Tapsel Gelar Lomba Barista Kopi Arabika Sipirok
A
A
A
TAPANULI SELATAN - Puluhan peracik kopi dari berbagai daerah di Sumatera Utara (Sumut), mengikuti ajang perlombaan meracik kopi sejak kemarin hingga hari ini, Jumat (23/11/2018). Kegiatan itu sebagai implementasi awal atas terbitnya sertifikat IG Kopi Sipirok.
Puluhan peracik kopi terlihat antusias meracik kopi khusus kopi Arabika Sipirok, di Lapangan Sarasi 2, Kecamatan Angkola Muaratais, Kabupaten Tapanuli Selatan. Mereka yang mengikuti lomba berasal dari Kota Medan, Kabupaten Mandailing Natal, Tapsel, Kota Padangsidimpuan.
Untuk menentukan yang terbaik, panitia acara sengaja mendatangkan tiga orang juri yang sudah memiliki seritifikasi. Masing-masing peracik hanya diberikan waktu 3 menit oleh panitia penyelenggara. Selanjutnya, kopi yang sudah diracik dimasukkan ke dalam gelas dibawa ke hadapan para juri.
Ketua Dewan Juri Agustinus kepada SINDOnews mengatakan, lomba Barista Kopi Arabika Sipirok ini dikategorikan pada playing test. Artinya, ketiga juri tidak melihat langsung peserta.”Kami tidak melihat mereka, tapi kami hanya merasakan racikan kopi dari peserta,” ujarnya.
Untuk menentukan racikan terbaik, para dewan juri akan menilai dari berbagai aspek seperti balance. Dijelaskanya, semua aspek flavour, after taste, acidity, body yang seimbang disebut balance. Jika kurang saja salah satu aspeknya atau berlebihan akan mengakibatkan nilai balance berkurang.
Selanjutnya, acidity. Aspek ini sering digambarkan sebagai rasa asam yang enak, atau masam jika tidak enak. Acidity yang baik akan terasa manis seperti rasa buah segar yang langsung terasa saat kopi diseruput.
“Aspek flavour yang merupakan kombinasi antara aroma, acidity dan after taste, juga menjadi salah satu penilaian kami,” tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Tapsel, Parulian Nasution menjelaskan, lomba Barista Kopi Arabika Sipirok ini menjadi implementasi awal setelah Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia (Kemenkumham) mengeluarkan sertifikat IG Kopi Arabika Sipirok.
”Momentum ulang tahun Pemkab Tapsel dijadikan salah satu ajang untuk promosi Kopi Arabika Sipirok setelah sertifikat IG diperoleh,” ujarnya.
Dia mengatakan, para peracik kopi tidak diperbolehkan untuk membawa kopi arabika dari daerah lain. Panitia hanya memperbolehkan Kopi Arabika Sipirok yang diracik. ”Mereka tidak bisa membawa kopi lain,” tuturnya.
Ditanya peserta yang sudah mendaftar, Sekda menjelaskan, hingga saat ini puluhan peracik kopi sudah mendaftarkan diri. Dia mengucapkan terima kasih kepada saluruh elemen masyarakat yang sudah membantu keluarnya sertifikat IG Kopi Arabika Sipirok.Untuk diketahui, salah satu pihak yang berperan dalam percepatan penerbitan sertifikat IG Kopi Sipirok adalah PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE). Perusahaan pengelola PLTA Batangtoru ini mendukung penuh sumber daya lokal sebagai bagian penting dalam hubungan PT NSHE dengan masyarakat sekitar.
Puluhan peracik kopi terlihat antusias meracik kopi khusus kopi Arabika Sipirok, di Lapangan Sarasi 2, Kecamatan Angkola Muaratais, Kabupaten Tapanuli Selatan. Mereka yang mengikuti lomba berasal dari Kota Medan, Kabupaten Mandailing Natal, Tapsel, Kota Padangsidimpuan.
Untuk menentukan yang terbaik, panitia acara sengaja mendatangkan tiga orang juri yang sudah memiliki seritifikasi. Masing-masing peracik hanya diberikan waktu 3 menit oleh panitia penyelenggara. Selanjutnya, kopi yang sudah diracik dimasukkan ke dalam gelas dibawa ke hadapan para juri.
Ketua Dewan Juri Agustinus kepada SINDOnews mengatakan, lomba Barista Kopi Arabika Sipirok ini dikategorikan pada playing test. Artinya, ketiga juri tidak melihat langsung peserta.”Kami tidak melihat mereka, tapi kami hanya merasakan racikan kopi dari peserta,” ujarnya.
Untuk menentukan racikan terbaik, para dewan juri akan menilai dari berbagai aspek seperti balance. Dijelaskanya, semua aspek flavour, after taste, acidity, body yang seimbang disebut balance. Jika kurang saja salah satu aspeknya atau berlebihan akan mengakibatkan nilai balance berkurang.
Selanjutnya, acidity. Aspek ini sering digambarkan sebagai rasa asam yang enak, atau masam jika tidak enak. Acidity yang baik akan terasa manis seperti rasa buah segar yang langsung terasa saat kopi diseruput.
“Aspek flavour yang merupakan kombinasi antara aroma, acidity dan after taste, juga menjadi salah satu penilaian kami,” tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Tapsel, Parulian Nasution menjelaskan, lomba Barista Kopi Arabika Sipirok ini menjadi implementasi awal setelah Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia (Kemenkumham) mengeluarkan sertifikat IG Kopi Arabika Sipirok.
”Momentum ulang tahun Pemkab Tapsel dijadikan salah satu ajang untuk promosi Kopi Arabika Sipirok setelah sertifikat IG diperoleh,” ujarnya.
Dia mengatakan, para peracik kopi tidak diperbolehkan untuk membawa kopi arabika dari daerah lain. Panitia hanya memperbolehkan Kopi Arabika Sipirok yang diracik. ”Mereka tidak bisa membawa kopi lain,” tuturnya.
Ditanya peserta yang sudah mendaftar, Sekda menjelaskan, hingga saat ini puluhan peracik kopi sudah mendaftarkan diri. Dia mengucapkan terima kasih kepada saluruh elemen masyarakat yang sudah membantu keluarnya sertifikat IG Kopi Arabika Sipirok.Untuk diketahui, salah satu pihak yang berperan dalam percepatan penerbitan sertifikat IG Kopi Sipirok adalah PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE). Perusahaan pengelola PLTA Batangtoru ini mendukung penuh sumber daya lokal sebagai bagian penting dalam hubungan PT NSHE dengan masyarakat sekitar.
(rhs)