juga kios-kios pedagang.

"Kami terus pantau situasi dan juga membersihkan material abu yang menutupi jalan dan kios-kios pedagang, sebelum operasional lagi," kata Direktur Utama PT Graha Rani Putra Persada (GRPP) selaku pengelola TWA Gunung Tangkuban Parahu, Putra Kaban saat ditemui di lokasi, Senin (29/7/2019).

Pihaknya pun hingga kini belum membuka kunjungan untuk umum karena sebagian area tempat wisata tersebut masih dilakukan pembersihan oleh petugas gabungan.

Berdasarkan rencana awal, TWA Gunung Tangkuban Parahu akan dibuka kembali mulai hari ini.

Namun rencana itu diurungkan karena hingga Senin (29/7/2019) pukul 00.30 WIB, pembersihan belum selesai.

Kaban mengaku, untuk memastikan dibukanya tempat wisata bagi kunjungan wisatawan pihaknya akan melakukan rapat terlebih dahulu dengan manajeman pada Senin (29/7/2019) sore.

Pada pembersihan hingga Minggu, 28 Juli 2019 malam, pihaknya melibatkan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bandung Barat.

Namun karena area yang dibersihkan cukup luas pihaknya tidak bisa memaksakan untuk menyelesaikan pembersihan.

"Saat ini progres pembersihan sudah mencapai sekitar 80% dan sudah menghabiskan 40 tangki air dari tiga unit mobil pemadam kebakaran Kabupaten Bandung Barat. Kami pun tidak bisa memaksakan karena petugas cukup kelelahan sehingga pembersihan dilanjutkan hari ini," katanya.

Sementara itu sejumlah pedagang di Kawah Ratu mulai membersihkan sisa-sisa abu vulkanik pascaerupsi yang terjadi pada Jumat 26 Juli 2019 lalu.

Para pedagang membersihkan abu dengan cara disapu dan disiram dengan menggunakan air. Mereka tampak kesulitan membersihkan kios karena abu vulkanik yang menumpuk cukup banyak hingga ketebalan mencapai 10 cm.

Peralatan untuk membersihkan juga terbatas sehingga pedagang harus bergiliran, terutama dalam ketersediaan air.

Salah seorang pedagang souvenir, Kiki Ginanjar (27) menyatakan, abu vulkanik yang tebal tersebut jika di sapu tidak hilang. Sehingga harus disemprot air.

"Kami berharap aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu segera normal dan TWA Gunung Tangkuban Parahu segera dibuka agar kami kembali bisa berjualan,” katanya.
(shf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0022 seconds (0.1#10.140)