TKW di Arab Saudi Asal Pangandaran Terkendala Pulang
A
A
A
PANGANDARAN - Tenaga Kerja Wanita (TKI) di Arab Saudi bernama Umay Sumarni Suherman (46), warga Dusun Masawah RT 03/02 Desa Masawah, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat terkendala pulang.
Berdasarkan keterangan pihak keluarga bernama Dea Rahman yang merupakan anak Umay menerangkan, ibunya bekerja di Arab Saudi selama 17 tahun. "Disaat ibu saya meminta izin pulang ke majikannya selalu dihalangi dan dipersulit," kata Dea.
Bahkan gaji Umay yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga itu diduga sebagian tidak dibayar oleh majikannya. "Ibu saya sudah ingin pulang ke tanah air, namun selalu dihalangi," tambahnya.
Setelah selesai kontrak 2 tahun, Umay sering minta secara baik-baik agar dapat dipulangkan ke Indonesia. "Majikan ibu saya selalu beralasan belum ada pembantu pengganti," papar Dea.
Dea menduga ibu nya tidak diizinkan pulang selama bertahun-tahun karena majikannya tidak sanggup membayar sisa gaji sebesar Rp1 miliar lebih. "Kami sudah menghitung gaji ibu saya selama 17 tahun, gaji ibu saya sebulan 1.600 real, kalau dihitung 1.600 real x 12 bulan x 17 tahun dengan kurs Rp3.500 kurang lebih sekitar Rp.1 miliar lebih," jelasnya.
Dea menerangkan, dugaan belum dibayarnya gaji secara penuh setelah dirinya pernah melakukan komunikasi dengan ibunya beberapa waktu lalu.
Berdasarkan keterangan pihak keluarga bernama Dea Rahman yang merupakan anak Umay menerangkan, ibunya bekerja di Arab Saudi selama 17 tahun. "Disaat ibu saya meminta izin pulang ke majikannya selalu dihalangi dan dipersulit," kata Dea.
Bahkan gaji Umay yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga itu diduga sebagian tidak dibayar oleh majikannya. "Ibu saya sudah ingin pulang ke tanah air, namun selalu dihalangi," tambahnya.
Setelah selesai kontrak 2 tahun, Umay sering minta secara baik-baik agar dapat dipulangkan ke Indonesia. "Majikan ibu saya selalu beralasan belum ada pembantu pengganti," papar Dea.
Dea menduga ibu nya tidak diizinkan pulang selama bertahun-tahun karena majikannya tidak sanggup membayar sisa gaji sebesar Rp1 miliar lebih. "Kami sudah menghitung gaji ibu saya selama 17 tahun, gaji ibu saya sebulan 1.600 real, kalau dihitung 1.600 real x 12 bulan x 17 tahun dengan kurs Rp3.500 kurang lebih sekitar Rp.1 miliar lebih," jelasnya.
Dea menerangkan, dugaan belum dibayarnya gaji secara penuh setelah dirinya pernah melakukan komunikasi dengan ibunya beberapa waktu lalu.
(nag)