Harga Jeruk Turun Jelang Natal, Petani Simalungun Resah
A
A
A
SIMALUNGUN - Harga jeruk di sentra produksi jeruk Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara menurun menjelang Natal. Para petani di Kecamatan Silimakuta dan Kecamatan Dolog Masagal mengeluhkan kondisi tersebut.
Menurut petani jeruk di Kecamatan Silimakuta, Darwis Sipayung, pekan lalu harga jeruk masih di kisaran Rp7.000-8000 per kilogram, namun saat ini turun menjadi Rp6.000 per kg. Menurutnya, penurunan harga jual jeruk di tingkat petani disebabkan panen serentak di daerah-daerah sentra produksi jeruk.
"Salah satu faktor penyebab harga jeruk turun adalah panen serentak di sejumlah daerah penghasil jeruk seperti Silimakuta, Raya, Dolog Masagal, Purba, dan Pamatang Silimakuta, sehingga produksi melimpah," kata Darwis.
Selain itu, kata Darwis, banjir di Jakarta sebagai salah satu daerah tujuan penjualan juga berdampak pada lemahnya daya beli konsumen.
Petani jeruk lain di Kecamatan Dolog Masagal, Marlan Purba juga mengeluhkan penurunan harga jeruk sejak sepekan terakhir. Meski tidak membuat petani merugi, tapi penurunan harga berdampak pada berkurangnya keuntungan petani.
"Mudah-mudahan jangan sampai anjlok. Padahal biasanya menjelang Natal harga jeruk tinggi sehingga petani bisa mendapat untung maksimal," ujar Marlan.
Menurut petani jeruk di Kecamatan Silimakuta, Darwis Sipayung, pekan lalu harga jeruk masih di kisaran Rp7.000-8000 per kilogram, namun saat ini turun menjadi Rp6.000 per kg. Menurutnya, penurunan harga jual jeruk di tingkat petani disebabkan panen serentak di daerah-daerah sentra produksi jeruk.
"Salah satu faktor penyebab harga jeruk turun adalah panen serentak di sejumlah daerah penghasil jeruk seperti Silimakuta, Raya, Dolog Masagal, Purba, dan Pamatang Silimakuta, sehingga produksi melimpah," kata Darwis.
Selain itu, kata Darwis, banjir di Jakarta sebagai salah satu daerah tujuan penjualan juga berdampak pada lemahnya daya beli konsumen.
Petani jeruk lain di Kecamatan Dolog Masagal, Marlan Purba juga mengeluhkan penurunan harga jeruk sejak sepekan terakhir. Meski tidak membuat petani merugi, tapi penurunan harga berdampak pada berkurangnya keuntungan petani.
"Mudah-mudahan jangan sampai anjlok. Padahal biasanya menjelang Natal harga jeruk tinggi sehingga petani bisa mendapat untung maksimal," ujar Marlan.
(amm)