Kronologi Baku Tembak OPM dengan Prajurit Raider di Mapenduma

Senin, 28 Januari 2019 - 16:38 WIB
Kronologi Baku Tembak OPM dengan Prajurit Raider di Mapenduma
Kronologi Baku Tembak OPM dengan Prajurit Raider di Mapenduma
A A A
KENENYAM - Kontak senjata antara Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) Organisasi Papua Merdeka dan Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Daerah Rawan (Satgas Pamrahwan) di Distrik Mapenduma, Papua menelan korban meninggal Praka Nazarudin. Korban yang merupakan prajurit Yonif Raider 751/Vira Jaya Sakti meninggal akibat luka tembak di perut.

Wakil Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih , Letkol Inf Dax Sianturi mengatakan, Praka Nazarudin ditembaki dari arah ketinggian di sekitar Lapangan Terbang Mapenduma, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua. Selain, Praka Nazarudin, ada juga Praka Pagesa yang turut menjadi korban dari peristiwa tersebut. (Baca juga:Baku Tembak dengan OPM, 1 Anggota Raider Gugur)

Menurut Sianturi, saat peritiwa berlangsung keduanya sedang melaksanakan pengamanan lapangan terbang, terkait adanya pesawat yang akan landing dan take off di Bandara Keneyam.

"Keduanya sedang melakukan pengamanan di ujung landasan tersebut dan ditembaki oleh kelompok yang diduga pimpinan Egianus Kogoya," kata Letkol Inf Dax Sianturi, di Jayapura, Senin (28/1/2019).

Lanjut Dax, rencananya jenazah almarhum, Praka Nazarudin, besok akan dievakuasi ke Jayapura melalui Timika. Kedua anggota TNI tersebut saat ini berada di RSUD Timika. "Termasuk Praka Pagesa yang terkena luka rekoset pada bagian tangan kanannya," katanya.

Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Egianus Kogoya diduga kuat menjadi dalang penembakan anggota TNI .

Data yang dimiliki Kodam Cenderawasih menyebutkan Egianus memang bermarkas di wilayah Mapenduma, yang merupakan daerah kabupaten Nduga. Aksi yang sebelumnya dilakukan Egianus adalah penganiayaan dan penembakan terhadap 28 pekerja Istaka Karya yang sedang melaksanakan pembangunan jembatan di Jalan Trans Papua pada awal Desember 2018.

Sebelumnya, kelompok Egianus Kogoya juga diduga melakukan pemerekosaan kepada guru dan tenaga medis di Mapenduma pada pertengahan awal 2018. Egianus diduga memiliki 50-an anggota dan menggunakan 20-an senjata otomatis dan rakitan yang diperoleh dari hasil rampasan dalam penyerangan terhadap aparat keamanan yang bertugas di wilayah Pegunungan Tengah Papua.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7707 seconds (0.1#10.140)