Wali Kota Kendari Tolak Setujui Cawali, Pengunjuk Rasa Bentrok dengan Pol PP
A
A
A
KENDARI - Ratusan demonstran terlibat bentrok dengan Polisi Pamong Praja di halaman pintu masuk Kantor Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis siang (9/5/2019). Bentrokan dipicu akibat penolakan Wali Kota Kendari Sulkarnain untuk menyetujui rekomendasi dua calon wakil wali kota usungan dua partai pendukung yakni partai PAN dan PKB.
Aksi saling pukul antara pengunjuk rasa dan Polisi Pamong Praja tidak dapat terindarkan di halaman Kantor Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Bentrokan terus terjadi lantaran Pol PP menghalau para demonstrasi yang tergabung dalam Tamalaki Sultra untuk bertemu Wali Kota Sulkarnain.
Akibat pukulan pentungan yang mengenai massa aksi membuat suasana kian memanas hingga salah satu petugas menjadi amukan para demonstran.
Dalam aksi sebelumnya wali kota diminta segera menindak lanjuti rekomendasi tiga partai pengusung yakni PAN, PKB dan PKS. Dalam usulan tersebut menyebutkan dua nama yakni Siska Imran dan Rahman Tawulo.
Meski telah sampai ke meja wali kota namun Sulkarnain tetap menolak untuk menandatangani rekomendasi dua calon wakilnya. Sehingga gempuran unjuk rasa terus terjadi.
Melalui orasinya Songo Korlap Aksi mengingatkan PAW Wali Kota Adriyatma Dwi Putra yakni Sulkarnain berkomitmen terhadap arah pembangunan Kota Kendari tanpa mengedepankan ego kepartaian yang kini juga sebagai Ketua DPC PKS Kota Kendari.
Tidak hanya itu pengunjuk rasa mengancam jika Wali Kota Sulkarnain tidak segera mengusulkan rekomendasi dua nama usungan partai PAN dan PKB, demonstrasi akan melumpuhkan seluruh aktivitas pemerintahan.
Sementara itu wali kota yang menemui demonsttasi menuturkan pihaknya tetap mengikuti aturan main. Pengusulan calon Wakil Wali Kota Kendari sembari meninggalkan ratusan pengunjuk rasa.
Aksi saling pukul antara pengunjuk rasa dan Polisi Pamong Praja tidak dapat terindarkan di halaman Kantor Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Bentrokan terus terjadi lantaran Pol PP menghalau para demonstrasi yang tergabung dalam Tamalaki Sultra untuk bertemu Wali Kota Sulkarnain.
Akibat pukulan pentungan yang mengenai massa aksi membuat suasana kian memanas hingga salah satu petugas menjadi amukan para demonstran.
Dalam aksi sebelumnya wali kota diminta segera menindak lanjuti rekomendasi tiga partai pengusung yakni PAN, PKB dan PKS. Dalam usulan tersebut menyebutkan dua nama yakni Siska Imran dan Rahman Tawulo.
Meski telah sampai ke meja wali kota namun Sulkarnain tetap menolak untuk menandatangani rekomendasi dua calon wakilnya. Sehingga gempuran unjuk rasa terus terjadi.
Melalui orasinya Songo Korlap Aksi mengingatkan PAW Wali Kota Adriyatma Dwi Putra yakni Sulkarnain berkomitmen terhadap arah pembangunan Kota Kendari tanpa mengedepankan ego kepartaian yang kini juga sebagai Ketua DPC PKS Kota Kendari.
Tidak hanya itu pengunjuk rasa mengancam jika Wali Kota Sulkarnain tidak segera mengusulkan rekomendasi dua nama usungan partai PAN dan PKB, demonstrasi akan melumpuhkan seluruh aktivitas pemerintahan.
Sementara itu wali kota yang menemui demonsttasi menuturkan pihaknya tetap mengikuti aturan main. Pengusulan calon Wakil Wali Kota Kendari sembari meninggalkan ratusan pengunjuk rasa.
(sms)