Helmy Faishal: PBNU Turunkan Tim Advokasi Dampingi Warga di Wadas
loading...
A
A
A
Bentrok yang terjadi saat aksi penolakan tambang batu andesit di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo , Jawa Tengah berbuntut panjang. Salah satunya dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang akan menurunkan tim advokasinya untuk mendampingi warga di Wadas, Purworejo.
Sekretaris Jenderal PBNU A Helmy Faishal Zaini menyayangkan terjadinya bentrokan apalagi di tengah bulan suci Ramadhan ini. "Kita mohon aparat keamanan untuk lebih berhati-hati dan lebih bijaksana, lebih arif untuk menjaga tidak terjadi bentrok fisik," kata Sekretaris Jenderal PBNU A Helmy Faishal Zaini dalam pernyataan tertulis yang diterima SINDOnews, Senin (26/4/2021).
Baca: PBNU Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Seluruh Awak KRI Nanggala-402
Selain itu, kata dia, PBNU juga meminta kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, untuk turun tangan memediasi agar masalah ini bisa selesai.
"Pendapat sebagian kalangan yang menyatakan agar tambang tersebut dialihkan ke tempat lain mengingat jika tetap dilakukan di tempat yang sama akan menimbulkan longsor dan menimbulkan masalah di sumber mata air, perlu dipertimbangkan dan diperhatikan. Pemerintah perlu mendengar aspirasi dari masyarakat dan ahli," paparnya.
PBNU juga meminta kepada semua pihak, untuk menahan diri. "Kita harapkan masalah ini segera dicarikan solusinya, win-win solution," timpalnya.
PBNU, lanjut dia, telah menugaskan Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum (LPBH) PBNU untuk turut mengadvokasi, membangun dialog, dan memediasi konflik itu. "Kami tegaskan bahwa NU siap menjadi mediator untuk mencari jalan keluar terbaik," tandasnya.
Sekretaris Jenderal PBNU A Helmy Faishal Zaini menyayangkan terjadinya bentrokan apalagi di tengah bulan suci Ramadhan ini. "Kita mohon aparat keamanan untuk lebih berhati-hati dan lebih bijaksana, lebih arif untuk menjaga tidak terjadi bentrok fisik," kata Sekretaris Jenderal PBNU A Helmy Faishal Zaini dalam pernyataan tertulis yang diterima SINDOnews, Senin (26/4/2021).
Baca: PBNU Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Seluruh Awak KRI Nanggala-402
Selain itu, kata dia, PBNU juga meminta kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, untuk turun tangan memediasi agar masalah ini bisa selesai.
"Pendapat sebagian kalangan yang menyatakan agar tambang tersebut dialihkan ke tempat lain mengingat jika tetap dilakukan di tempat yang sama akan menimbulkan longsor dan menimbulkan masalah di sumber mata air, perlu dipertimbangkan dan diperhatikan. Pemerintah perlu mendengar aspirasi dari masyarakat dan ahli," paparnya.
PBNU juga meminta kepada semua pihak, untuk menahan diri. "Kita harapkan masalah ini segera dicarikan solusinya, win-win solution," timpalnya.
Baca Juga
PBNU, lanjut dia, telah menugaskan Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum (LPBH) PBNU untuk turut mengadvokasi, membangun dialog, dan memediasi konflik itu. "Kami tegaskan bahwa NU siap menjadi mediator untuk mencari jalan keluar terbaik," tandasnya.
(sms)