Puluhan Hektare Tanaman Jagung Dirusak Belalang Kembara, Petani Merugi

Rabu, 22 Juli 2020 - 22:07 WIB
loading...
Puluhan Hektare Tanaman Jagung Dirusak Belalang Kembara, Petani Merugi
Seorang petani di Desa Kiritana menunjukkan tanaman jagungnya yang rusak akibat serangan belalang kembara. Foto/INEWSTv/Dion Umu Ana Lodu
A A A
SUMBA TIMUR - Puluhan hektare lahan tanaman jagung milik petani di Desa Kiritana, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, dirusak oleh ratusan ribu belalang kembara.

Akibat serangan itu, tanaman jagung yang sebulan lagi hendak dipane, langung mati. Daun habis dan meranggas, tinggal batangnya. Tanaman jagung yang berada di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Kambaniru tak bisa dipanen. (BACA JUGA: Koloni Belalang Kembara Menyerbu Bandara Umbu Mehang Kunda )

Ratusan ribu belalang kembara menyerang tanaman jagung petani selama dua hari berturut–turut dan tidak bisa diatasi. Para petani di Desa Kiritana yang mengalami kerugian cukup besar mencapai jutaan rupiah, hanya bisa pasrah. (BACA JUGA: Delapan Kecamatan di Sumba Timur Cemaskan Serangan Hama Belalang Kembara )

Namun selain tanaman jagung di Desa Kiritana, serangan belalang kembara juga terjadi di delapan kecamatan lain. Koloni besar belalang kembara datang menyerang dengan sporadis. "Selain terbang, belalang yang belum miliki sayap juga meresahkan dan sulit diatasi," kata John Putera, petani jagung di Desa Kiritana.

Selain tanaman jagung, koloni belalang kembara juga menyerang padi petani. Beberapa hektare tanaman padi di DAS Kambaniru telah rusak diserang serangga tersebut.

"Kami telah berupaya menghalau belalang. Namun upaya kami sia–sia. Saat datang menyerang, koloni belalang seakan menutup angkasa dan hanya dalam tempo singkat merusak semua tanaman," tutur Jony Meta Yiwa, petani Desa Kiritana.

Petugas dari Dinas Pertanian Sumba Timur telah datang mendata lahan jagung yang diserang belalang kembara. Dinas Pertanian Sumba Timur juga berjanji akan datang melakukan penyemprotan jika belalang kembali menyerang.

Dinas Pertanian Sumba Timur mencatat, delapan kecamatan telah diserang belalang. Namun serangan terbesar pada lahan pertanian baru terjadi di wilayah Desa Kiritana.

Saat menyerang dan berpindah tempat, kawanan belalang dewasa bisa terbang memenuhi angkasa dan sesekali singgah di lapangan atau hamparan rerumputan.

Tak hanya belalang dewasa yang meresahkan, belalang yang belum miliki sayap dan berpindah tempat hanya dengan melompat juga menimbulkan keresahan warga.

Karena dalam koloni besar, belalang tanpa sayap itu juga punya kemampuan untuk merusak tanaman warga, tidak kalah dengan belalang dewasa.
(awd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1033 seconds (0.1#10.140)