7 Warga Meninggal Akibat DBD, Pemkab Sumba Timur Butuh Fogging
A
A
A
SUMBA TIMUR - Tujuh warga di Sumba Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) meninggal dunia akibat diserang penyakit demam berdarah dengue (DBD). Hingga kini tercatat sudah 220 warga dirawat karena DBD.
Pemerintah daerah masih terus berupaya membasmi nyamuk Aedes Aegepti, yang menyebarkan virus DBD tersebut. Ironinya, Pemkab setempat hanya punya lima alat fogging. Pemkab pun memminta bantuan provinsi dan DPRD untuk penggunaan dana tak terduga.
Pascapenetapan wabah DBD sebagai KLB di Sumba Timur, sejumlah elemen masyarakat telah melakukan fogging ke sejumlah wilayah di Kota Waingapu dan wilayah kecamatan. (Baca Juga: DBD Serang Ratusan Warga Blitar, Tiga Orang Meninggal Dunia )
Upaya memerangi penyebaran dan meminalisir bahaya DBD terus dilakukan oleh Pemkab Sumba Timur dan elemen lainnya. Sedihnya, Kabupaten Sumba Timur yang merupakan kabupaten terluas di NTT hanya memiliki lima alat foging.
”Terkait keterbatasan itu, pemkab berharap bantuan dari Pemprov NTT sembari menunggu persetujuan DPRD setempat untuk penggunaan pos dana tak terduga dalam APBD untuk penanggulangan KLB DBD,” kata Bupati Sumba Timur, Gidion Mbliyora. (Baca Juga: Januari, 220 Warga Banten Terjangkit DBD, 3 Meninggal )
Dokter David, dokter spesialis anak RSU Imanuel mengatakan, upaya fogging dan pembagian abate dan penyuluhan terus dilakukan. Apalagi DBD telah merenggut tujuh nyawa warga Sumba Timur. DBD mengaku masih menjadi ancaman seiring masih adanya tiga warga yang dirawat intensif di ruang ICU RSUD setempat.
Sementara total data terakhir yang diperoleh dari sejumlah rumah sakit, warga yang menjalani perawatan mencapai 220 orang. Dimana dari para pasien itu didominasi anak-anak dan warga usia produktif.
Pemerintah daerah masih terus berupaya membasmi nyamuk Aedes Aegepti, yang menyebarkan virus DBD tersebut. Ironinya, Pemkab setempat hanya punya lima alat fogging. Pemkab pun memminta bantuan provinsi dan DPRD untuk penggunaan dana tak terduga.
Pascapenetapan wabah DBD sebagai KLB di Sumba Timur, sejumlah elemen masyarakat telah melakukan fogging ke sejumlah wilayah di Kota Waingapu dan wilayah kecamatan. (Baca Juga: DBD Serang Ratusan Warga Blitar, Tiga Orang Meninggal Dunia )
Upaya memerangi penyebaran dan meminalisir bahaya DBD terus dilakukan oleh Pemkab Sumba Timur dan elemen lainnya. Sedihnya, Kabupaten Sumba Timur yang merupakan kabupaten terluas di NTT hanya memiliki lima alat foging.
”Terkait keterbatasan itu, pemkab berharap bantuan dari Pemprov NTT sembari menunggu persetujuan DPRD setempat untuk penggunaan pos dana tak terduga dalam APBD untuk penanggulangan KLB DBD,” kata Bupati Sumba Timur, Gidion Mbliyora. (Baca Juga: Januari, 220 Warga Banten Terjangkit DBD, 3 Meninggal )
Dokter David, dokter spesialis anak RSU Imanuel mengatakan, upaya fogging dan pembagian abate dan penyuluhan terus dilakukan. Apalagi DBD telah merenggut tujuh nyawa warga Sumba Timur. DBD mengaku masih menjadi ancaman seiring masih adanya tiga warga yang dirawat intensif di ruang ICU RSUD setempat.
Sementara total data terakhir yang diperoleh dari sejumlah rumah sakit, warga yang menjalani perawatan mencapai 220 orang. Dimana dari para pasien itu didominasi anak-anak dan warga usia produktif.
(rhs)